Pfizer Mulai Studi Obat Oral untuk Mencegah Covid-19
Merdeka.com - Perusahaan Pfizer (PFE.N) kemarin mengatakan, mereka memulai penelitian besar-besaran untuk menguji obat antivirus oral untuk pencegahan infeksi COVID-19 bagi mereka yang telah terpapar virus.
Pfizer dan para pesaingnya, termasuk Merck & Co Inc (MRK.N) yang berbasis di AS dan farmasi Swiss Roche Holding AG (ROG.S), sedang berlomba untuk mengembangkan pil antivirus yang mudah digunakan untuk COVID-19.
Studi pada tahap pertengahan hingga akhir akan menguji obat Pfizer, PF-07321332, kepada 2.660 peserta dewasa sehat berusia 18 tahun ke atas yang tinggal di rumah yang sama dengan individu dengan infeksi COVID-19 bergejala yang dikonfirmasi.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang mengembangkan obat ini? Ahli biologi molekuler dan dokter gigi, Takahashi Katsu, telah mengembangkan obat sejenis ini untuk pertama kalinya setelah bekerja dalam bidang regenarasi gigi selama 20 tahun.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin kanker Rusia? Direktur Jenderal Pusat Penelitian Medis Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia, Andrey Kaprin, menyampaikan 'Rusia telah mengembangkan vaksin mRNA sendiri untuk kanker, yang akan didistribusikan secara gratis kepada pasien.'
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
Dalam uji coba, PF-07321332, yang dirancang untuk menghalangi aktivitas enzim kunci yang diperlukan virus untuk berkembang biak, akan diberikan bersama dengan ritonavir dosis rendah, obat lama yang banyak digunakan dalam pengobatan kombinasi untuk infeksi HIV.
Dilansir dari laman Reuters, Selasa (28/9), hingga saat ini, remdesivir obat intravena Gilead Sciences Inc (GILD.O) adalah satu-satunya pengobatan antivirus yang disetujui untuk COVID-19 di Amerika Serikat.
Pfizer juga telah memulai penelitian lain tentang PF-07321332 pada pasien dewasa tanpa gejala yang dirawat di rumah sakit.
Merck dan mitra Ridgeback Biotherapeutics baru-baru ini meluncurkan uji coba tahap akhir dari obat eksperimental molnupiravir mereka untuk pencegahan infeksi COVID-19.
Molnupiravir juga sedang dipelajari dalam uji coba tahap akhir pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit untuk melihat apakah itu mengurangi risiko rawat inap atau kematian.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaSejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.
Baca SelengkapnyaBio Farma Group menggunakan Medtrack dalam proses distribusi vaksin Covid-19 sampai dengan saat ini di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaBiofarma kembangkan Medtrack dalam proses serialisasi dan distribusi vaksin Covid-19 dari tahun 2021 sampai dengan saat ini ke seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaVaksin kanker akan mulai didistribusikan awal tahun 2025.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca Selengkapnya