Polisi Malaysia Ringkus Geng Perampok Rumah asal Indonesia
Merdeka.com - Polisi Malaysia Selasa lalu meringkus geng yang diduga terlibat dalam serangkaian perampokan bersenjata dan pembobolan rumah. Kelompok perampok itu terdiri dari lima pria asal Indonesia.
Polisi menangkap mereka dalam dua penggerebekan yang dilakukan di Kuala Lumpur dan Penang seperti dilansir thesundaily.my, Selasa (22/10).
Kepala Departemen Investigasi Kriminal Negara Bagian Malaysia, Zainol Samah mengatakan polisi membentuk tim khusus dan meluncurkan operasi yang disebut “Ops Rantau Steady”.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Mengapa para perampok memilih kereta api sebagai target? Perampokan ini dilakukan dengan baik tanpa menggunakan senjata api. Peristiwa 8 Agustus 1963: Terjadinya Perampokan Besar dalam Kereta di Inggris Pencurian Terbesar dalam Kereta di Inggris pada tahun 1963, yang dikenal sebagai “The Great Train Robbery,“ merupakan salah satu peristiwa kriminal paling ikonik dan dramatis dalam sejarah Inggris. Di malam tanggal 8 Agustus 1963, sekelompok pencuri profesional dengan keterampilan tinggi berhasil melancarkan aksi mengagumkan mereka dengan merampok kereta milik Royal Mail yang mengangkut sejumlah besar uang tunai.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
Hal itu setelah pihak kepolisian menerima laporan enam kasus pembobolan rumah yang melibatkan orang asing (dari luar Malaysia) selama dua minggu terakhir.
Hingga akhirnya berhasil melacak tiga pria pada sebuah bus ekspres di Terminal Bus Sungai Nibong, seperti yang dituturkan oleh pihak Kepala Departemen Investigasi Kriminal Negara Bagian Malaysia.
“Polisi mengejar bus ke Terminal Hentian Duta di Kuala Lumpur dan menangkap ketiga pria itu pada jam 2 pagi kemarin dan menyita berbagai barang dan uang tunai, yang diyakini sebagai hasil rampasan dari kegiatan-kegiatan pembobolan rumah,” kata Zainol Samah.
“Mereka diyakini sedang dalam perjalanan untuk kembali ke Batam, Indonesia,” tambahnya.
Kalimat yang sering diucapkan geng itu ketika merampok menjadi nama kelompok mereka. Mereka kerap menargetkan penghuni properti yang tinggal di dekat bukit, dengan kalimat favorit mereka “You steady, I steady, kami hanya mau uang saja,” kata mereka, seperti dilansir thestar.com.
Zainal Samah mengatakan dengan informasi dari ketiga pria yang ditangkap, polisi berhasil mengetahui lokasi anggota komplotan lainnya.
Kemudian, pada pukul 05.45 pagi waktu setempat, polisi menggerebek suatu kawasan hutan Bukit Gambir, tempat geng tersebut bersembunyi dan menahan dua pria.
Zainal menuturkan kawanan perampok tersebut sudah lama melakukan aksinya di Malaysia.
Merampok dengan Senjata Parang, Pisau, dan Celurit.
"Mereka berusia antara 29 dan 56, dengan seorang berumur 56 tahun menjadi pemimpin. Kami percaya bahwa 13 kasus melibatkan mereka antara Januari dan Oktober," katanya.
Mereka diketahui kerap beraksi menggunakan parang, pisau, dan celurit.
Tak hanya itu, para lelaki Indonesia bertopeng itu juga akan mengikat korbannya sebelum merampok barang-barang berharganya dan kembali ke bukit dengan berjalan kaki.
Kepala Departemen Investigasi Kriminal Negara Bagian Malaysia kemudian mengatakan kawanan tersebut secara tidak sah memasuki wilayah Malaysia.
"Kami yakin beberapa dari mereka memasuki negara itu secara legal, sementara yang lain masuk secara ilegal di dekat Johor dan Selangor," kata Zainol.
"Mereka akan mengambil jarahan mereka dan menjualnya di Indonesia," tambahnya.
Tak hanya itu, Zainal juga turut menyebut kerugian yang dialami akibat perampokan kelompok tersebut.
"Polisi percaya dengan penangkapan lima orang itu kami telah berhasil menyelesaikan 13 kasus perampokan dan pembobolan rumah di Penang sejak awal tahun ini yang melibatkan kerugian sebesar RM 500.000 (setara Rp1,6 miliar)," katanya.
Reporter: Hugo Dimas
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaPelaku lantas menyekap korban dan enam anak majikannya yang masih kecil.
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kemudian diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa mengungkapkan motif dan identitas dua terduga pelaku penyerangan.
Baca SelengkapnyaDitreskrimum Polda Jateng membongkar komplotan perampok bersenpi asal Jawa Timur. Mereka diringkus setelah merampok tiga toko emas.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaAde mengatakan kelima orang pelaku telah melakukan perencanaan untuk membobol toko yang pada saat itu masih dalam keadaan tutup.
Baca Selengkapnya