Portal Berita Selandia Baru Hapus Komentar Negatif Pembaca Soal Teror di Christchurch
Merdeka.com - Situs berita terbesar Selandia Baru, Stuff.co.nz, mengambil langkah tegas untuk menghapus komentar negatif dari pembaca setelah insiden teror penembakan di dua masjid di Christchurch dua pekan lalu.
Redaksi Stuff mengatakan tindakannya tersebut bertujuan untuk mengembalikan fungsi kolom komentar untuk bertukar pendapat yang cerdas.
"Namun, seringkali kolom komentar kerap menjadi ajang untuk saling melempar prasangka, yang meski kecil, tetap berisiko pada penggiringan opini negatif," tulis kepala editor Stuff, Stuff Patrick Crewdson, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Selasa (26/3).
-
Mengapa penembakan terjadi? Serangan tersebut menyebabkan kebakaran hebat di gedung itu.
-
Apa tujuan utama dari teks tanggapan? Tujuan utamanya adalah untuk memberikan tanggapan yang kritis dan membangun terhadap suatu topik atau materi yang telah disampaikan.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Bagaimana cara penulis teks tanggapan menyampaikan pendapatnya? Teks tanggapan kritis bertujuan untuk memberikan evaluasi yang mendalam, pendapat yang konstruktif, serta solusi yang dapat memperbaiki atau memperkuat informasi yang telah disampaikan sebelumnya.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Dimana penembakan terjadi? Sebuah penembakan terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
Teror penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood City Mosque dilakukan oleh Brenton Tarrant, seorang warga negara Australia yang diyakini telah mengunggah surat panjang atau "manifesto" berisi tulisan tentang supremasi kulit putih.
Dia bahkan menyiarkan penembakan brutal yang dilakukannya pada 15 Maret via Facebook Live. Serangan teror itu menewaskan 50 orang dan melukai puluhan lainnya.
Penembakan massal terburuk dalam sejarah Selandia Baru itu mendorong para jurnalis dan outlet media setempat untuk menghalau penyebaran pandangan ekstremis, melalui kontrol pemberitaan, termasuk filterisasi pada kolom komentar.
"Ideologi menjijikkan banyak bermunculan di sudut-sudut paling gelap dunia maya, tapi tidak untuk situs-situs berita!" tegas Crewdson.
"Masih ada waktu untuk memeriksa seluruh kolom komentar Stuff, dan menghapus 'racun-racun' yang mengendap," lanjutnya.
Menonaktifkan Sebagian Kolom Komentar
Kebijakan tersebut akan menonaktfikan secara permanen kolom komentar di berbagai topik kontroversial, termasuk penembakan di Christchurch, konflik Israel-Palestina, vaksinasi, dan isu transgender.
"Kami akan dituduh melakukan sensor dan membatasi kebebasan berbicara, yang lain akan mengatakan kami harus menutup bagian komentar sepenuhnya," kata Crewdson.
"Satu hal yang ingin kami katakan, kami perlu meluruskan fungsi pemberitaan kami, dan tidak mempersilakan komentar negatif berkembang menjadi opini publik,"
Stuff.co.nz berada di bawah naungan perusahaan media terbesar di Selandia Baru, Stuff, yang sebelumnya bernama fairfax New Zealand.
Situs Stuff.co.nz sendiri merupakan portal berita terpopuler di Negeri Kiwi, dengan jumlah rata-rata kunjungan online mencapai 1,8 juta pemirsa unik setiap bulannya.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo Wanti-Wanti Buzzer, Bakal Tindak Tegas Konten Rendahkan Martabat Orang
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan, media center ini akan dipergunakan untuk menyampaikan data-data yang bersinggungan dengan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKumpulan contoh teks tanggapan dan penjelasan lengkapnya.
Baca SelengkapnyaStruktur teks tanggapan umumnya terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup.
Baca SelengkapnyaMenkominfo meyakinkan revisi UU jilid II, bukan untuk mengkriminalisasi masyarakat yang menyampaikan kritik dan pendapat.
Baca SelengkapnyaTerkait hal ini, Kominfo meminta maaf dan akan memperbaiki sistem penanganan konten negatif.
Baca SelengkapnyaKominfo telah memblokir akun-akun yang terindikasi menyebar paham radikalisme.
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaBerpikir kiritis dan logis mutlak dalam mencerna dan menyimpulkan konten yang tersebar luas di media sosial.
Baca SelengkapnyaPara admin untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran kabar bohong atau isu SARA.
Baca SelengkapnyaArtikel adalah sebuah karangan yang berisi fakta dan opini, ditulis untuk dipublikasikan di media cetak atau media online.
Baca Selengkapnya