Polisi India bakal dipecat jika masih kelebihan berat badan
Merdeka.com - Meningkatnya jumlah personel kepolisian yang mengalami obesitas membawa kekhawatiran tersendiri bagi kepala polisi di India. Bhaskar Rao mengungkapkan bahwa dalam 18 bulan terakhir, sudah 100 lebih polisi meninggal karena gaya hidup tak teratur.
Rao yang memimpin satuan kepolisian KSRP mengungkapkan bahwa ke-14.000 personelnya seringkali dipanggil untuk menjaga keamanan dalam peristiwa besar, atau kerusuhan hingga gejolak kekerasan. Namun dengan badan yang kegemukan, maka hal ini akan menghambat tugas mereka.
Karena alasan tersebut, Rao memutuskan para personelnya dilatih agar bisa hidup lebih sehat. Jika ada personel yang masih kegemukan, maka yang bersangkutan harus dihentikan dari tugas atau dengan kata lain dipecat.
-
Apa itu obesitas? Obesitas atau kegemukan menjadi penyebab munculnya sejumlah penyakit berbahaya.
-
Siapa yang berisiko obesitas? Bayi dengan riwayat keluarga obesitas memiliki risiko lebih tinggi karena faktor genetik yang memengaruhi metabolisme dan hormon.
-
Apa saja penyakit akibat obesitas? Obesitas dapat memicu banyak penyakit penyerta yang berbahaya dan patut diketahui.
-
Siapa yang berisiko mengalami obesitas? Jika orang tua memiliki riwayat obesitas, maka bayi mereka lebih berisiko untuk mengalami obesitas juga.
-
Siapa yang berisiko mengalami obesitas di kantor? Kurangnya aktivitas fisik, stres yang tinggi, hingga konsumsi junk food yang berlebihan jadi beberapa penyebab mengapa banyak pekerja kantoran mengalami obesitas.
-
Kenapa berat badan berlebih bisa bahaya? Kelebihan berat badan berpotensi meningkatkan risiko berbagai penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Upaya penurunan berat badan ini akan dimulai dengan olahraga rutin dan pengaturan pola makan para petugas.
"Kami memulainya dengan proses memantau gula para personel dan indeks kesehatan lainnya enam bulan lalu," kata Rao, dikutip dari BBC, Selasa (10/7).
"Dalam surat edaran baru tertulis bahwa mereka yang masih belum bisa hidup sehat, maka akan terkena ancaman pemecatan," tambahnya.
Rao menambahkan bahwa sebagian besar polisi masih sering makan makanan tak sehat, merokok, minum minuman keras, dan tak berolahraga. Oleh karena itu, indeks masa tubuh (BMI) para personel pun akan dipantau.
KSRP sendiri telah mulai menyediakan kelas olahraga mulai dari renang, yoga, dan beberapa jenis olahraga lain.
"Tentu saja, kegiatan olahraga baru akan dilakukan setelah mereka menerima pemeriksaan medis dan keputusan akhirnya dijalankan sesuai saran dokter," tutupnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 28 personel Polda Metro Jaya dipecat tidak dengan hormat (PTDH) akibat sejumlah pelanggaran yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu warga Kota Tangerang, Banten, terdeteksi mengalami masalah kegemukan atau obesitas. Kondisi ini dipengaruhi gaya hidup yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaKepolisian Polda Bali memecat atau melakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) kepada 17 polisi yang terlibat narkotika di Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaKelima anggota polisi yang menyelewengkan barang bukti itu merupakan anggota Ditresnarkoba Polda Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKe sembilan oknum polri itu tersebut sesuai Terhitung Mulai Tanggal atau TMT sudah bukan merupakan anggota Polri lagi.
Baca SelengkapnyaNgajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi.
Baca SelengkapnyaKapolres Salatiga secara simbolis mencoret foto sebagai tanda pemberhentian polisi yang bertugas.
Baca SelengkapnyaPolisi ini kepergok komandannya pakai celana orang sampai dibilang kedodoran.
Baca SelengkapnyaSeorang Bripda terciduk para pamen usai miliki badan terlalu kurus sampai dituduh bayar masuk polisi. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPekerjaannya membuat fisik dan mentalnya menjadi terganggu.
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan pengecekan, berat badannya justru menuai rasa heran dari para komandan.
Baca SelengkapnyaSejak menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) hingga menjadi Panglima TNI, Jenderal (Purn) Andika Perkasa begitu peduli dengan kesehatan para anggot
Baca Selengkapnya