Polisi India Tembak Massa yang Tolak Perombakan Sistem Perekrutan Anggota Militer
Merdeka.com - Polisi di India utara menembak ke udara pada Kamis untuk memukul mundur para pengunjuk rasa yang melemparkan batu. Warga di berbagai daerah di India turun ke jalan menentang sistem perekrutan baru anggota militer.
Bahkan otoritas India memutus jaringa internet di salah satu distrik untuk mencegah meluasnya kerusuhan. Unjuk rasa berlangsung setelah pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi pekan ini mengumumkan perombakan rekrutmen untuk angkatan bersenjata India yang berkekuatan 1,38 juta orang, dengan tujuan menurunkan usia rata-rata personel dan mengurangi pengeluaran pensiun.
Di distrik Palwal, negara bagian Haryana, massa melemparkan batu ke rumah dinas pejabat pemerintah. Polisi yang berjaga di rumah dinas tersebut mengeluarkan tembakan untuk mencegah massa semakin maju, menurut video dari ANI yang bekerja sama dengan Reuters.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
"Ya, kami melepaskan beberapa tembakan untuk mengendalikan massa," kata salah seorang pejabat kepolisian yang menolak disebutkan namanya, dikutip dari Reuters, Jumat (17/6).
Belum ada informasi terkait korban dalam kerusuhan tersebut.
Departemen Informasi Haryana menyampaikan, jaringan internet diputus sementara di distrik Palwal selama 24 jam ke depan.
Sementara itu, massa di kota Nawada, negara bagian Bihar, India timur membakar kantor Partai Bharatiya Janata atau BJP, menurut pejabat kepolisian kepada Reuters.
Demonstran juga merusak properti kereta api di seluruh Bihar, membakar sejumlah gerbong di dua lokasi, merusak rel kereta dan stasiun kereta api, seperti disampaikan pejabat jawatan kereta api India.
Berdasarkan sistem rekrutmen baru yang disebut Agnipath ini, laki-laki dan perempuan antara usia 17,5 tahun dan 21 tahun memiliki masa jabatan empat tahun di peringkat non-pangkat, di mana hanya seperempat anggota dipertahankan untuk masa jabatan yang lebih lama.
Sebelumnya, tentara direkrut angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara secara terpisah dan biasanya bertugas sampai 17 tahun untuk pangkat terendah.
Masa jabatan yang dipangkas menimbulkan kekhawatiran para calon tentara.
"Kami akan kemana setelah bekerja hanya empat tahun" kata salah seorang pemuda di distrik Jehanabad, Bihar.
"Kami akan telantar setelah empat tahun bertugas. Jadi kami turun ke jalan."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.
Baca SelengkapnyaSebuah masjid dibakar dan seorang ulama dibunuh dalam bentrokan kelompok agama India.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca Selengkapnyagabungan TNI, Polri yang dibantu Pol PP serta Dishub yang nantinya akan di bagi di beberapa titik pengamanan di sekitaran Monas
Baca SelengkapnyaMassa berhasil berhasil menggeruduk halaman gedung MK, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaUsman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaSejarah Berulang, Mahasiswa Kembali Bikin Rezim Korup Tumbang
Baca Selengkapnya