Pertanyaan Seputar Vaksin Johnson & Johnson yang Disebut Aman & Efektif Cegah Covid
Merdeka.com - Dalam sebuah analisis yang dirilis pada Rabu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengatakan, vaksin Covid-19 Johnson & Johnson telah memenuhi persyaratan untuk otorisasi penggunaan darurat. Vaksin ini dinyatakan aman dan efektif mencegah infeksi Covid-19.
Dengan hasil ini, Amerika Serikat (AS) selangkah lagi akan punya vaksin Covid-19 ketiga yang akan diberikan untuk warganya, setelah vaksin Pfizer dan Moderna.
Ada sejumlah pertanyaan terkait vaksin ini. Salah satunya terkait kapan vaksin akan mulai tersedia.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana vaksin DBD bekerja? Vaksin DBD bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
-
Bagaimana vaksin polio bekerja? Vaksin polio bekerja dengan merangsang produksi antibodi dalam tubuh, yang kemudian melawan virus polio jika terjadi infeksi. Dalam proses ini, vaksin melibatkan pemberian poliovirus yang sudah dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.
-
Bagaimana vaksin cacar api bekerja? Zostavax adalah vaksin cacar api generasi pertama yang telah digunakan sejak 2006. Vaksin ini menggunakan virus varicella-zoster yang dilemahkan untuk merangsang respons kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.
Dikutip dari CNN, Jumat (26/2), vaksin bisa segera tersedia secepatnya pada pekan depan. Vaksin ini masih perlu beberapa langkah sebelum FDA memberikan otorisasi atau izin penggunaan darurat.
Pada Jumat, Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologis Terkait FDA menggelar pertemuan. Kelompok pakar independen ini menetapkan bahwa vaksin Johnson & Johnson ini aman dan efektif. Komite ini kemudian membuat rekomendasi ke FDA. FDA biasanya akan mengikuti rekomendasi komite ini. FDA kemudian bisa mengesahkan vaksin ini secepatnya pada Jumat atau Sabtu ini.
Pada Minggu sore, Komite Penasihat Praktik Imunisasi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) atau ACIP, dijadwalkan untuk bertemu dan menetapkan panduan terkait siapa saja yang harus mendapatkan vaksin tersebut.
Setelah itu, vaksin bisa mulai diluncurkan dari fasilitas Johnson & Johnson ke pusat vaksinasi di seluruh AS.
Tapi jangan harap daftar tunggu vaksin itu kelar dalam waktu dekat. Persediaan terbatas.
Perusahaan mengatakan pihaknya hanya memiliki 4 juta dosis vaksin yang siap dikirim segera. Pada akhir Maret ditargetkan 20 juta dosis vaksin siap diluncurkan.
Satu suntikan
Pemerintahan Presiden Joe Biden menyampaikan pada Selasa, sekitar 2 juta dosis vaksin Johnson & Johnson akan dikirim ke negara-negara bagian setelah disahkan.
Karena vaksin Johnson & Johnson ini hanya mensyaratkan satu suntikan dan tak perlu tempat penyimpanan khusus atau lemari pendingin khusus, tenaga medis bisa membawa vaksin ini ke rumah-rumah warga yang tak bisa mendatangi pusat vaksinasi.
Pada Senin, Gedung Putih mengatakan vaksin yang tak terkirim ke negara bagian pada peluncuran awal ini akan dikirim ke apotek-apotek dan pusat kesehatan masyarakat.
Perlindungan vaksin
Vaksin Johnson & Johnson tampaknya memberikan perlindungan terhadap penyakit sedang atau parah mulai dua pekan setelah divaksinasi. Empat pekan setelah disuntik, data dari uji coba klinis menunjukkan tak ada rawat inap atau kematian.
Hal yang perlu diingat, ini adalah suntikan dosis tunggal, jadi tak perlu menunggu untuk mendapatkan dosis kedua untuk mendapatkan perlindungan penuh. Uji coba AS terhadap vaksin ini memberikan 72 persen perlindungan terhadap penyakit sedang atau parah setelah satu bulan.
Penelitian terbaru menunjukkan, Anda mendapatkan beberapa tingkat perlindungan yang baik setelah dosis pertama vaksin Moderna dan Pfizer, tapi Anda tak akan mendapatkan perlindungan penuh sampai dua pekan setelah mendapatkan dosis kedua. Dengan vaksin Moderna, CDC mengatakan Anda harus mendapatkan suntikan kedua empat pekan setelah suntikan pertama.
Dengan vaksin Pfizer, perlu waktu tiga pekan. Perlu waktu dua pekan untuk mengembangkan tingkat perlindungan optimal setelah suntikan kedua. Suntikan vaksin ini 95 persen mencegah Covid-19 .
Tingkat keamanan dan efek samping
Analisis FDA mengatakan vaksin Johnson & Johnson memiliki “riwayat keamanan yang baik”.
Efek samping kebanyakan ringan. Hal paling umum adalah sakit di area suntikan, pusing atau sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot. Beberapa orang mengalami gatal-gatal. Kebanyakan dari efek samping ini hilang dalam sehari atau dua hari.
Tampaknya ada insiden berkaitan dengan pembekuan darah dan telinga berdengung di antara orang-orang yang menerima vaksin ini dalam uji coba, dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima vaksin. Tapi FDA menekankan, data saat ini tak cukup untuk memastikan hubungan sebab akibat antara kejadian tersebut dan vaksin.
Tak ada laporan adanya reaksi alergi serius dengan vaksin ini. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaVaksin Polio Bisa Bikin Cacat Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Pakar
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca Selengkapnya