Polisi Prancis tak sengaja tembak mati rekannya
Merdeka.com - Seorang polisi Prancis menembak mati rekannya sendiri pada Rabu (26/4) lalu. Insiden tersebut terjadi saat pelaku tengah memeriksa pistolnya di kantor polisi Mulhouse, sebuah kota yang berdekatan dengan perbatasan Swiss dan Jerman.
Dia menarik pelatuk karena mengira peluru pistolnya sudah habis. Rupanya pistol tersebut tidak kehabisan peluru hingga akhirnya menyasar rekannya sendiri tanpa sengaja.
Meski sempat diberi pertolongan pertama oleh tim medis darurat yang ada di sekitar kantor polisi, namun nyawa korban berusia 30 tahunan itu tidak berhasil diselamatkan. Dia tewas di lokasi kejadian.
-
Siapa yang ditembak tapi tidak mempan? Namun beberapa kali terjadi keanehan. Ada sejumlah tokoh PKI ternyata tak mempan ditembak. Mereka punya ilmu kebal peluru.
-
Mengapa korban diduga meninggal? Diduga kuat, korban meninggal karena sakit karena tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
-
Siapa polisi yang menggagalkan percobaan pembunuhan? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut. Diketahui petugas polisi itu bernama Brigadir Helmi Setiyawan.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
Saat ini polisi masih melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap kasus ini. Polisi yang terlibat penembakan pun sudah ditahan untuk dimintai keterangan.
Ini bukan pertama kali insiden penembakan tak sengaja terjadi dalam beberapa bulan terakhir di Prancis. Februari lalu, seorang sniper militer melukai dua orang karena tidak sengaja menembakan senjatanya saat Presiden Prancis Francois Hollande tengah melakukan pidato.
Saat itu Hollande tengah menyampaikan sambutan tentang pembukaan kereta berkecepatan tinggi di Villognon Charente, ketika terdengar suara tembakan menyela pidatonya.
"Saya harap itu (tembakan) tidak serius," kata Hollande sebelum melanjutkan pidatonya.
Diperkirakan mekanisme keamanan senjata dimatikan saat penembak jitu bergerak dari posisinya di atap. Peluru tunggal itu kemudian mendarat di tenda tempat Hollande berpidato. Dua orang mengalami cedera kaki akibatnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tembakan pelaku mengenai pelipis kanan dan bagian pipi korban
Baca SelengkapnyaInsiden perwira polisi menembak rekannya sendiri terjadi di Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaDua pelaku Bripda IMS dan Bripka IG telah ditangkap dan ditetapkan tersangka terkait kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaReaksi Keluarga Bripda IDF Saksikan Gelar Perkara Kasus Polisi Tembak Polisi
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak di Prancis malah melakukan penggalangan dana untuk polisi pelaku pelaku penembakan remaja 17 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebutkan pelaku Rio merupakan buronan kasus pencurian dengan pemberatan yakni spesialis membongkar rumah toko (ruko) dan rumah warga.
Baca SelengkapnyaInformasi yang beredar, polisi yang melakukan penembakan dan korbannya adalah perwira menengah yang juga pejabat di polres tersebut
Baca SelengkapnyaHasil autopsi jenazah anggota Densus 88 Antiteror Polri Bripda Ignatius Dwi Frisco (IDF) telah keluar. Bripda IDF Tewas tertembak senjata rekannya sendiri.
Baca SelengkapnyaSuami terkena luka tembak pada dada sebelah kiri dan istri mengalami luka goresan pada bagian lengan sebelah kiri.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan informasi yang dihimpun, korban bernama Brigadir Ridhal Ari Toni yang berada dari anggota Satlantas Polres Manado.
Baca Selengkapnya