Polisi Australia tangkap 5 orang berencana ledakkan bom saat Natal
Merdeka.com - Kepolisian Australia menyebutkan telah berhasil menggagalkan serangkaian rencana penyerangan pada Hari Natal di Melbourne. Polisi berhasil menangkap lima orang yang diduga akan melakukan serangan teror pada Jumat (23/12) subuh, waktu setempat.
Kepala Kepolisian Victoria Graham Ashton mengatakan mereka melakukan penyelidikan menyusul adanya ancaman ledakan, penusukan dan penembakan saat Natal. Ancaman tersebut ditujukan ke kota dengan lokasi Stasiun St. Flinders, Gedung Pertemuan Federation Square, dan Gereja Katedral St. Paul.
Namun, saat ini Ashton mengatakan ancaman tersebut sudah tidak berlaku lagi.
-
Siapa yang merencanakan serangan teror di Singapura? Rencana YLK yang gagal itu, ternyata diperintahkan oleh AM/AZ petinggi Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
"Kami tidak memiliki ancaman lagi karena situasi sudah kami kendalikan," katanya dalam konferensi pers, dikutip dari BBC.
Sementara itu, empat tersangka pelaku ancaman serangan merupakan kelahiran Australia keturunan Libanon berusia sekitar 20an. Sedangkan seorang lagi merupakan keturunan Australia-Mesir.
Ashton menambahkan, para tersangka melakukan ancaman penyerangan karena terinspirasi dari kelompok teror Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Selain lima pemuda tersebut, ada juga pria dan wanita yang ditangkap dalam operasi tersebut. Namun, kata Ashton, keduanya sudah dibebaskan tanpa sanksi apapun.
Dalam jumpa pers tersebut, Ashton menyebutkan operasi penyelidikan dilakukan di lima lokasi yang tersebar di utara dan barat Melbourne. Penyelidikan tersebut dilakukan selama sepekan.
"Kami yakin ada niat mereka untuk melakukan penyerangan, terutama di Hari Natal," lanjutnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengapresiasi kerja polisi di negaranya. Dia mengatakan mereka berhasil mengganggu rencana serangan besar yang akan mengguncang Negeri Kanguru tersebut.
"Mereka ingin melawan masyarakat Australia, mereka ingin memecah belah kita semua. Mereka ingin kita saling menghancurkan satu sama lain. Tapi kita tidak akan tinggal diam," ucap Turnbull.
"Perbuatan mereka atas nama setan, bukan Tuhan," pungkasnya. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Insiden ini terjadi pada Sabtu (13/4) sore di Westfield Bondi Junction.
Baca Selengkapnya"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha
Baca SelengkapnyaKapolri pun memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk terus siap-siaga.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi menjelaskan, dari tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka salah satunya anak di bawah umur Inisial AA (15).
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua lagi pelaku penganiayaan dan perusakan dalam bentrokan antarkelompok pro-Israel dengan pro-Palestina.
Baca SelengkapnyaSaat itu, tiga orang pelaku masuk ke vila sambil membawa senjata api kaliber 7,65.
Baca SelengkapnyaBeberapa remaja yang berencana tawuran berkumpul di daerah Margajaya.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaMencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca Selengkapnya