PM Selandia Baru Tak Habis Pikir Mengapa AS Tak Perketat Aturan Kepemilikan Senjata
Merdeka.com - PM Selandia Baru Tak Habis Pikir Mengapa AS Tak Perketat Kepemilikan Senjata
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan dia tidak habis pikir mengapa Amerika Serikat tidak menerapkan aturan kepemilikan senjata yang lebih ketat setelah sejumlah penembakan massal terjadi.
Ardern mengomentari hal itu dalam wawancara dengan stasiun televisi CNN jelang pertemuan tingkat tinggi tentang ekstremisme daring di Paris, Prancis hari ini.
-
Kapan kejadian penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Dimana penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
Dilansir dari laman CNN, Rabu (15/5), Ardern mengumumkan larangan penggunaan senjata semi otomatis ala militer, senapan serbu, dan magazin berkapasitas tinggi hanya beberapa hari setelah peristiwa penembakan massal di dua masjid di Kota Christchurch 15 Maret lalu yang menewaskan 51 orang.
Ardern menuturkan di Selandia Baru senjata punya tujuan praktis tapi itu bukan berarti orang dengan mudah punya akses ke senjata semi otomatis ala militer dan senapan serbu.
"Australia punya pengalaman insiden pembantaian massal dan mengubah undang-undang. Selandia Baru juga punya pengalaman dan mengubah undang-undang. Terus terang, saya tidak habis pikir dengan Amerika Serikat," kata dia.
Ardern kemudian menyampaikan seruan kepada perusahaan jejaring sosial besar di dunia untuk menghapus konten ekstremis setelah pelaku penembakan di Christchurch menyiarkan langsung serangan itu di Facebook hingga kemudian menyebar ke YouTube dan Twitter.
Ardern berada di Prancis bersama Presiden Emmanuel Macron untuk menandatangani kesepakatan yang diberi tajuk 'Seruan Christchurch' untuk meminta Facebook menguji perangkat lunak yang bisa mencegah konten kekerasan dan saling berbagi data lebih banyak dengan pemerintah untuk membantu memberantas materi buruk di dunia maya.
Ardern beralasan koordinasi global dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Penandatanganan Seruan Christchurch ini akan dilaksanakan para rapat para menteri dari tujuh negara pekan ini di Paris.
Perwakilan dari Facebook, Google, Microsoft, dan Twitter juga termasuk yang diundang untuk menghadiri KTT ini. Facebook, Google, dan Microsoft, berjanji mereka akan menandatangani kesepakatan itu. Twitter masih menolak berkomentar.
Sejumlah negara juga diharapkan akan menandatangani kesepakatan tak mengikat ini, termasuk Inggris, Kanada, Yordania, Senegal, Indonesia, Australia, Norwegia, dan Irlandia. Amerika Serikat yang selama ini selalu menolak kebijakan soal Internet ini karena khawatir mencederai kebebasan berekspresi menjadi negara yang tidak diharapkan akan menandatangani kesepakatan ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aasa depan yang disusun saat ini berada di bawah bayang-bayang kerusakan akibat senjata nuklir.
Baca SelengkapnyaEkspor senjata Jerman ke Israel menurun drastis tahun ini, namun kanselir memastikan itu akan berlanjut.
Baca SelengkapnyaMenkum HAM mengatakan bahwa akan ada peraturan menteri (permen) terkait penggunaan senpi itu.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, beleid tersebut didasarkan pada tingginya risiko kerja petugas imigrasi kala melakukan pengawasan dan penindakan keimigrasian.
Baca SelengkapnyaPernyataan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan.
Baca Selengkapnya500 laporan berasal dari berbagai sumber namun tak ada satu pun laporan yang ditindak.
Baca SelengkapnyaTewasnya Danramil Aradide merupakan insiden kesekian kalinya yang tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga mencederai kedaulatan bangsa.
Baca SelengkapnyaMaruli menilai penyerangan ini karena emosi sesaat prajurit muda
Baca SelengkapnyaSebelum pengamanan dimulai telah dilakukan pengecekan untuk memastikan tidak ada senpi yang dibawa anggota.
Baca SelengkapnyaMenlu Retno Marsudi mengungkapkan, pemerintah telah membahas mengenai respons peningkatan tensi geopolitik dunia usai serangan rudal Iran ke Israel
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, kericuhan tersebut merupakan emosi spontanitas dari massa.
Baca Selengkapnya