Polisi Australia gelar operasi berkedok situs cabul memburu paedofilia
Merdeka.com - Satuan Tugas Argos, sebuah unit polisi Queensland, Australia, mengambil alih situs porno anak terbesar di dunia "Childs Play" sejak Oktober 2016 hingga September 2017. Penyamaran besar-besaran itu dilakukan guna menjebak para pedofilia yang berkeliaran lewat situs-situs porno.
Tak tanggung-tanggung, para polisi itu juga mengunggah foto mereka sendiri agar situs tersebut tampak seperti situs porno pada umumnya.
"Kami tidak membuat situs ini. Kami juga tidak ingin ada situs semacam ini. Ketika kami berhasil menyusup dan mengambil alih jaringan struktur administrasi dari situs ini, maka kami membasminya. Jadi kami tidak akan pernah membuat forum bagi para pelanggar seks anak-anak," Kata Kepala Satgas Argos, Jon Rouse, dikutip dari Russia Today, Senin (9/10).
-
Apa yang dilakukan pemerintah Australia untuk melindungi anak-anak dari media sosial? 'Kami ingin anak-anak Australia memiliki masa kecil yang baik, dan kami ingin orang tua tahu bahwa Pemerintah ada di pihak mereka.'
-
Bagaimana UU ITE baru lindungi anak dari konten dewasa? 'Hak anak juga harus dilindungi jangan sampai terekspos melebihi usianya. Mereka harus mendeteksi apakah banyak anak-anak yang menggunakan platform buatan mereka. Jadi, ketika memang bisa diakses oleh anak mereka harus dan berkewajiban menghapus segala konten dewasa di platformnya,' jelasnya.
-
Kenapa Australia melarang anak di bawah 16 tahun pakai media sosial? Pengesahan ini dilakukan oleh para legislator Australia pada hari Kamis dengan tujuan melindungi kesehatan mental anak-anak yang berinteraksi secara online.
-
Bagaimana cara Satgas Judi Online memberantas judi online? Pembentukan satgas judi online bertujuan melakukan percepatan pemberantasan kegiatan perjudian daring secara tegas dan terpadu dalam rangka melindungi masyarakat.
-
Siapa yang meminta polisi prioritaskan kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
Rouse menambahkan bahwa operasi ini dilakukan tidak hanya oleh otoritas Australia, tetapi juga bekerja sama dengan Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa.
"Tugas kami adalah memastikan bahwa kami juga 'bermain' di wilayah yang sama dengan pelaku. Jika tidak, mereka akan selalu selangkah lebih maju," tambahnya.
Situs "Childs Play" pertama kali muncul pada April 2016 lalu dengan identitas para operator dan lokasi server yang tersembunyi. Situs tersebut digunakan para pengguna untuk mengekspos tidak hanya berbagai macam aktivitas pelecehan anak tetapi juga penyiksaan anak di bawah umur dan materi ekstrem lainnya melalui gambar dan video.
Polisi kemudian berhasil mengidentifikasi administrator sekaligus pembuat situs tersebut, yakni Benjamin Faulkner dari Kanada dan rekannya Patrick Falte dari Amerika. Keduanya ditangkap pada Oktober tahun lalu setelah bertemu dan memperkosa bocah empat tahun yang disediakan oleh situs lain di Negara Bagian Virginia.
Keduanya dijatuhi hukuman penjara seumur hidup sejak saat itu.
Setelah menangkap para pedofil, polisi mendapatkan kata sandi situs itu kemudian mengelolanya.
"Begitu menguasai situs ini, Anda bisa melakukan apapun yang Anda inginkan. Kemudian Anda bisa memindahkannya ke manapun Anda inginkan di dunia ini," kata Paul Griffiths, salah satu peneliti utama.
Sejak berada di bawah kendali polisi, situs "Childs Play" semakin berkembang. Jumlah akun terdaftar menjadi dua kali lipat lebih banyak pada tahun 2017, sementara jumlah unggahan materi pornografi meningkat tiga kali lipat dalam kurun waktu 11 bulan.
Pada 13 September lalu situs "Childs Play" resmi ditutup. Polisi Australia mengklaim bahwa mereka memiliki bukti yang melibatkan hingga 90 anggota forum. Informasi tersebut telah dikirim ke tim di seluruh dunia, di mana ada salah satu negara dengan 900 tersangka pelecehan dari situs tersebut.
Meski penyamaran ini mengundang kontroversi, termasuk dari orang tua yang mengatakan anaknya dijadikan "umpan", Satgas Argos mengatakan akan tetap melakukan teknik serupa untuk menangkap para pedofil lainnya.
"Tim kami dan unit seperti kami di seluruh dunia sangat fokus untuk menghentikan pelecehan seksual terhadap anak-anak. Kami akan terus bekerja sama untuk menyusup, mengacaukan dan membongkar jaringan pelaku seks anak seperti ini," pungkas Rouse.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bisnis konten 'Video Gay Kids' yang dibongkar Polda Metro Jaya menjadi bukti rentannya anak-anak Indonesia menjadi korban eksploitasi pornografi.
Baca SelengkapnyaTotal, ada 50 orang berstatus sebagai korban dari kasus tersebut dijadikan pekerja seks komersial alias PSK
Baca SelengkapnyaBatman berperan sebagai koordinator di beberapa tempat prostitusi di Sydney.
Baca SelengkapnyaLima pembuat konten pornografi dan perdagangan anak jaringan internasional diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah mencatat, ada 481 pengaduan terkait kasus anak korban pornografi dan cyber crime.
Baca SelengkapnyaDelapan anak korban terkait kasus konten porno jaringan internasional menjalani perawatan kesehatan dan layanan konseling.
Baca SelengkapnyaTersangka OS telah mengelola situs bokep.cfd dan 26 domain lain yang menyebarkan situs video porno dewasa dan anak sejak tahun 2015.
Baca SelengkapnyaPolri juga mengajukan pemblokiran situs atau konten praktek perjudian ke Kominfo sebanyak 52.151 situs.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkap kasus dugaan TPPO yang melibatkan 50 orang warga WNI. Puluhan korban itu diberangkatkan ke Australia untuk dipekerjakan sebagai PSK.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan warga negara Indonesia di Sydney, Australia.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan akun Facebok dengan nama 'Pemersatu Bangsa'. Pelanggan kemudian akan diarahkan ke akun Instagram lalu mengunduh konten di aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaPria asal Malang ditangkap lantaran pandai membuat website berisi konten porno anak.
Baca Selengkapnya