Pil untuk Mengobati Covid-19 Buatan Pfizer Mulai Dipasarkan Akhir 2021
Merdeka.com - Pekan ini, Pfizer mengumumkan jika pengembangan pil untuk mengobati Covid-19 berlanjut sesuai target, dan jika persetujuan regulator berlangsung cepat, obat tersebut bisa mulai dipasarkan di AS pada akhir 2021.
Pfizer melakukan uji coba obat tersebut awal pada Maret. Obat anti virus untuk menangkal Sars-CoV-2, virus corona yang menyebabkan Covid-19, itu bekerja dengan membatasi ketersediaan enzim protease yang dibutuhkan virus untuk mereplikasi diri.
“Jika semua berjalan lancar, dan kami mengimplementasikan kecepatan yang sama, dan jika regulator melakukan hal yang sama, saya harap (obat akan tersedia) pada akhir tahun,” jelas CEO Pfizer, Albert Bourla, dikutip dari Russia Today, Senin (3/5).
-
Kapan obat ini diharapkan bisa digunakan? Jika hasilnya menunjukkan positif, maka obat ini diharapkan dapat diberikan izin diproduksi, dan dapat digunakan untuk para orang dewasa yang kehilangan gigi, pada tahun 2030 mendatang.
-
Mengapa obat ini dikembangkan? Kehilangan gigi sering kali menjadi masalah bagi orang-orang yang mengidap kondisi ini, mulai dari masalah penampilan hingga masalah fungsional, seperti berkurangnya kemampuan menggigit.
-
Siapa yang mengembangkan obat ini? Ahli biologi molekuler dan dokter gigi, Takahashi Katsu, telah mengembangkan obat sejenis ini untuk pertama kalinya setelah bekerja dalam bidang regenarasi gigi selama 20 tahun.
-
Mengapa Amerika Serikat mulai memproduksi penisilin secara massal? Ilmuwan Skotlandia Alexander Fleming menemukan penisilin pada tahun 1928, namun baru pada Perang Dunia II Amerika Serikat mulai memproduksinya secara massal sebagai pengobatan medis.Pembuatan penisilin untuk tentara merupakan prioritas utama Departemen Perang AS, yang dalam salah satu posternya menyebut upaya tersebut sebagai 'perlombaan melawan kematian'.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Dengan membatasi kapasitas virus corona untuk mereplikasi diri, obat ini secara teori akan bisa mencegah efek buruk Covid-19, disebut 'cytokine storm' yang membanjiri sistem kekebalan tubuh manusia dan bisa menyebabkan orang dirawat di ICU.
Dengan musuh virus yang sangat lemah, berkat pengobatan Pfizer, sistem kekebalan manusia seharusnya dapat melawan infeksi itu sendiri.
Menurut Mikael Dolsten, kepala sains dan presiden penelitian, pengembangan, dan medis seluruh dunia Pfizer, obat baru ini bisa diberikan saat tanda awal infeksi, tanpa mengharuskan pasien dirawat inap atau dimasukkan ke ICU.
Obat anti virus yang sah untuk mengobati Covid-19 yang tersedia saat ini hanya Remdesivir, yang harus diberikan melalui suntikan oleh petugas kesehatan. Jika pil Pfizer ini mendapat persetujuan regulator, obat ini bisa didapatkan di apotek.
“Anda bisa mendapatkannya di rumah,” kata Albert Bourla.
Obat oral ini juga bisa efektif melawan mutasi virus corona yang sedang berkembang dan varian-variannya, walaupun diperlukan uji coba lebih lanjut untuk memastikan kemanjurannya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaBiofarma mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk tahun 2025 sebesar Rp2,21 triliun.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaUji klinis pertama di dunia akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca Selengkapnya