Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Rusia Tangkap Hampir 1.500 Orang dalam Unjuk Rasa Pendukung Alexey Navalny

Polisi Rusia Tangkap Hampir 1.500 Orang dalam Unjuk Rasa Pendukung Alexey Navalny demo pendukung navalny di rusia. ©Reuters/Maxim Shemetov

Merdeka.com - Polisi menangkap hampir 1.500 orang pada Rabu saat unjuk rasa berlangsung di seluruh Rusia, menyerukan pembebasan pemimpin oposisi Alexei Navalny. Kesehatan Navalny dilaporkan memburuk setelah tiga pekan melakukan mogok makan, menurut sebuah kelompok yang memantau penangkapan bermotif politik.

Unjuk rasa terbesar berlangsung di Moskow, di mana ribuan orang berpawai di pusat kota itu. Beberapa orang ditangkap bahkan sebelum unjuk rasa dimulai, menurut rekan Navalny.

Tim Navalny menyerukan unjuk rasa tak berizin setelah laporan akhir pekan menyatakan kesehatan pengkritik Kremlin itu menurun dan nyawanya dalam bahaya.

“Kondisi Alexei memang kritis, dan karena itu kami menggerakkan unjuk rasa massal,” jelas sekutu dekat Navalny, Vladimir Ashurkov, yang juga direktur eksekutif Yayasan Pemberantasan Korupsi.

“Kesehatan Alexei merosot tajam, dan dia lebih tepatnya dalam kondisi kritis. Para dokter mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaannya, dia harus dibawa ke ICU,” lanjutnya, dikutip dari South China Morning Post, Kamis (22/4).

Organisasi yang dibentuk Navalny menyerukan para pengunjuk rasa berkumpul di Alun-Alun Manezh, di luar tembok gedung Kremlin, tapi polisi menutupnya. Massa kemudian berkumpul di dekat Perpustakaan Nasional Rusia dan barisan lainnya berkumpul di Jalan Tverskaya, sebuah jalan protokol yang menuju alun-alun tersebut. Kedua kelompok massa ini kemudian bergerak melalui jalan-jalan di kota itu.

“Bagaimana Anda tidak keluar jika seseorang sedang dibunuh – dan tidak hanya dia (Navalny). Ada begitu banyak tahanan politik,” kata seorang pengunjuk rasa di Moskow, Nina Skvortsova.

Di St Petersburg, polisi menutup Alun-Alun Istana, ruang terbuka publik yang luas di luar museum Hermitage dan para pengunjuk rasa berkerumun di Nevsky Prospekt.

Belum jelas apakah jumlah massa dan intensitas demonstrasi Rabu sama dengan unjuk rasa yang sama pada Januari lalu setelah Navalny ditangkap. Perkiraan jumlah massa bervariasi: polisi Moskow menyampaikan 6.000 orang berunjuk rasa di ibu kota negara tersebut, sementara pengamat mengatakan di saluran YouTube Navalny, massa berjumlah sekitar 60.000 orang.

OVD-Info, yang memantau penangkapan bermotif politik dan memberikan pendampingan hukum, mengatakan sedikitnya 1.496 orang ditangkap di 82 kota – terbanyak di St Petersburg hampir 600 orang.

Kesehatan memburuk

Tim pendukung Navalny menyerukan unjuk rasa nasional pada hari yang sama saat Presiden Vladimir Putin menyampaikan pidato nasional tahunannya. Dalam pidatonya, Putin mengecam pemerintah asing yang diduga berusaha menjatuhkan sanksi untuk Rusia.

Putin, yang tidak pernah menyebut nama Navalny di hadapan publik, tidak menyebutkan secara spesifik pihak mana yang dia kecam, tapi pemerintah Barat telah mengkritik tajam perlakuan Rusia terhadap Navalny dan menyerukan pembebasannya.

Di Moscow, juru bicara Navalny, Kira Yarmysh dan Lyubov Sobol, ditangkap polisi pada Rabu pagi. Yarmysh, yang berada dalam tahanan rumah setelah unjuk rasa Januari, ditangkap di luar apartemennya ketika dia keluar selama satu jam di mana dia diizinkan keluar rumah. Demikian disampaikan pengacaranya, Veronika Polyakova. Yarmysh dibawa ke kantor polisi dan didakwa dengan mengorganisir unjuk rasa tanpa izin.

Sementara Sobol dikeluarkan dari taksi yang ditumpanginya oleh polisi tak berseragam, kata pengacaranya, Vladimir Voronin.OVD-Info melaporkan polisi mencari kantor yayasan Navalny di Yekaterinburg dan menangkap jurnalis yang berafiliasi dengan Navalny di Khabarovsk.

Navalny mulai melakukan mogok makan untuk memprotes pejabat lapas yang menolak mengizinkan dokternya berkunjung ketika dia mengalami sakit punggung dan kaki. Badan lembaga pemasyarakatan berdalih Navalny telah mendapatkan semua bantuan medis yang dibutuhkan.

