Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Posisi Indonesia saat Malaysia-Korut bertikai karena Kim Jong-nam

Posisi Indonesia saat Malaysia-Korut bertikai karena Kim Jong-nam Pelaku pembunuhan Kim Jong-nam. ©REUTERS/Royal Malaysia Police

Merdeka.com - Hubungan antara Malaysia dan Korea Utara kini tengah memanas. Pasalnya duta besar Korea Utara menuding pemerintah Malaysia menyembunyikan sesuatu dalam penyelidikan kasus kematian Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korut Kim Jong-un pekan lalu.

Duta Besar Korea Utara untuk Malaysia mengatakan investigasi otoritas Malaysia terkait pembunuhan saudara tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam tidak bisa dipercaya.

"Sudah tujuh hari sejak kejadian itu tapi tidak ada bukti yang jelas tentang penyebab kematian Kim Jong-nam dan saat ini kami tidak bisa mempercayai penyelidikan polisi Malaysia," kata Duta Besar Kang Chol, yang sebelumnya telah dipanggil Kementerian Luar Negeri Malaysia, seperti dilansir dari laman Independent, Senin (20/2).

kim jong nam

kim jong nam ©Facebook

"Kami telah diberi hasil identifikasi, dan identitasnya bernama Kim Chol, warga Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), sebagaimana disebutkan dalam paspornya," tambahnya.

Sebelumnya, Kang mengatakan Malaysia mencoba menyembunyikan sesuatu. Dia menambahkan, otopsi terhadap jasad Jong-nam dilakukan secara sepihak dan tidak menyertakan perwakilan Korut.

Kejadian itu kontan membuat pemerintah Malaysia berang dan memanggil dubes Korut untuk meminta penjelasan atas komentarnya itu.

Pemerintah Malaysia bahkan langsung menarik duta besarnya untuk Korea Utara di Pyongyang setelah dikritik keras seperti itu.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Malaysia mengatakan mereka menarik duta besar untuk 'konsultasi'. Menurut Kemlu Malaysia tudingan Duta Besar kang Chol dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam, tidak berdasar dan bisa merusak reputasi Negeri Jiran.

Sementara itu, ditangkapnya salah satu terduga pelaku dengan nama Siti Aisyah membuat Indonesia ikut terlibat dalam insiden ini. Pasalnya Siti berpaspor Indonesia. Nama Indonesia tak hanya tercatat karena ditangkapnya Siti Aisyah, namun juga empat tersangka buron yang sempat singgah di Jakarta, turut membawa nama Indonesia.

pelaku pembunuhan kim jong nam

Siti Aisyah ©REUTERS/Royal Malaysia Police

Tertangkapnya Siti Aisyah tentunya menjadi perhatian besar pemerintah Indonesia. Mulai dari masyarakat hingga petinggi negara ikut menaruh perhatian pada perempuan asal Serang, Banten itu.

Sejak pertama kali ditangkap, perwakilan Indonesia di Kuala Lumpur segera pergi ke penjara Selangor, tempat Siti Aisyah ditahan. Sayangnya, hingga saat ini dia masih belum bisa ditemui.

Koordinator Fungsi Konsuler Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur mengatakan, hal tersebut menjadi hak kepolisian Malaysia. Alasannya, karena Aisyah masih dalam proses investigasi.

"Kita belum bertemu (Siti Aisyah). Ketentuan nasional Malaysia membenarkan polisi untuk menahan seseorang tidak ditemui oleh perwakilan maupun kuasa hukum selama tujuh hari," tuturnya kepada merdeka.com, Senin (20/2).

Ketentuan tersebut rupanya juga bisa diperpanjang selama tujuh hari kemudian selama proses investigasi masih berlangsung. Namun, lewat dari batas 14 hari, Yusron menuturkan kuasa hukum atau perwakilan dari Indonesia bisa bertemu Siti Aisyah.

"Harus bisa, dan KBRI akan terus mengusahakan untuk bertemu," tegasnya.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga sudah meminta kepada pemerintah Malaysia agar secepatnya Siti Aisyah bertemu pihak KBRI. Permintaan ini dilakukan Retno melalui komunikasi dengan Menlu Malaysia.

empat pria korut tersangka pembunuh kim jong nam

empat pria korut tersangka pembunuh kim jong nam ©CNN

"Akses kekonsuleran dibutuhkan agar KBRI dapat memastikan hak-hak hukum SA sepanjang proses yang dijalaninya terpenuhi," ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWNI & BHI) Kemlu, Lalu M Iqbal.

Menindaklanjuti komunikasi tersebut, kata Lalu, Gooi & Azura, retainer lawyer yang ditugaskan KBRI untuk melakukan pembelaan hukum telah berkoordinasi dengan penyidik di Kepolisian Sepang, Selangor. Meskipun belum dapat bertemu dengan Siti, namun diperoleh informasi bahwa Siti dalam keadaan sehat dan telah dipindahkan ke penjara lainnya.

"Kemarin (17/1), bersama tersangka lainnya SA telah melakukan rekonstruksi di Bandara KLIA," tuturnya.

Menurutnya, dalam pertemuan tersebut pengacara juga mendapatkan konfirmasi bahwa satu orang tersangka lainnya warga negara Korea Utara telah ditangkap sehingga saat ini total terdapat empat tersangka yang sudah ditahan kepolisian Malaysia.

Ketua BNP2TKI Nusron Wahid bahkan mengirim juga tim untuk mengawal Aisyah. Pihaknya telah mengirimkan tim investigasi untuk memastikan informasi lengkap mengenai alasan Aisyah ke Malaysia, sampai dugaan keterlibatan dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam.

"Saya belum bisa memastikan tentang itu. Tim sedang bergerak dan sampai hari ini sudah berkomunikasi dengan pejabat kepolisian yang ada di Malaysia dan sedang minta waktu berkomunikasi dengan Aisyah. Karena kita terbentur dengan batasan UU di sana. Karenanya itu, kita harus hormati hak yang ada di sana," kata Nusron.

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga ikut angkat bicara terkait dugaan keterlibatan Aisyah dalam kasus kematian kakak tiri Kim Jong-un. JK malah menilai Aisyah sebagai korban rekayasa.

"Kalau dari informasi yang kita terima dan juga apa yang beredar di media, kalau dapat disingkatkan begini, apa yang terjadi di Kuala Lumpur itu korban dari korban, jadi Kim itu ya korban dari korban karena ini Aisyah korban juga, korban dari semacam rekayasa atau penipuan," ujar JK.

Jika Siti Aisyah merupakan agen rahasia dari sebuah negara, lanjut JK, maka keberadaannya tidak akan meninggalkan jejak.

"Kalau benar dia merupakan agen, saya kira sudah tidak ketahuan ke mana rimbanya, tapi kok dia pergi di hotel, tidur, bersembunyi, di kota itu sendiri, di dekat 'airport' itu," tuturnya.

Sebelumnya, Siti Aisyah dibekuk kepolisian Malaysia pada 16 Februari 2017 di sebuah hotel dekat bandara atas dugaan terkait pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri Kim Jong-un, yang dilaporkan berada di Kuala Lumpur untuk urusan bisnis.

Polisi menangkap Siti Aisyah berdasarkan diidentifikasi dari rekaman CCTV, video pengawas di bandara.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sesama Kelompok WNI Bentrok di Daegu Korsel, 1 Tewas dan 4 Luka
Sesama Kelompok WNI Bentrok di Daegu Korsel, 1 Tewas dan 4 Luka

Kepolisian Korsel juga telah menahan satu WNI terduga pelaku penusukan.

Baca Selengkapnya
Analis Ungkap Penyebab Beda Sikap Indonesia dan Korea Selatan Soal Perang di Gaza
Analis Ungkap Penyebab Beda Sikap Indonesia dan Korea Selatan Soal Perang di Gaza

Sebanyak 120 negara menyetujui adanya resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.

Baca Selengkapnya
Ternyata Indonesia Jadi Negara Elit dan Eksklusif di Korea Selatan, Ini Buktinya
Ternyata Indonesia Jadi Negara Elit dan Eksklusif di Korea Selatan, Ini Buktinya

Dari sisi pariwisata, sebanyak 347.185 orang dari Korea Selatan berkunjung ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Terima Kunjungan Presiden Korea Selatan di Istana Merdeka
Jokowi Terima Kunjungan Presiden Korea Selatan di Istana Merdeka

Jokowi dan Iriana menyambut hangat Presiden Korsel dan istrinya.

Baca Selengkapnya
Sama-Sama Middle Power, Indonesia-Korea Selatan Beda Sikap Soal Gaza
Sama-Sama Middle Power, Indonesia-Korea Selatan Beda Sikap Soal Gaza

Indonesia dan Korea Selatan merupakan sama-sama negara dengan berkekuatan menengah (middle power).

Baca Selengkapnya
Bermusuhan Sejak Lama, Begini Upaya AS Selamatkan Tentaranya yang Kabur ke Korea Utara
Bermusuhan Sejak Lama, Begini Upaya AS Selamatkan Tentaranya yang Kabur ke Korea Utara

Seorang tentara Amerika Serikat bernama Travis King masuk ke Korea Utara dengan sengaja dan tanpa izin.

Baca Selengkapnya
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Bersiap Hadiri Gelaran KTT ke-43 ASEAN di JCC
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Bersiap Hadiri Gelaran KTT ke-43 ASEAN di JCC

Presiden Yoon juga mendorong Prakarsa Solidaritas Korea-ASEAN (KASI) melalui rencana penguatan kerja sama pada bidang keamanan siber dan maritim.

Baca Selengkapnya
Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat  Investasi di IKN
Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat Investasi di IKN

Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kim Jong-un Tegaskan Unifikasi dengan Korea Selatan Mustahil Terwujud, Anggap Negara Tetangganya Sebagai Musuh
Kim Jong-un Tegaskan Unifikasi dengan Korea Selatan Mustahil Terwujud, Anggap Negara Tetangganya Sebagai Musuh

Hal ini disampaikan Kim Jong-un dalam pidatonya di hadapan majelis rakyat tertinggi.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Terungkap, Ini Alasan Korsel Belum Terapkan Bebas Visa untuk Wisatawan Indonesia
Akhirnya Terungkap, Ini Alasan Korsel Belum Terapkan Bebas Visa untuk Wisatawan Indonesia

Untuk bisa masuk ke Korea Selatan, WNI diwajibkan untuk mengajukan visa melalui Korea Visa Application Center (KVAC).

Baca Selengkapnya
Saling Kenal, Petugas Imigrasi Tewas Jatuh dari Apartemen di Tangerang Tak Sedang Bertugas saat Temui WN Korea
Saling Kenal, Petugas Imigrasi Tewas Jatuh dari Apartemen di Tangerang Tak Sedang Bertugas saat Temui WN Korea

Hasil pemeriksaan polisi menunjukan keduanya sudah setahun saling kenal.

Baca Selengkapnya
Sejarah Poros Jakarta-Pyongyang-Peking, Rumusan Politik Luar Negeri Soekarno yang Anti Barat
Sejarah Poros Jakarta-Pyongyang-Peking, Rumusan Politik Luar Negeri Soekarno yang Anti Barat

Di masa Demokrasi Terpimpin Presiden Soekarno merumuskan politik luar negeri yang cenderung anti barat dan memihak kepada negara-negara Komunis.

Baca Selengkapnya