PM Trudeau tolak cabut pernyataan kritik Saudi
Merdeka.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menolak tegas desakan Arab Saudi untuk mencabut seruan pembebasan aktivis hak-hak sipil yang dipenjara, dan bersikeras bahwa pihaknya akan terus membela hak asasi manusia (HAM) di seluruh dunia.
Oleh beberapa pihak, pernyataan PM Trudeau itu menunjukkan pertikaian diplomatik akan meningkat di antara kedua negara.
Dalam komentar publik pertamanya sejak konflik memanas, PM Trudeau mengatakan pihaknya telah berbicara langsung dengan pihak Kerajaan Arab Saudi dalam upaya untuk menyelesaikan apa yang disebutnya "perbedaan pendapat diplomatik".
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Apa yang disampaikan Menaker kepada PMI di Arab Saudi? Menteri Ketengakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah kembali menemui Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sela-sela kunjungan kerjanya di Arab Saudi. Kompetensi itu menjadi salah satu ukuran agar tenaga kerja kita bisa diterima di luar negeri,“ ucap Menaker di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (25/8) malam.
-
Bagaimana cara Menlu Sugiono ingin memperkuat hubungan dengan Arab Saudi? 'Beberapa waktu lalu ada keinginan untuk membangun Kampung Haji di Mekkah, dan kita harap rencana itu bisa terwujud. Ini langkah konkret untuk mendalami kerja sama yang sudah terjalin lama,' jelasnya.
-
Di mana pertemuan Menlu Sugiono dengan Dubes Arab Saudi berlangsung? Hal ini disampaikan dalam pertemuan yang berlangsung selama jamuan makan siang di kediaman Duta Besar Arab Saudi, Faisal bin Abdullah Amodi.
-
Mengapa Menlu Sugiono ingin memperkuat hubungan dengan Arab Saudi? 'Kedekatan masyarakat Indonesia dengan Arab Saudi sudah terjalin lama, terutama karena pelaksanaan ibadah haji setiap tahun. Hubungan strategis seperti ini harus terus dijaga dan diperkuat,' ungkap Sugiono setelah pertemuan di kediaman Dubes Amodi, Rabu (11/12).
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
PM Trudeau mengatakan Menteri Luar Negeri Kanada telah melakukan percakapan panjang dengan koleganya di Arab Saudi pada Selasa, 7 Agustus. Akan tetapi, dia tidak memberikan rincian tentang apa yang telah dibicarakan dalam pembicaraan tingkat menteri tersebut.
"Kami terus terlibat secara diplomatis dan politis dengan pemerintah Arab Saudi. Kami menghormati kepentingan mereka di dunia, dan mengakui bahwa mereka telah membuat kemajuan dalam sejumlah isu penting," kata PM Trudeau, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Kamis (9/8/2018).
Dia bersikeras, bagaimanapun, Kanada akan terus menekan Arab Saudi pada catatan hak asasi manusianya.
"Kami akan, pada saat yang sama, terus berbicara dengan jelas dan tegas mengenai isu-isu hak asasi manusia di dalam dan luar negeri, di mana pun kami melihat hal tersebut sangat dibutuhkan," PM Trudeau menegaskan.
Komentar PM Trudeau muncul beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, menggambarkan perselisihan itu sebagai "masalah keamanan nasional".
Kepada para wartawan, ia juga mengatakan bahwa pihak kerajaan masih mempertimbangkan langkah-langkah tambahan terhadap Kanada. Dia tidak menjelaskan apa yang bisa dilakukan langkah-langkah tersebut.
"Kanada perlu memperbaiki kesalahan besar," kata al-Jubeir pada konferensi pers di Riyadh. "Tidak ada yang bisa dimediasi. Kesalahan telah dibuat dan kesalahan harus diperbaiki."
Ketika ditanya apakah Kanada siap untuk meminta maaf ke Arab Saudi, PM Trudeau --yang dalam beberapa tahun terakhir mendapat kecaman karena menandatangani penjualan lebih dari 900 kendaraan lapis baja ke Riyadh-- menjawab pertanyaan itu.
"Warga Kanada selalu mengharapkan pemerintah kita untuk berbicara dengan kuat dan tegas, jelas dan sopan, tentang perlunya menghormati hak asasi manusia di seluruh dunia. Kami akan terus melakukan itu," katanya.
Dia juga menghindari pertanyaan tentang keengganan yang dirasakan pemerintah AS untuk mendukung Kanada dalam perselisihan. "Kami mengakui bahwa setiap negara memiliki hak untuk membuat keputusan sendiri ketika menyangkut diplomasi dan hubungan internasional," katanya.
"Saya tidak akan pernah memaksakan pada negara lain apa reaksi mereka seharusnya atau apa tanggapan mereka seharusnya."
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaSaudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Adanya Negara Palestina
Baca SelengkapnyaPutra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.
Baca SelengkapnyaPangeran MbS maupun Presiden UEA Sheikh MbZ menyambut hangat kunjungan Putin di negaranya.
Baca SelengkapnyaArab Saudi sebelumnya dilaporkan bakal menjalin normalisasi dengan Israel, difasilitasi Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaArab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto mendapat hormat saat bertamu ke Markas Besar Angkatan Bersenjata Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaMBS pada kesempatan tersebut mengapresiasi hubungan dekat antara Indonesia dan Arab Saudi
Baca SelengkapnyaSaudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnya