Perusahaan China paksa pekerja kirim gaji ke orang tua di kampung
Merdeka.com - Perusahaan di China memaksa karyawan mengirim sebagian gaji bulanannya kepada orang tua kandung. Kebijakan ini dikecam banyak netizen Negeri Tirai Bambu.
Laporan oleh Shanghaiist, Kamis (15/10), aturan unik itu dibuat perusahaan jaringan salon kecantikan berpusat di Kota Guangzhou. Juru bicara perusahaam Lu Meiye, mengatakan direksi merancang kewajiban mengirim uang ke orang tua, setelah melihat mayoritas pekerja salon adalah perempuan berasal dari desa. Ketika mereka bekerja di kota, jarang sekali mereka pulang menengok orang tuanya.
"Manajemen ingin menginspirasi para pekerja agar menghormati orang tuanya," kata Meiye.
-
Apa pekerjaan yang diakui di China? Streamer dan pengemudi mobil pintar, masuk ke dalam profesi pekerjaan yang diakui secara resmi oleh pemerintah China.
-
Bagaimana reaksi netizen? Postingan ini bikin kehebohan di kalangan netizen, terutama di antara para penggemar dan rekan artis.
-
Apa reaksi netizen? Melihat sikap Ayu, netizen merasa iba. Banyak yang juga memuji kekuatan hatinya. 'Hebat kamu tuh,' puji seorang netizen di kolom komentar foto Ayu di Instagram. 'Udah diterpa angin kencang masih bisa ketawa dan menjawab pertanyaan wartawan dengan elegan,' lanjutnya.
-
Bagaimana bos China memaksa karyawan untuk mengutamakan pekerjaan? 'Apakah semua orang memahami tanggung jawab mereka dengan jelas? Mohon luangkan waktu sejenak untuk merenung. Tidak ada dari Anda yang baru dalam proyek ini, jadi apakah semua orang sepenuhnya menyadari peran mereka?,' ungkapnya seperti yang dilansir oleh SCMP pada Minggu (3/11/2024).
-
Kenapa bos di China mendorong karyawan untuk mengutamakan pekerjaan? 'Pandangan pribadi saya adalah jika Anda mengerjakan proyek ini, maka pekerjaan proyek adalah yang utama. Jika seseorang meninggal di rumah, biarkan mereka membusuk sebentar. Pertama, selesaikan proyek, baru tangani masalah pribadi. Mungkin itu hanya pandangan pribadi saya, tetapi saya ingin tahu apakah semua orang setuju!' tambahnya.
-
Siapa yang terlibat dalam tradisi ini? Setelah itu, tuan rumah akan mengundang tetangga untuk mengikuti acara kepungan dengan menyantap tumpeng tawon.
Perusahaan waralaba salon ini mengklaim aturan ini baru dihebohkan sekarang, padahal sudah berlaku tiga tahun terakhir. Meiye mengklaim pekerja mendapat penjelasan soal mengirim sebagian gajinya ke orang tua sebelum teken kontrak. "Bila mereka menolak aturan itu, kami tidak akan merekrut pelamar," tandasnya.
Waralaba salon ini memberi gaji 3.000 Yuan (setara Rp 6,3 juta) per bulan untuk pekerja berpengalaman nol tahun. Dari total gaji itu, 10 persen otomatis ditransfer ke rekening orang tua bila pekerja masih lajang. Sedangkan karyawan yang telah menikah dipotong 5 persen.
Di jejaring sosial Sina Weibo, netizen China mengecam praktik waralaba salon itu. "Gaji itu hak pekerja, tidak ada hubungannya dengan bakti mereka kepada orang tua," tulis akun @Wangchuan.
Akun lain mengapresiasi niat baik perusahaan, tapi caranya dianggap salah karena memaksa. "Berbakti pada orang tua seharusnya datang dari kesadaran si anak," tulis akun @JiajiaPC.
Pemerintah China sebelumnya pernah mengatur kewajiban anak berbakti pada orang tua. Pada 2013, muncul beleid mengharuskan setiap anak mengunjungi orang tua yang berbeda tempat tinggal, setidaknya dua kali setahun.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di China, siswa diajarkan menghargai perjuangan orang tua mencari uang lewat video.
Baca SelengkapnyaBukti kasih sayang seorang kakek yang membela cucunya dari amarah sang ayah. Perlakuan si kakek melindungi cucunya itu sontak memantik rasa simpati publik.
Baca SelengkapnyaSang ibu justru menolak dengan alasan yang membuatnya terharu.
Baca SelengkapnyaMemiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri tentu menjadi keinginan setiap anak yang sudah dewasa. Aksi anak beri gaji pertama untuk orang tuanya ini pun viral.
Baca SelengkapnyaPerusahaan China ini memiliki 7.000 karyawan dan mereka mendapatkan jatah cuti saat sedang sedih hingga patah hati.
Baca SelengkapnyaPria berusia 30 tahun meninggal karena gagal organ setelah 104 hari kerja berturut-turut dengan hanya satu hari istirahat.
Baca SelengkapnyaTindakan Guo dipuji secara luas oleh komunitas daring di China.
Baca SelengkapnyaDemografis yang tidak seimbang memberikan tekanan besar bagi pemerintah untuk memberikan tunjangan.
Baca SelengkapnyaSelain menjadi asisten urusan rumah tangga, perempuan paruh baya tersebut juga membantu mengurus anak.
Baca SelengkapnyaMasa depan bakal dibanjiri oleh pekerja lepas yang sangat rentan dalam kesejahteraan.
Baca SelengkapnyaBegini kisah para karyawan yang punya bos pelit. Terima bonus jutaan rupiah tapi dibayar pakai permen.
Baca SelengkapnyaSeorang pekerja di China meninggal setelah 104 hari bekerja tanpa henti hanya libur satu hari.
Baca Selengkapnya