Pil Covid Buatan Pfizer Efektif Lawan Virus Corona Varian Omicron
Merdeka.com - Pfizer menyampaikan pada Selasa, pil Covid eksperimentalnya tampak efektif lawan virus corona varian Omicron. Perusahaan farmasi itu juga mengatakan, hasil penuh dari penelitian terhadap 2.250 orang mengonfirmasi hasil awal pil yang menjanjikan itu bisa melawan virus: Obat tersebut mengurangi rawat inap dan kematian sampai sekitar 89 persen di antara orang dewasa yang berisiko tinggi ketika dikonsumsi tak lama setelah gejala awal Covid.
Uji laboratorium terpisah menunjukkan obat tersebut mempertahankan potensinya melawan varian Omicron, seperti diumumkan Pfizer, di mana banyak ahli yang telah memprediksi hal ini.
Pfizer menguji obat antivirus tersebut pada protein penting versi buatan manusia yang digunakan Omicron untuk mereproduksi diri sendiri.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Apa tujuan uji klinis obat ini? Uji klinis pertama di dunia untuk obat yang dirancang untuk menumbuhkan gigi akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.
-
Siapa yang mengembangkan obat ini? Ahli biologi molekuler dan dokter gigi, Takahashi Katsu, telah mengembangkan obat sejenis ini untuk pertama kalinya setelah bekerja dalam bidang regenarasi gigi selama 20 tahun.
-
Bagaimana vaksin polio bekerja? Vaksin polio bekerja dengan merangsang produksi antibodi dalam tubuh, yang kemudian melawan virus polio jika terjadi infeksi. Dalam proses ini, vaksin melibatkan pemberian poliovirus yang sudah dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.
Dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (15/12), Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) diperkirakan akan segera memutuskan apakah akan mengizinkan pil ini dan bersaing dengan pil antivirus buatan Merck, yang diajukan ke FDA beberapa pekan sebelumnya.
Jika diberikan izin, pil ini akan menjadi obat oral pertama Covid-19 yang bisa dibeli orang Amerika di apotek. Data Pfizer ini bisa membantu meyakinkan kembali regulator terkait manfaat pil antivirus ini.
Bulan lalu, Merck mengatakan pil antivirusnya mengurangi rawat inap dan kematian sampai 30 persen pada orang dewasa yang berisiko tinggi.
Kedua perusahaan farmasi ini awalnya meneliti obat mereka pada orang dewasa yang tidak divaksinasi yang berisiko tinggi terkena Covid karena usia lanjut atau masalah kesehatan seperti asma dan obesitas.
Pfizer juga meneliti pilnya pada orang dewasa berisiko lebih rendah, termasuk orang yang divaksinasi — tetapi melaporkan data campuran untuk kelompok itu pada Selasa.
Dalam hasil sementara, Pfizer mengatakan obatnya gagal memenuhi tujuan studi utamanya: pemulihan berkelanjutan dari Covid selama empat hari selama atau setelah perawatan, seperti yang dilaporkan oleh pasien. Tetapi obat itu mencapai tujuan kedua dengan mengurangi rawat inap sekitar 70 persen di antara kelompok itu, yang mencakup orang dewasa yang tidak divaksinasi yang sehat dan orang dewasa yang divaksinasi dengan satu atau lebih masalah kesehatan.
Kurang dari 1 persen pasien yang mengonsumsi obat itu dirawat di rumah sakit, dibandingkan dengan 2,4 persen pasien yang mendapat pil tiruan.
Dewan ahli medis independen meninjau data tersebut dan merekomendasikan Pfizer melanjutkan studi untuk mendapatkan hasil lengkap sebelum melanjutkan lebih jauh dengan regulator.
Di kedua penelitian Pfizer, orang dewasa yang mengonsumsi obat tersebut mengalami penurunan 10 kali lipat tingkat virus dibandingkan dengan mereka yang menggunakan plasebo.
Baik pil buatan Merck maupun Pfizer diharapkan bekerja dengan baik melawan omicron karena tidak menargetkan protein mahkota virus corona, yang mengandung sebagian besar mutasi varian baru.
Pemerintah AS sepakat membeli obat Pfizer untuk mengobati 10 juta orang dan pil Merck untuk mengobati 3 juta orang, sambil menunggu persetujuan FDA. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaVaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, masyarakat tak perlu khawatir karena virus tersebut berbeda dengan Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.
Baca SelengkapnyaJika penelitian berhasil, maka ada secercah harapan bagi kaum laki-laki yang mengalami nasib ini.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya