Polisi Sudan Umumkan Dukung Presiden di Tengah Gelombang Unjuk Rasa
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri Sudan Ahmad Bilal kemarin mengumumkan kepolisian negara mendukung penuh Presiden Umar al Bashir yang saat ini tengah didemo rakyat untuk segera turun.
"Kami umumkan dukungan penuh kepada Bashir," kata Bilal dalam pertemuan antara polisi dengan menteri dalam negeri di Ibu Kota Khartoum, seperti dilansir laman Middle East Monitor, Senin (31/12).
Selain itu Bilal juga menyatakan aparat pemerintah akan menghentikan siapa pun yang ingin memperkeruh situasi ekonomi.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang mendukung polisi? Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendukung polisi untuk mengusut acara Metamorfoshow itu. 'Kita serahkan ke polisi kita dukung polisi untuk melakukan pengusutan terhadap masalah itu,' ujar Yaqut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2).
-
Apa yang diminta oleh Gubernur Sumbar? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam. 'Secara total tadi ada lebih kurang Rp1,5 triliun,' lanjut dia.
-
Siapa yang memimpin perlawanan di Padang? Sikap KNIL ini memicu perlawanan dari rakyat pemuda.
-
Bagaimana polisi menanggapi demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas. Adapun, exit tol Cikarang dialihkan ke exit tol lain seperti Bekasi Barat maupun Cibitung.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
"Satu-satunya cara untuk mengganti kekuasaan adalah dengan pemilu, bukan demo. Tidak boleh ada kekacauan," kata dia.
Pemerintah Sudan, menurut Bilal, saat ini sedang berusaha memperbaiki kondisi ekonomi.
Direktur jenderal polisi, Al Tayib Babikir Ali menuturkan, para pendemo telah merusak properti negara dan pasukannya kini tengah memburu para pelaku kriminal yang memanfaatkan demo untuk mencuri dan merampok.
Pengumuman ini adalah yang pertama kali disampaikan sejak demo besar-besaran berlangsung mulai 19 Desember lalu. Rakyat Sudan menentang kenaikan harga bahan pangan, terutama roti. Pejabat pemerintah mengatakan korban tewas akibat unjuk rasa berujung rusuh mencapai 19 orang tapi pihak oposisi menyebut sedikitnya sudah 40 orang tewas.
Pemerintah kini mengumumkan kondisi negara dalam keadaan darurat dan menerapkan peraturan jam malam di sejumlah provinsi. Pemerintah juga menuding Israel bersekongkol dengan kelompok pemberontak untuk membuat keributan dan kekerasan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sheikh Hasina mundur pada Senin (5/8) setelah unjuk rasa mematikan yang dipimpin aktivis mahasiswa, menuntut pengunduran dirinya.
Baca SelengkapnyaSenegal terjerumus dalam krisis politik setelah Presiden Macky Sall mengumumkan penundaan pemilihan presiden.
Baca SelengkapnyaWakapolda Banten menggagalkan ancaman demo di jalan tol, ia bernegosiasi dan mengawal para pendemo sampai ke kantor gubernur.
Baca SelengkapnyaMenurut Hamdan, pihaknya juga mengalami aksi penurunan paksa baliho tersebut.
Baca SelengkapnyaWajah politisi Gerindra itu tampak was-was saat turun dari mobil komando.
Baca SelengkapnyaWakil Sekjen PBNU Suleman menyebut, pihaknya mengantongi banyak bukti, di balik unjuk rasa tersebut ada PKB.
Baca SelengkapnyaMantan Danjen Kopassus Ikut Demo Hasil Pemilu di KPU, Ini Kata Mabes Polri
Baca SelengkapnyaTempat unjuk rasa dari lokasi Muktamar PKB sekitar 1,5 kilo meter, massa aksi diadang oleh aparat kepolisian dah pecalang
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menggelar apel bersama personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSetelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus, pemerintah dikuasai kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Baca SelengkapnyaMereka menuntut Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mundur dari jabatannya.
Baca Selengkapnya