Polisi Turki ambil alih paksa kantor koran pengkritik Erdogan
Merdeka.com - Polisi kemarin malam menyerbu kantor redaksi surat kabar 'Zaman' dengan dalih menjalankan perintah pengadilan. Pekan ini, Pengadilan Kota Istambul menyatakan media massa yang sering mengkritik Presiden Reccep Tayyip Erdogan itu harus diambil alih manajemennya oleh pemerintah.
BBC melaporkan, Sabtu (5/4), ratusan orang berkumpul di halaman kantor 'Zaman' untuk menghalangi tindakan polisi. Akibatnya, aparat menembakkan gas air mata, menyemprotkan meriam air, serta mendorong mundur para demonstran.
Pemimpin Redaksi Zaman, Sevgi Akarcesme, mengatakan polisi mengasari wartawan yang hendak melaporkan penyerangan tersebut. "Apa yang dilakukan polisi itu jelas melanggar hukum. Ini hari yang menyedihkan bagi Turki," ujarnya.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Apa tujuan gerakan menangkis? Tujuan gerakan menangkis adalah untuk menangkis serangan lawan dengan menggunakan anggota tubuh secara efektif.
-
Siapa yang meminta perlindungan dari orang zalim? Nabi Nuh AS membaca doa dari Al-Qur'an surat Nuh ayat 28 untuk memohon agar dilindungi dan dijauhkan dari kaumnya yang zalim tersebut;
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Mengapa pemerintah Gaza mengutuk tindakan tentara Israel? 'Kami mengutuk keras kekejaman yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh pendudukan Israel baik terhadap warga Palestina maupun pekerja bantuan asing di Gaza,' demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah di Gaza.
-
Siapa yang mengecam tindakan warga Yahudi Israel? Video berdurasi 45 detik itu lantas mendapat beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mengecam hingga mendukung aksi pria Palestina itu.
Zaman merupakan salah satu koran dengan oplah tertinggi di Turki. Namun rezim Erdogan tidak suka dengan berita-berita di dalamnya, karena dianggap memuat kepentingan Gerakan Hizmet yang dipimpin ulama Fethullah Gulen. Dulunya Gulen adalah sekutu Erdogan, tapi kemudian mereka pecah kongsi.
Polisi Turki merangsek masuk kantor redaksi Zaman ©2016 Merdeka.com/Today Zaman/Abdullah Bozkurt
Pemerintah Turki menyatakan Gerakan Hizmet adalah kelompok teroris yang hendak mengacaukan negara. Terkait pengambilalihan manajemen Zaman, pengadilan menolak berkomentar apa alasannya.
Uni Eropa mengecam tindakan rezim Erdogan yang tidak menghormati kebebasan pers. Sedangkan menurut Organisasi Jurnalis Tanpa Batas, Turki berada di urutan 149 dari 180 negara, terkait kebebasan pers. Lebih dari 30 wartawan dipenjara selama era Erdogan, rata-rata mereka yang dibui adalah wartawan etnis Kurdi.
insiden penyerangan Zaman mencoreng citra Erdogan untuk kesekian kalinya terkait kebebasan berpendapat. Pekan lalu Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag menegaskan, sebanyak 1.845 kasus penghinaan presiden Erdogan telah diajukan ke pengadilan. Para pesakitan itu mencakup selebriti, jurnalis dan bahkan anak SMA. Semuanya terpaksa ke meja hijau hanya karena mengkritik pemerintahan Erdogan.
"Dia (Erdogan) menjadi semakin otoriter, tak mau disalahkan. Kritik yang obyektif tapi bernada keras dianggap sebagai penghinaan," ungkap seorang tokoh oposisi yang minta namanya dirahasiakan. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka marah setelah sebuah ledakan yang diduga serangan udara Israel menghantam rumah sakit di Jalur Gaza dan menewaskan ratusan orang.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan bersidang kembali setelah liburan musim panas.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengutuk Israel atas serangan brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaErdogan menyampaikan kecamannya saat menghadiri demo bela Palestina di Istanbul.
Baca SelengkapnyaPresiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaDua awak media yang mendapat tindakan kekerasan itu ialah kameramen Kompas TV dan reporter CNN Indonesia.
Baca SelengkapnyaErdogan salah satu pemimpin dunia yang mengeca keras agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaKetua AJI Jakarta, Afwan Purwanto mengatakan kasus kali ini merupakan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terus berulang menjelang tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJuli lalu perlemen Turki mengajukan rancangan undang-undang untuk mencabut kewarganegaraan Turki bagi mereka yang ikut berperang membantu Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaPembakaran Alquran di Denmark dan Swedia memicu kemarahan umat Islam. Di Yaman, beberapa orang tampak murka sampai mengangkat senjata. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaSejumlah tentara Israle menyerbu kantor biro Aljazeera di Ramallah, Tepi Barat dan memerintahkan untuk tutup dalam waktu 45 hari.
Baca Selengkapnya