Polisi AS Dipecat Karena Serang Tentara Kulit Hitam dengan Semprotan Lada
Merdeka.com - Seorang petugas polisi di Virginia dipecat setelah mengacungkan senjata dan menyerang dengan semprotan lada kepada seorang anggota tentara Angkatan Darat AS saat lampu merah.
Letda Angkatan Darat Caron Nazario memakai seragamnya rekaman bodycam insiden tersebut, yang direkam pada Desember lalu.
“Jujur saja takut untuk keluar,” kata dia kepada dua petugas polisi, dilansir BBC, Senin (12/4).
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Kenapa 2 polisi dipecat? 'Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan,' tuturnya.
“Iya, Anda harusnya (takut),” kata seorang petugas polisi.
Polisi menyampaikan, Nazario dihentikan karena gagal menunjukkan plat kendaraannya tetapi nomor plat sementara bisa tampak di video tersebut.
Nazario menggugat kedua petugas polisi itu, Joe Gutierrez dan Daniel Crocker, pekan ini.Dalam sebuah pernyataan, pejabat di kota Windsor, Virginia mengatakan insiden itu mengakibatkan "tindakan disipliner, dan persyaratan di seluruh departemen untuk pelatihan tambahan dilaksanakan mulai Januari dan berlanjut sampai saat ini".
"Sejak saat itu, Petugas Gutierrez juga diberhentikan dari pekerjaannya," jelasnya.
“Kota juga telah meminta penyelidikan atas peristiwa ini oleh Kepolisian Negara Bagian Virginia, dan bergabung dengan pejabat terpilih yang telah menyerukan peninjauan penuh dan lengkap atas tindakan petugas ini.”
Pada Minggu, Gubernur Virginia Ralph Northam mengatakan insiden itu "menggelisahkan" dan "membuatnya marah".
Dalam kejadian tersebut, Nazario yang diborgol saat mobilnya digeledah bertanya mengapa dia diperlakukan dengan kekerasan. Seorang polisi menjawab: "Karena Anda tidak kooperatif." Dia kemudian dibebaskan tanpa dakwaan.
Awal pekan ini Nazario mengajukan gugatan ke Pengadilan Distrik AS di Norfolk, Virginia, terhadap dua petugas Departemen Kepolisian Windsor.
Berdasarkan gugatan tersebut, Nazario disemprot bubuk lada dan dihempaskan ke tanah oleh petugas. Rekaman bodycam menunjukkan petugas mengarahkan senjata mereka ke letnan tersebut.
Gugatan tersebut menuduh pelanggaran terhadap hak konstitusionalnya, dan termasuk penyerangan, penggeledahan ilegal dan penahanan ilegal. Gugatan itu muncul pada saat pengawasan yang meningkat atas dugaan kebrutalan polisi terhadap minoritas dan keadilan rasial.
Nazario, yang berkulit hitam dan latin, berseragam dan mengemudi dengan plat nomor kertas sementara di jendela belakangnya pada tanggal 5 Desember, ketika dia dihentikan di kota Windsor.
Dia kemudian berhenti di sebuah pompa bensin dan meletakkan tangannya di luar jendela, sambil bertanya kepada polisi mengapa dia dihentikan atau ditilang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam video yang beredar, polisi tersebut memaki seorang pemotor yang dia setop.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKapolres Salatiga secara simbolis mencoret foto sebagai tanda pemberhentian polisi yang bertugas.
Baca SelengkapnyaAnggota Polisi Lalu Lintas (Polantas), yang diduga meminta ‘uang damai’ ke sopir bakal dinonaktifkan
Baca SelengkapnyaPolres Bogor pun menetapkan dua tersangka yaitu Bripda IMS usia 23 tahun sebagai pengguna senjata api, dan Bripka IG usia 33 tahun sebagai pemilik senjata api.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah mengamankan barang bukti. Antara lain video yang viral beredar dan CCTV.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula dari klaim polisi yang mengenakan pakaian preman sedang melakukan razia.
Baca SelengkapnyaViral anggota polisi lalu lintas bertindak arogan terhadap pemotor.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan di kediaman kekasih SSA alias U di daerah Otista.
Baca SelengkapnyaTak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.
Baca SelengkapnyaTernyata warga yang melawan petugas adalah seseorang yang mengalami gangguan jiwa.
Baca SelengkapnyaPihak damkar sangat menyayangkan tindakan warga yang merusak armada dan juga memukul personel Damkar Makassar
Baca Selengkapnya