Polisi China tembak mati tiga muslim Uighur terduga teroris
Merdeka.com - Tiga terduga teroris dari Xinjiang, kemarin ditembak mati polisi China. Disebut-sebut ketiganya yang merupakan muslim Uighur ini, berusaha menyerang petugas.
Dilansir dari surat kabar the Guardian, Selasa (14/7), peristiwa tersebut terjadi di Ibu Kota Liaoning, sekitar 3.000 kilometer dari Xinjiang.
Empat warga Uighur yang menyerang polisi membawa senjata tajam berupa pisau. Tiga tewas ditembak, sementara satu lagi terluka. Seorang yang selamat merupakan wanita 28 tahun.
-
Di mana situs pembantaian di China berada? Peneliti menemukan situs pembantaian ini, dikenal sebagai situs Honghe di Provinsi Heilongjiang, China timur laut, pada tahun 1990-an.
-
Dimana peristiwa ini terjadi? Warga Kota Purwokerto, Banyumas, dan sekitarnya diresahkan dengan kemunculan aksi koboi jalanan yang dilakukan seorang pengemudi mobil CRV di Jalan Ringin Tirto, Kelurahan Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas.
-
Dimana peristiwa itu terjadi? Peristiwa itu diketahui terjadi di Jalan Wirasaba, Adiarsa Timur, Karawang Timur, Karawang, Jawa Barat, Minggu (21/7).
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Pasukan penjajah Israel di Tepi Barat yang diduduki, Palestina, mengikat seorang pria Palestina yang terluka di atas kap sebuah kendaraan militer saat melakukan penggerebekan di kota Jenin.
"Mereka berempat memiliki senjata berupa pisau. Mereka berontak dan mau menyerang polisi dengan senjata tersebut. Namun, polisi sempat melepaskan tembakan peringatan ketika mereka berontak," seperti dikutip Reuters dari microblog Biro Keamanan Publik Shenyang, Selasa (14/7).
Empat muslim Uighur ini pernah melakukan beberapa hal yang membuat masyarakat ketar-ketir. Tercatat Maret tahun lalu, mereka pernah menyerang 31 orang dan menikamnya hingga tewas. Peristiwa itu terjadi di sebuah stasiun kereta api di Kunming.
Beberapa waktu belakangan, muslim Uighur di China mengalami perlakuan tidak mengenakkan dari pemerintah dan militer China. Mereka dianggap teroris lantaran pernah melakukan hal yang meresahkan masyarakat.
Selain itu, para muslim Uighur dilarang mengenakan hijab dan cadar lantaran dianggap dapat menciptakan suasana tidak nyaman dan menimbulkan kecurigaan. Pemerintah China menganggap kebijakan yang mereka keluarkan memiliki alasan yang tepat demi keamanan, padahal kebijakan itu telah dikecam beberapa negara dunia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Massa AMI menuntut PBB agar membawa kasus tindakan kekerasan China terhadap muslim Uighur ke Mahkamah Internasional.
Baca SelengkapnyaChina menganggap kubah dan menara masjid sebagai bentuk pengaruh asing.
Baca SelengkapnyaJenazah para korban kini sudah berada di Kenyam, Papua.
Baca SelengkapnyaRupanya para pelaku sempat menculik dua orang. Namun satu korban karena kondisinya tidak sehat akhirnya dilepas di Tol Cikeas.
Baca SelengkapnyaPejuang Palestina langsung salat gaib usai sopir truk Yordania yang tembak mati tentara Israel wafat.
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaLebih dari 600 petugas pemadam kebakaran dan 100 kendaraan damkar terlibat dalam upaya pemadaman kobaran api.
Baca SelengkapnyaSerangan terjadi hanya tiga bulan setelah kelompok ISIS membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser Moskow.
Baca SelengkapnyaViral video merekam ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah yang disumpah di atas Alquran.
Baca SelengkapnyaTiga Pemuda Palestina Ditembak di AS, Dua Korban Kritis
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca Selengkapnya