Polemik Rencana Pembangunan Restoran di Lokasi Bom Bali Bikin Australia Gerah
Merdeka.com - Sebuah papan informasi terpampang di lokasi seluas 800 meter persegi di Jalan Raya Legian, Kabupaten Badung, Bali, yang tersohor itu. Di papan itu tertulis:
"Nama Kegiatan: Proyek Pembangunan Restaurant dan Monument
Badan Usaha: PT Hotel Cianjur Asri
-
Bagaimana pemilik restoran bereaksi? Mengetahui videonya ramai disorot, pemilik restoran yang bernama Railway Tuan Cafe tersebut kembali bereaksi.
-
Kenapa Kemnaker revisi MoU dengan Australia? Menyadari adanya tantangan dan kendala dalam penerapannya, pemerintah kedua negara yang dikoordinator oleh Kementerian Perdagangan RI dan Department of Foreign Affairs and Trade of Australia berinisiatif melakukan review terhadap MoU ini. Langkah itu sebagai salah satu usaha untuk memperbaiki proses dan mekanisme Pilot agar sesuai dengan peraturan yang berlaku di masing-masing negara, sehingga MoU ini lebih memberikan keuntungan dan mudah untuk diterapkan.
-
Apa yang dikatakan PM Singapura tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Kenapa BP Batam minta dukungan Kementerian? Pada pertemuan ini, Muhammad Rudi juga memohon dukungan Kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City.
-
Kenapa pemilik restoran Thailand melapor ke polisi? Pemilik restoran tersebut merasa terganggu karena Alexander sering melewati jalanan restoran tanpa menjadi pelanggan, sehingga mereka meminta Alexander untuk menggunakan jalanan umum. Konfrontasi antara pemilik restoran dan Alexander berujung pada perdebatan sengit. Setelah perdebatan itu, pemilik restoran menyadari bahwa peringkat bisnisnya di Google menurun drastis dari 4,8/5 menjadi 3,1/5 karena adanya ulasan bintang 1 yang diduga palsu. Mereka curiga bahwa Alexander adalah dalang di balik kampanye pencemaran nama baik online tersebut, sehingga melaporkannya.
-
Kenapa PM Singapura membuat peringatan? Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong tiba-tiba memberi peringatan. Ini terkait meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Ia mengatakan hal itu akan berdampak ke ekonomi negeri tersebut. Termasuk, ke kawasan secara lebih luas.
Lokasi Kegiatan: Jl Raya Legian, Lingkungan Pangabetan, Kelurahan Kota, Kecamatan Kota, Kabupaten Badung
Luas Bangunan: 700 m2".
Lokasi bekas peristiwa yang dikenal dengan Bom Bali itu rupanya akan dibangun sebuah restoran lima lantai dan monumen di lantai paling atasnya.
Pada malam 12 Oktober 17 tahun lalu bom meledak di lokasi yang dulunya bernama Sari Club itu. Tidak kurang 202 orang tewas, termasuk 88 warga Australia.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison akhir bulan lalu menyampaikan rasa keberatannya atas keputusan pemerintah kabupaten Badung yang mengizinkan rencana pembangunan restoran di lokasi itu.
"Ini bukan keputusan pemerintah Indonesia di tingkat nasional. Sudah ada komunikasi antara kedua kementerian luar negeri soal ini. Dan konsul jenderal kami sudah bekerja keras untuk menangani masalah ini," kata dia, seperti dikutip laman the Sydney Morning Herald, 26 April lalu.
Para penyintas dan keluarga korban Bom Bali asal Australia juga sudah menyampaikan keluhannya atas rencana pembangunan restoran lima lantai itu.
Penyintas Bom Bali asal Australia Jan Laczynski mengatakan gubernur Bali sebelumnya sudah berjanji kepada dia, pada saat peringatan 10 tahun Bom Bali, lokasi itu tidak akan dibangun.
"Ini sangat mengagetkan dan tiba-tiba saja. Kami berharap sebuah taman perdamaian dibangun di lokasi itu," kata dia.
"Itu sangat aneh, ide bahwa orang akan masuk ke dalam restoran dan klub malam untuk menuju ke tugu peringatan itu aneh. Membangun restoran lima lantai dan menganggap tidak pernah terjadi apa-apa di situ itu aneh."
©Amilia RosaKepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Pemerintah Kabupaten Badung, I Made Agus Aryawan mengatakan, pemkab memberi izin pembangunan restoran itu karena tanah lokasi itu milik pribadi.
"Tanah ini milik individu, properti pribadi. Kami tidak bisa mencegah pemilik untuk membangun tanah ini dan undang-undang mengizinkan," kata Aryawan kepada kantor berita AFP, seperti dilansir laman Channel News Asia, akhir bulan lalu.
Australia menjadi negara dengan korban tewas terbanyak dalam peristiwa Bom Bali itu. Kelompok teror Jemaah Islamiyah yang punya kaitan dengan Al Qaidah melakukan aksi bom bunuh diri yang menewaskan warga dari 21 negara itu, termasuk 38 di antaranya orang Indonesia.
Aryawan mengatakan lokasi di jantung Kuta Bali itu kosong sejak 2002 dan izin pembangunan itu akan berlaku sampai 30 tahun.
Bangunan lima lantai itu nantinya akan terdiri dari restoran, kantor, dan monumen di lantai paling atas.
"Saya tahu banyak orang Australia tewas," kata Kepala Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kuta, I Gusti Agung Made Agung. "Kalau mereka ingin membangun tugu peringatan, mereka harus membeli tanah itu."
Morrison mengatakan meski Australia keberatan namun mereka mengakui lokasi itu adalah bagian dari wilayah kedaulatan Indonesia.
"Bagi 88 warga Australia dan keluarga mereka serta seluruh rakyat Australia, lokasi ini adalah tempat sakral. Saya sangat terganggu dengan keputusan yang mengizinkan sebuah kompleks hiburan dibangun di lokasi itu. Ini memang ada di negara lain, mereka punya aturan sendiri. Mereka berdaulat dan berhak memutuskan apa saja. Tapi kami akan terus berusaha menyampaikan posisi kita dalam masalah ini."
"Kita harus ingat, banyak juga orang Indonesia tewas malam itu dan juga orang dari banyak negara lain. Kita sudah mendanai pembangunan Taman Perdamaian di lokasi itu untuk memperingati dan merefleksi," kata Morrison.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Arrmanatha Nasir akhir bulan lalu mengatakan Kemlu belum mengetahui soal rencana pembangunan restoran itu.
"Saya belum tahu soal itu dan harus dicek dulu kepada pemerintah provinsi Bali mengapa mereka memutuskan akan membangun restoran di sana," kata Arrmanatha.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Batam sudah dijadikan daerah industri di era Presiden Kedua Indonesia, Soeharto melalui Keputusan Presiden No. 74 tahun 1971.
Baca SelengkapnyaMegawati Soekarnoputri menyinggung pengelolaan pariwisata Bali yang tidak terkontrol.
Baca SelengkapnyaKata Moeldoko persoalan pembangunan bandara bukan karena keinginan melainkan karena kebutuhan.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati juga menolak keras pembangunan bandara baru di Bali tersebut
Baca SelengkapnyaKebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY akan mengkaji lebih dulu terkait wacana itu.
Baca SelengkapnyaPemda DIY tidak punya kewenangan memberikan izin ataupun kajian proyek beach club tersebut.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk tetap membangun Bandara Bali Utara, yang berada di kawasan Kabupaten Buleleng, Bali.
Baca SelengkapnyaWarga asli Pulau Rempang menolak keras relokasi dan penggusuran rumah yang sudah mereka tinggali.
Baca SelengkapnyaPengerukan tebing menjadi sorotan para netizen karena dianggap merusak lingkungan alam Bali.
Baca SelengkapnyaMenurut Koster, ciri-ciri daerah wisata yakni lingkungannya hijau, indah dan indah.
Baca SelengkapnyaSebagai ganti dari ketiadaan warteg makanan bagi para pekerja proyek di IKN akan di masak dari dapur umum.
Baca Selengkapnya