Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pfizer Lakukan Uji Coba Pil untuk Obati Covid-19 pada Manusia

Pfizer Lakukan Uji Coba Pil untuk Obati Covid-19 pada Manusia Ilustrasi pil. ©lifespa.com

Merdeka.com - Puluhan sukarelawan terlibat dalam uji coba awal sebuah pil yang diciptakan perusahaan farmasi Pfizer yang diharapkan akan menjadi obat Covid-19. Pil ini juga diharapkan mulai tersedia tahun ini. Hal ini dilaporkan Daily Telegraph pada Sabtu.

Uji coba ini dilakukan di dua lokasi Pfizer, satu di AS dan lainnya di Belgia, dan akan melibatkan 60 sukarelawan berusia 18-60 tahun.

Uji coba ini dibagi menjadi tiga fase yang tersebar selama 145 hari, dengan tambahan 28 hari di bagian akhir untuk “skrining dan pemberian dosis”. Dalam uji coba ini para peserta juga akan menginap selama beberapa malam.

“Jika mereka telah sampai di tahap ini, mereka akan cukup optimis,” kata Penny Ward, seorang profesor tamu dalam pengobatan farmasi di King's College London, dikutip dari Times of Israel, Selasa (27/4).

“Pertanyaannya akan seputar bagaimana obat itu ditolerir,” ujar salah seorang yang membantu mengembangkan Tamil, obat antivirus melawan flu ini.Berdasarkan dokumen Pfizer yang dikutip Daily Telegraph, fase pertama ini akan melihat bagaimana obat ini bereaksi dan jika ada efek samping signifikan dan apa yang dirasakan orang setelah meminumnya. Fase berikutnya akan mencakup beberapa dosis sementara fase ketiga akan melihat pengaruh mengonsumsi makanan pada saat yang sama.

Untuk bagian itu, peserta akan menerima instruksi untuk mengonsumsi sarapan dengan lemak tinggi, yang semuanya harus dikonsumsi dalam 20 menit.

Para sukarelawan telah diperingatkan bahwa keamanan obat tersebut sejauh ini hanya dites pada binatang, berdasarkan dokumen Pfizer. Hasil tes percobaan pada binatang itu tidak menimbulka risiko signifikan atau tidak ada masalah keamanan yang ditemukan. Selain itu hasilnya juga tidak ada efek samping.

Jika uji coba tidak menunjukkan efek samping, obat tersebut kemudian dapat terus diuji pada mereka yang telah terpapar virus corona.

Inti dari penelitian ini adalah molekul anti-virus buatan manusia, PF 07321332, sebuah penghambat protease, yang mencegah virus untuk berkembang biak di hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penghambat protease adalah bagian penting dari pengobatan untuk pasien HIV, meskipun obat tersebut dapat memiliki efek samping jangka panjang.

Hubungan dengan HIV juga akan diperiksa dalam uji coba, dengan peserta diberi dosis ritonavir, obat antivirus yang digunakan dalam pengobatan HIV yang akan membantu meningkatkan jumlah PF-07321332 dalam darah peserta.

Ward memperingatkan, meskipun berhasil, obat tersebut perlu dikembangkan sepenuhnya dan siap untuk digunakan publik dengan harga yang wajar sementara virus corona masih menjadi ancaman kesehatan yang signifikan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Peneliti Negara OKI Belajar Teknologi Pembuatan Vaksin ke Biofarma
10 Peneliti Negara OKI Belajar Teknologi Pembuatan Vaksin ke Biofarma

Pelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.

Baca Selengkapnya
Girangnya Elon Musk Uji Coba Tanam Implan di Otak Manusia Akhirnya Sukses
Girangnya Elon Musk Uji Coba Tanam Implan di Otak Manusia Akhirnya Sukses

Uji coba ini adalah yang ditunggu-tunggu Elon Musk terhadap startup besutannya.

Baca Selengkapnya
Kompetisi Inovasi Digital Bidang Kesehatan Terbesar Digelar di Indonesia, Apa Hasilnya?
Kompetisi Inovasi Digital Bidang Kesehatan Terbesar Digelar di Indonesia, Apa Hasilnya?

Peserta lomba yang diundang untuk mengikuti proses telah melewati seleksi yang cukup ketat, penilaian dilakukan mencakup formulir essay.

Baca Selengkapnya
Gigi Ompong di Usia Tua Bisa Tumbuh Lagi, Ilmuwan Berhasil Temukan Formula Rahasia
Gigi Ompong di Usia Tua Bisa Tumbuh Lagi, Ilmuwan Berhasil Temukan Formula Rahasia

Uji klinis pertama di dunia akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.

Baca Selengkapnya
Daftar Eksperimen Paling Gila Dilakukan Ilmuwan Dunia, Ada yang Memasukan Jarum ke Mata
Daftar Eksperimen Paling Gila Dilakukan Ilmuwan Dunia, Ada yang Memasukan Jarum ke Mata

Berikut ilmuwan yang nekat melakukan eksperimen membahayakan nyawanya.

Baca Selengkapnya
Resistensi Antimikroba Jadi Ancaman di Masa Depan, Begini Cara Berbeda Terangkan Penggunaan Antibiotik secara Bijak
Resistensi Antimikroba Jadi Ancaman di Masa Depan, Begini Cara Berbeda Terangkan Penggunaan Antibiotik secara Bijak

Program Desa Bijak Antibiotik (SAJAKA) jadi salah satu cara untuk atasi masalah resistensi antimikroba di masa mendatang.

Baca Selengkapnya
PT Biofarma Minta Suntikan Dana Segar Rp2,21 Triliun di Tahun 2025, Buat Apa?
PT Biofarma Minta Suntikan Dana Segar Rp2,21 Triliun di Tahun 2025, Buat Apa?

Biofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Punya Elon Musk Ini Lagi Cari Relawan Tanam Chip di Otak, Begini Syaratnya
Perusahaan Punya Elon Musk Ini Lagi Cari Relawan Tanam Chip di Otak, Begini Syaratnya

Berikut adalah syarat relawan yang bisa otaknya ditanam chip milik Elon Musk.

Baca Selengkapnya
Jurus BUMN Tingkatkan Pendidikan Kesehatan di Indonesia
Jurus BUMN Tingkatkan Pendidikan Kesehatan di Indonesia

Program ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama pendidikan kesehatan.

Baca Selengkapnya
Dua Ilmuwan Penemu Vaksin mRNA Covid-19 Raih Nobel Kedokteran 2023, Hadiahnya Fantastis
Dua Ilmuwan Penemu Vaksin mRNA Covid-19 Raih Nobel Kedokteran 2023, Hadiahnya Fantastis

Pengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin

Sepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.

Baca Selengkapnya
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu

Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya