Pesawat Komersial Terbesar Dunia Sukses Uji Terbang dengan Bahan Bakar Minyak Goreng
Merdeka.com - Airbus A380, pesawat terbesar di dunia, telah menyelesaikan penerbangan uji coba menggunakan bahan bakar minyak goreng.
Penerbangan uji coba ini memakan waktu tiga jam dari Bandara Blagnac di Toulouse - markas besar Airbus Prancis - pada 25 Maret. Penerbangan ini didukung oleh Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan - sebagian besar terbuat dari minyak goreng bekas dan limbah lemak - dan beroperasi pada mesin Rolls-Royce Trent 900 tunggal.
Airbus kemudian menindaklanjuti dengan penerbangan A380 kedua, menggunakan bahan bakar minyak goreng yang sama, pada 29 Maret, terbang dari Toulouse ke Nice. Penerbangan kedua untuk memantau penggunaan SAF saat lepas landas dan mendarat.
-
Apa keunggulan teknologi Airbus A320? A320 adalah pesawat penumpang pertama dengan sebuah sistem kendali fly-by-wire digital, di mana pilot mengendalikan penerbangan melalui penggunaan sinyal elektronik dan bukan secara mekanik dengan hendel dan sistem hidraulis.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Apa pesawat jet pertama? Media massa Italia mencatatnya sebagai pesawat terbang jet pertama di dunia.
-
Apa bahan bakar pesawat yang diciptakan Sutan Aswar? Melansir dari kanal Liputan6.com, inovasi brilian yang ia ciptakan itu untuk bahan bakar pesawat jenis Anson dan C-47 (pesawat Dakota) dengan kandungan oktan 91, sedangkan pesawat Stinson menggunakan oktan 80.
-
Apa yang dilakukan Pesawat NASA? Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi 'menyentuh' matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
Bahan bakar ini dipasok oleh TotalEnergies, perusahaan yang berbasis di wilayah Normandy, Prancis. Bahan bakar tersebut dibuat dari Hydroprocessed Esters and Fatty Acids (HEFA), yang bebas dari bau dan sulfur.
Airbus telah menguji coba penggunaan SAF tahun lalu, di mana saat itu pesawat A350 diuji coba pada Maret 2021 dan Pesawat lorong tunggal A319neo terbang menggunakan bahan bakar minyak goreng pada Oktober. Airbus berharap mendapatkan sertifikasi pesawat untuk terbang menggunakan SAF pada akhir dekade ini. Saat ini, pesawat Airbus dapat ditenagai hingga 50 persen menggunakan SAF, dicampur dengan minyak tanah tradisional.
"Meningkatkan penggunaan SAF tetap menjadi jalur utama untuk mencapai ambisi industri emisi karbon nol pada tahun 2050," jelas Airbus dalam sebuah pernyataan, dikutip dari laman CNN, Kamis (31/3).
Airbus mengklaim, pesawat terbang yang menggunakan SAF dapat menjaring antara 53 persen hingga 71 persen dari pengurangan karbon yang diperlukan untuk memenuhi tujuan itu.
Airbus berencana untuk memperkenalkan pesawat tanpa emisi pertama di dunia ini ke pasar pada 2035.
Penggunaan A380 oleh beberapa maskapai menurun dalam beberapa tahun terakhir sebagian karena alasan kurang hemat bahan bakar dibandingkan pesawat jarak jauh yang lebih modern. Airbus mengirimkan A380 terakhir ke maskapai Dubai Emirates pada akhir 2021.
Baru-baru ini, Airbus mengumumkan pesawat raksasa itu akan digunakan untuk menguji mesin bertenaga hidrogen eksperimental, inovasi lain yang bertujuan agar penerbangan tidak terlalu membahayakan bagi lingkungan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uji terbang dilakukan selama satu jam, dengan melintasi area udara Pelabuhan Ratu.
Baca SelengkapnyaPesawat ini terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Adi Soemarmo.
Baca SelengkapnyaPenggunaan bahan bakar ini akan dilanjutkan ke pesawat komersil untuk uji coba Ground Test hingga Flight Test.
Baca SelengkapnyaPengembangan SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi, sekaligus mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Baca SelengkapnyaPertamina SAF akan diluncurkan melalui misi kolaboratif antara Pertamina dan Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaBioavtur dibawa pesawat terbang di atas 30-40 ribu kaki dengan temperatur -30 sampai -40 derajat Celcius
Baca SelengkapnyaSustainable Aviation Fuel (SAF) saat ini telah berhasil lolos uji ground test dan uji terbang pertama.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga sukseskan rangkaian pengujian SAF sebagai upaya pengembangan dan penyaluran bahan bakar yang lebih ramah lingkungan bagi industri aviasi.
Baca SelengkapnyaDistribusi SAF demi mendorong energi keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaIndonesia diprediksi akan menjadi pasar aviasi terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade ke depan.
Baca SelengkapnyaPertamina mendukung operasional penerbangan Indonesia dengan penyediaan avtur melalui 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan 5 kilang.
Baca SelengkapnyaPemakaian SAF hasil kerja sama PT Pertamina Patra Niaga dengan Sayap Garuda Indah (SGI) dan Bell Textron Inc.terjadi pada perhelatan Bali International Airshow.
Baca Selengkapnya