Dokter Navalny, Yaroslav Ashikhmin, baru-baru ini mengatakan keluarga Navalny menunjukkan peningkatan tajam kadar kalium, yang dapat menyebabkan serangan jantung, dan peningkatan kadar kreatinin yang mengindikasikan gangguan ginjal dan dia “bisa mati kapan saja”.

Pada Minggu, Navalny dibawa ke sebuah rumah sakit di lapas lainnya dan diberikan tetesan glukosa. Petugas penjara menolak upaya dokter untuk mengunjunginya di sana.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Kecam Serangan Israel di Jalur Gaza, Ribuan Orang Ikuti Aksi Bela Palestina di Kedubes AS
FOTO: Kecam Serangan Israel di Jalur Gaza, Ribuan Orang Ikuti Aksi Bela Palestina di Kedubes AS

Massa aksi bela Palestina mengutuk keras serangan brutal yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya
Tel Aviv Chaos, Demonstran Anti-Pemerintah Bentrok dengan Aparat, Desak Netanyahu Mundur
Tel Aviv Chaos, Demonstran Anti-Pemerintah Bentrok dengan Aparat, Desak Netanyahu Mundur

Tel Aviv Chaos, Demonstran Anti-Pemerintah Desak Netanyahu Mundur

Baca Selengkapnya
Hacker Ini Berhasil Rebut Akses Komputer dan Ubah Harga Barang di Toko Penjara
Hacker Ini Berhasil Rebut Akses Komputer dan Ubah Harga Barang di Toko Penjara

Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.

Baca Selengkapnya
579 Orang Jadi Korban Kekerasan Polisi saat Demo Tolak Revisi UU Pilkada
579 Orang Jadi Korban Kekerasan Polisi saat Demo Tolak Revisi UU Pilkada

344 orang mengalami penangkapan dan penahanan semena-mena.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Solidaritas dan Doa Bersama untuk Korban Serangan Teror Moskow di Kedubes Rusia Jakarta
FOTO: Aksi Solidaritas dan Doa Bersama untuk Korban Serangan Teror Moskow di Kedubes Rusia Jakarta

Aksi ini sebagai bentuk duka cita atas tragedi penembakan di Crocus City Hall, Moskow, yang menewaskan 143 orang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Demo Anti Pemerintah Netanyahu, Massa Pengunjuk Rasa Israel Bentrok dengan Polisi Usai 6 Sandera Tewas di Gaza
FOTO: Demo Anti Pemerintah Netanyahu, Massa Pengunjuk Rasa Israel Bentrok dengan Polisi Usai 6 Sandera Tewas di Gaza

Para pengunjuk rasa di seluruh Israel menyerukan aksi pemogokan umum nasional yang dimulai pada 1 September.

Baca Selengkapnya
Polisi AS Tangkap Ratusan Mahasiswa Sampai Jurnalis karena Demo Bela Palestina di Berbagai Kampus
Polisi AS Tangkap Ratusan Mahasiswa Sampai Jurnalis karena Demo Bela Palestina di Berbagai Kampus

Demo bela Palestina di berbagai kampus di AS meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Rusia Tangkap Semua Tersangka Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang, Mereka Hendak Kabur ke Ukraina
Rusia Tangkap Semua Tersangka Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang, Mereka Hendak Kabur ke Ukraina

Rusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang

Baca Selengkapnya
Polisi Bakal Alihkan Arus Lalin Sekitar Patung Kuda, Buntut Demo Soal Pulau Rempang Siang Nanti
Polisi Bakal Alihkan Arus Lalin Sekitar Patung Kuda, Buntut Demo Soal Pulau Rempang Siang Nanti

Adapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.

Baca Selengkapnya
Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, 60 Orang Tewas dan Ratusan Luka
Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow, 60 Orang Tewas dan Ratusan Luka

Serangan terjadi saat kerumunan orang berkumpul untuk menyaksikan penampilan Picnic, band rock terkenal Rusia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Protes Kedatangan PM Israel, Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS Bakar Boneka Netanyahu
FOTO: Protes Kedatangan PM Israel, Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS Bakar Boneka Netanyahu

Pengunjuk rasa pro-Palestina memprotes kedatangan PM Israel Benjamin Netanyahu di Amerika Serikat untuk berpidato dalam Kongres AS.

Baca Selengkapnya
Adian Napitupulu Ungkap Kondisi Demonstran Tolak RUU Pilkada yang Ditangkap Polisi, Ada yang Gigi & Hidung Patah
Adian Napitupulu Ungkap Kondisi Demonstran Tolak RUU Pilkada yang Ditangkap Polisi, Ada yang Gigi & Hidung Patah

Mantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.

Baca Selengkapnya