Polisi Spanyol tembaki kerumunan warga ingin ikut referendum Catalan
Merdeka.com - Polisi Spanyol hari ini melepaskan tembakan peluru karet ke kerumunan warga yang ingin ikut menyalurkan suaranya dalam referendum Catalan.
Sejumlah saksi mengatakan aparat menembaki para demonstran di Barcelona untuk mencegah mereka yang akan memilih ke tempat pemungutan suara. Sedikitnya 38 orang dilaporkan tewas. Warga bernama David Pujol memperlihatkan luka di kakinya akibat peluru karet, seperti dilansir laman Telegraph, Ahad (1/10).
Rekaman video dari jurnalis di lapangan memperlihatkan polisi melepaskan tembakan peluru karet di tengah kerumunan di luar TPS Ramon Llull di Barcelona.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
polisi spanyol tembaki kerumunan warga saat referendum catalan ©AP
Koran La Vanguardia mengabarkan seorang warga harus dilarikan ke rumah sakit untuk dioperasi lantaran luka tembakan peluru karet.
Ribuan demonstran memadati jalanan untuk mengikuti referendum yang dilarang oleh pemerintah. Aparat juga dilaporkan menyita kotak suara yang sudah disiapkan.
Pemerintah Catalan mengajak sekitar 5,3 juta warga untuk mengikuti referendum yang dianggap ilegal oleh pemerintah pusat Spanyol.
Dalam kertas suara hanya ada satu pertanyaan:"Apakah Anda ingin Catalonia menjadi negara merdeka dalam bentuk republik?" Setelah kalimat itu ada dua kota jawaban Ya dan Tidak yang bisa dipilih.
Pemerintah Catalan berjanji akan mendeklarasikan kemerdekaan jika pemilih "ya" memenangkan referendum ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Delapan warga yang ditangkap itu akan diproses hukum sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaUsman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaKoordinator aksi demo kamisan Semarang, Iqbal Alam merinci total 26 orang luka-luka dan 16 diantaranya harus dilakukan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.
Baca SelengkapnyaUntuk isu yang beredar luas di lokasi terkait adanya bayi meninggal saat bentrokan terjadi, Nugroho memastikan bahwa kabar tersebut tidak benar.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa mendesak Bawaslu untuk berkomitmen menindaklanjuti laporan dugaan kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca Selengkapnya