Polisi Thailand: Jaringan pembom obyek wisata terdiri dari 20 orang

Merdeka.com - Kepolisian Thailand menyatakan ada 20 orang yang diduga jaringan tersangka peledakan bom beruntun di kawasan obyek wisata dua pekan lalu. Mereka belum tertangkap, namun aparat mengklaim sudah mengetahui lokasi persembunyian masing-masing.
Kepala Polisi Thailand Jakthip Chaijinda tidak bersedia mengungkap ciri-ciri atau identitas para pelaku pemboman. Kendati demikian, dia mengakui sebagian pelaku berasal dari desa-desa mayoritas muslim di selatan Negeri Gajah Putih.
"Kami tahu dari mana mereka berasal dan ke mana mereka pergi. Setidaknya terdapat 20 orang yang terlibat dalam jaringan ini," ujarnya seperti dilansir Kantor Berita Reuters, Senin (22/8).
Pada 11-12 Agustus lalu, terjadi ledakan beruntun di tujuh provinsi berbeda. Semua bom ini meledak di kawasan pantai ramai wisatawan asing, termasuk di antaranya Pantai Phuket. Akibatnya empat orang tewas sementara belasan lainnya luka-luka.
Sebagian bom itu diledakkan memakai ponsel. Ada informasi warga Malaysia membantu atau malah terlibat aktif dalam rangkaian insiden tersebut, namun Kepolisian Thailand masih menolak berkomentar.
Aparat berjaga dekat lokasi bom di Hua Hin Thailand (c) Reuters
Berdasarkan keterangan polisi sebelumnya, para pelaku semuanya adalah warga negara Thailand. Namun tidak jelas apakah jaringan ini terkait dengan kelompok pemberontak melayu muslim di sekitar Pattani dan Songkhla. Wilayah itu memang dihuni penduduk muslim yang sangat berbeda budaya dari mayoritas Buddhis di Thailand.
Pemberontakan muslim Thailand berlangsung sejak 2001, sejauh ini telah menewaskan lebih dari 6.500 orang. Sampai sekarang, terkait pemboman beruntun tujuh obyek wisata, tidak ada kelompok teror mengaku bertanggung jawab.
Pemboman ini terjadi hanya berselang sehari setelah referendum konstitusi Thailand dimenangkan oleh pendukung junta militer.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya