Pesawat Luar Angkasa Jepang Kumpulkan Sampel Senyawa 'Alien' di Asteroid Ryugu
Merdeka.com - Pesawat luar angkasa Jepang, Hayabusa2 menghabiskan 1,5 tahun untuk mengumpulkan sampel batu dari asteroid Ryugu.
Dari sampel tersebut ditemukan senyawa organik yang penting bagi kehidupan seperti niacin atau vitamin B3, dan urasil - salah satu dari empat nukleobasa (senyawa yang mengandung nitrogen), yang membentuk RNA. RNA adalah molekul di dalam sel makhluk hidup dan berperan penting dalam mengubah instruksi dalam DNA menjadi protein.
Penemuan sampel ini juga menambah bukti yang berkembang bahwa bahan untuk kehidupan di Bumi mungkin berasal dari luar angkasa.
-
Mengapa asteroid penting diteliti? Meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi terdapat segelintir asteroid yang dapat menjadi ancaman bagi kehidupan Bumi.
-
Bagaimana NASA melacak asteroid? NASA dapat dengan tepat melacak lintasan objek-objek ini dengan menggunakan data dari observatorium seperti Pan-STARRS dan Cataline Sky Survey, serta misi seperti NEOWISE dan NEO surveyor yang akan datang.
-
Dimana batu asteroid itu berasal? Namun Henry yakin batu itu dapat berasal dari sabuk asteroid yang berada di antara Planet Mars dan Jupiter.
-
Dimana asteroid berada? Kebanyakan dari asteroid lain yang diidentifikasi berada di sabuk asteroid utama yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter. Terdapat pula benda luar angkasa yang berada di orbit Jupiter (Trojan) dan luar orbit Neptunus (sabuk Kuiper).
-
Kapan batu asteroid itu jatuh ke bumi? Berdasarkan penanggalan karbon, peneliti menemukan batu itu telah berada di Bumi selama 100 hingga 1.000 tahun lamanya.
"Ilmuwan sebelumnya telah menemukan nukleobasa dan vitamin dalam meteorit tertentu yang kaya karbon, tapi selalu ada pertanyaan soal kontaminasi akibat paparan lingkungan Bumi," jelas ketua peneliti, Profesor Yasuhiro Oba dari Universitas Hokkaido, dikutip dari Science Focus, Kamis (30/3).
"Sejak pesawat luar angkasa Hayabusa2 mengumpulkan dua sampel langsung dari asteroid Ryugu dan membawanya ke Bumi dalam kapsul yang tersegel, kontaminasi bisa diatasi," lanjutnya.
Badan Antariksa Jepang (JAXA) meluncurkan Habaybusa2 pada Desember 2014. Pesawat itu mencapai targetnya, Ryugu, pada Juni 2018 dan mengumpulkan sampel selama 1,5 tahun lalu kembali ke Bumi pada Desember 2020.
Tim kemudian mengekstraksi senyawa tersebut dengan merendam sampel dalam air panas dan menganalisisnya dengan spektrometer massa resolusi tinggi.
Selain uracil dan niacin, tim juga menemukan beberapa molekul penting lainnya, termasuk asam amino, amina, dan asam karboksilat, yang ditemukan dalam protein dan berperan penting dalam metabolisme makhluk hidup.
Para peneliti mengatakan, senyawa tersebut kemungkinan terbentuk dari molekul yang lebih sederhana seperti amonia, formaldehida, dan hidrogen sianida, yang semuanya umumnya ditemukan di es komet.
Temuan ini menambah kepercayaan lebih lanjut pada teori panspermia – hipotesis bahwa blok bangunan penting bagi kehidupan diciptakan di luar angkasa dan dapat dibawa ke Bumi oleh meteorit.
"Penemuan urasil dalam sampel dari Ryugu memperkuat teori terkini mengenai sumber nukleobasa di Bumi awal (Bumi dalam satu miliar tahun pertama)," kata Oba.
"Misi OSIRIS-REx oleh NASA akan mengembalikan sampel dari asteroid Bennu tahun ini, dan studi perbandingan komposisi asteroid ini akan memberikan data lebih lanjut untuk membangun teori-teori ini," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Astroscale, perusahaan asal Jepang, telah menandatangani kontrak senilai USD90 juta dengan JAXA untuk misi pembersihan sampah antariksa.
Baca SelengkapnyaNASA dan SpaceX bekerjasama untuk menemukan harta karun di Mars dan Jupiter.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan terlihat senang dengan sampel yang dibawa pulang misi OSIRIS-REx selama 7 tahun.
Baca SelengkapnyaBerikut penampakan asteroid yang berhasil ditangkap kamera oleh pesawat luar angkasa NASA.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar asteroid besar yang pernah ditemukan NASA.
Baca Selengkapnyapesawat luar angkasa OSIRIS-REx berhasil mengumpulkan sampel material dari asteroid Bennu.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah isi dari kandungan asteroid Bennu yang mengancam Bumi.
Baca SelengkapnyaJAXA mengklaim Roket H3 versi terbaru ini lebih fleksibel dan hemat biaya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria Australia menemukan meteorit 4,6 miliar tahun, sebuah artefak luar angkasa yang memberikan wawasan tentang pembentukan tata surya.
Baca SelengkapnyaBerikut negara yang bakal menjadi tempat pendaratan potongan asteroid paling berbahaya.
Baca SelengkapnyaNASA akhirnya sudah secara lengkap mengambil sampel asteroid Bennu dari OSIRIS-Rex.
Baca SelengkapnyaJepang membuka babak baru kemajuan industri luar angkasa usai menguji coba mesin roket dengan bahan bakar yang tak terpikirkan sebelumnya, yakni kotoran sapi.
Baca Selengkapnya