Polisi Malaysia Tangkap 8 Tersangka Teroris, Termasuk Anggota Abu Sayyaf
Merdeka.com - Polisi Malaysia menangkap delapan orang diduga teroris, di mana enam di antaranya merupakan anggota Kelompok Abu Sayyaf.
Inspektur Jenderal Polisi Fuzi Harun mengatakan bahwa kedelapan orang itu ditangkap dalam operasi penggerebekan yang dilakukan oleh polisi khusus dari divisi anti-terorisme mulai 30 Oktober hingga 12 November di Sabah dan Putrajaya.
Tujuh orang teroris tersebut merupakan orang Filipina dan satu orang merupakan warga Malaysia. Polisi mengatakan bahwa satu warga Filipina yang ditangkap di Ranau, Sabah, bertugas merekrut anak-anak untuk dijadikan sebagai tameng.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang menangkap OPM? 'Saya kasih tahu, dia bukan kriminal, dia cuma OPM. Kapan lagi ini satu anak Timur membantu Polisi menangkap OPM,'
"Salah satu tersangka berusia 35 tahun. Dia bertugas merekrut anak-anak untuk bergabung dengan Abu Sayyaf. Mereka akan digunakan sebagai tameng selama bertempur dengan militer Filipina di Basilan," kata Fuzi, seperti dilansir dari Channel News Asia, Jumat (16/11).
"Dia juga terlibat dalam pemenggalan kepala para sandera yang ditahan Abu Sayyaf," tambahnya.
Pria yang bekerja di tempat konstruksi itu ditangkap dalam operasi yang juga turut menjaring tersangka lain dalam Kelompok Abu Sayyaf dari Filipina, yakni seorang lain berusia 46 tahun, seorang teknisi.
Kedua pria itu juga terlibat dalam kegiatan penculikan untuk tebusan di Sabah dan Filipina Selatan.
Selain itu, seorang anggota Abu Sayyaf lainnya, berusia 30 tahun, ditangkap di Kinarut, Sabah. Dia merupakan seorang sub-komandan dan tangan kanan komandan kelompok itu, Furuji Indama, kata polisi.
Tiga tersangka Abu Sayyaf lainnya, berusia antara 27 dan 51 tahun dan yang bekerja sebagai buruh dan ditangkap di Tenom, Sabah.
"Salah satu tersangka, berusia 34 tahun, memiliki keahlian dalam memproduksi senjata api untuk penggunaan Abu Sayyaf," ungkap Fuzi.
Sementara itu, warga Filipina berusia 60 tahun yang bekerja sebagai pedagang kecil di pasar malam juga ditangkap karena keterlibatannya dalam melindungi salah satu tersangka yang ditangkap pada 8 November saat dia berusaha melarikan diri dari jebakan polisi.
Seorang pria Malaysia berusia 38 tahun, yang bekerja sebagai agen penjual emas batangan, ditangkap di Putrajaya karena menyalurkan dana kepada seorang anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Akel Zainal di Suriah pada tahun 2017 untuk mendanai kegiatan teror.
Penangkapan itu terjadi setelah aksi mereka pada 11 September yang terlibat dalam penculikan dua nelayan Indonesia di perairan lepas pantai Sabah.
Abu Sayyaf terkenal karena menculik orang untuk tebusan dan memenggal sandera ketika korban tidak dapat membayar.
Kelompok itu mengarungi Laut Sulu dan membuat serbuan yang berani ke pantai timur Sabah untuk merebut korban mereka.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketujuhnya kini masih menjalani pemeriksaan intensif
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaDensus 88 tangkap puluhan pendukung ISIS dalam satu hari di 3 lokasi
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSebagian besar dari mereka ditangkap di daerah Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri menangkap enam tersangka diduga terlibat dalam aksi jaringan terorisme di Kalbar dan Sumsel.
Baca Selengkapnya