Pfizer-BioNTech Sebut Vaksinnya 100 Persen Efektif Bagi Usia 12-15 Tahun
Merdeka.com - Perusahaan farmasi Pfizer/BioNTech hari ini mengatakan, hasil uji klinis vaksin Covid-19 buatan mereka memperlihatkan efektivitas 100 persen dan sangat baik digunakan di kalangan usia muda 12-15 tahun.
Pfizer/BioNTech berencana mengajukan data hasil uji klinis itu ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sesegera mungkin untuk memperluas penggunaan darurat vaksin dengan dua dosis ini.
Laman CNN melaporkan, Rabu (31/3), dalam uji coba tahap ketiga yang diikuti 2.260 sukarelawan berusia 12-15 tahun di AS, vaksin ini memicu respons antibodi yang kuat satu bulan setelah dosis kedua. Hasil itu lebih baik dari uji coba pada kalangan usia 16-25 tahun sebelumnya, kata Pfizer. Vaksin Pfizer/BioNTech saat ini diberi izin untuk penggunaan darurat di AS pada kalangan usia 16 atau lebih dewasa.
-
Kapan Bio Farma mulai meneliti vaksin? Pada 1902 lembaga tersebut mulai meneliti berbagai vaksin yang diperuntukkan bagi kesehatan masyarakat.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
Pfizer/BioNTech mengatakan efek samping dari vaksin ini sama seperti yang dialami kalangan usia 16-25 tahun yitu sakit di bagian titik suntik, demam, dan lesu. Para sukarelawan akan dipantau kondisinya setelah disuntik dan vaksin itu bisa memberikan perlindungan sampai dua tahun setelah suntikan kedua.
"Kami membagikan pentingnya memperluas izin penggunaan vaksin kami kepada populasi lebih muda berdasarkan data uji klinis kelompok usia 12 hingga 15 tahun," kata CEO Pfizer Alber Bourla.
"Kita semua menunggu kehidupan normal. Terutama bagi anak-anak kita," kata CEO BioNTech Ugur Sahin. "Hasil awal yang kami lihat dari uji coba mengindikasikan anak-anak terlindungi dengan vaksinasi dan ini cukup menggembirakan mengingat munculnya penyebaran varian virus corona B.1.17 belakangan ini."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca Selengkapnya