Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prancis-Aussie-Brasil musuhi RI, ini 3 dampak eksekusi mati jilid II

Prancis-Aussie-Brasil musuhi RI, ini 3 dampak eksekusi mati jilid II Duo Bali Nine tiba di Nusakambangan. ©AFP PHOTO/Bay Ismoyo

Merdeka.com - Kejaksaan Agung berkukuh 10 Warga Negara Asing yang upaya bandingnya ditolak, layak dihukum mati. Sejauh ini eksekutor tinggal menunggu proses Peninjauan Kembali (PK) terpidana mati Zainal Abidin - satu-satunya warga negara Indonesia masuk daftar tembak - agar hukuman itu bisa dijalankan serentak.

Bersamaan dengan itu, kemarin (25/4), Presiden Prancis Francois Hollande melontarkan ancaman paling keras akibat sikap Indonesia yang berkukuh mengeksekusi warganya.

Ini adalah eksekusi mati yang mayoritas warga asing jilid II, setelah Kejaksan menghabisi enam terpidana mati narkoba di awal tahun. Dua terpidana mati Bali Nine asal Australia, masuk dalam rombongan pesakitan menunggu ajal tersebut.

Hasil pertemuan antara perwakilan kedutaan dan keluarga di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Sabtu (25/4), adalah kepastian para terpidana segera diantar ke hadapan regu tembak Brimob. Perkiraannya, paling cepat Selasa (28/9), maksimal adalah Rabu (29/4) dini hari.

Perkiraan ini berdasarkan kesaksian penyedia tenda di Lapas Nusakambangan. Sewa tenda hanya sampai 29 April. "Rencananya (tenda) di dekat lapangan tembak. Kemarin yang pesan anggota polisi," kata seorang pekerja yang ditanya awak media di Dermaga Wijaya Pura.

Indikasi lainnya adalah bocoran surat ketetapan diterima media. Mary Jane Veloso, WN Filipina yang masuk daftar eksekusi, sudah mendapat kabar kalau dia akan ditembak mati 28 April mendatang.

Jaksa Agung H.M Prasetyo sebelumnya menegaskan eksekusi mati 10 WNA yang semuanya hanyalah kurir narkoba itu digelar setelah Konferensi Asia Afrika.

Saat para terpidana menghitung detik-detik eksekusi, pro-kontra di masyarakat terus bergulir. Belum lama muncul kajian dari Setara Institute yang menunjukkan dampak negatif bila pemerintah RI ngotot menghukum mati warga asing.

Beberapa negara yang warganya hendak dieksekusi - seperti Prancis dan Australia - memberi sinyal akan melakukan balasan ketika Kejaksaan Agung benar-benar menjalankan eksekusi.

Apa saja dampak negatif dari eksekusi jilid II nanti bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo? Berikut rangkumannya oleh merdeka.com:

Indonesia sulit terpilih masuk DK PBB

Indonesia selama gelaran KAA aktif melobi negara sahabat agar mendukung pencalonan sebagai Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk periode 2019-2020.

Lembaga itu sangat berpengaruh. Sebab, dari sanalah muncul keputusan menghentikan perang dan pengiriman pasukan perdamaian ke wilayah konflik.

Swedia, Nigeria, dan Nepal sejauh ini secara terbuka mendukung niatan pemerintah tersebut.  Adapun Setara Institute meramalkan agenda pemerintahan Jokowi itu tidak akan mulus, karena masih melaksanakan hukuman mati.

Ketua Badan Pengurus Setara Hendardi menyatakan hukuman mati, yang mayoritas warga asing, merupakan pelanggaran dokumen ICCR yang diratifikasi pemerintah pada 2005. Persepsi RI di PBB pun sudah jelek ketika Komite HAM menetapkan nilai penegakan hak asasi di Tanah Air hanya di kisaran E.

"Ini bisa pengaruh pada prestasi internasional dan akan alami hambatan untuk perolehan dukungan untuk reformasi dewan keamanan PBB di mana Indonesia punya minat jadi anggota tetap," kata Hendardi

Bantuan Rp 9,8 triliun dari Australia batal

Pemerintah Australia sudah lelah memperjuangkan nasib duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Menlu Julie Bishop menyatakan pekan depan adalah akhir hidup dua penyelundup narkoba itu.

Muncul spekulasi pada Maret lalu, di media seperti the Australia atau Sydney Morning Herald. Bila Indonesia serius mengeksekusi dua WN Australia itu, maka pemberian bantuan keuangan ke RI batal. Untuk diketahui, bulan lalu Kementerian Keuangan Negeri Kanguru bersiap memperpanjang fasilitas pinjaman senilai ASD 1 miliar (Rp 9,8 triliun). Kabarnya ini adalah upaya melunakkan pemerintah RI.

Duta besar RI untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema membantah spekulasi tersebut. Menurutnya tidak ada hubungan antara eksekusi dengan pembatalan bantuan senilai ASD 500 juta per tahun dari Australia untuk Indonesia. Dubes RI mengatakan kedua negara sejak lama saling membantu, sehingga tidak ada persyaratan seperti tiu.

"Lagipula, kami tidak pernah meminta uang kepada Australia," kata Dubes Nadjib.

Prancis bangun koalisi bareng Australia-Brasil musuhi RI

Ini bukan lagi spekulasi. Presiden Prancis Francois Hollande hampir pasti membangun aliansi melemahkan Indonesia dari sisi bilateral.

Prancis berang karena warga mereka, Serge Atlaoui hendak dieksekusi bersama Bali Nine pekan depan. Hubungan bilateral kedua negara hampir pasti akan dibekukan. Dubes Prancis juga akan ditarik dari Jakarta bila Serge ditembak mati.

Selain itu, dalam pidatonya akhir pekan lalu, Hollande bersumpah akan mengajak dua negara lain - Australia dan Brasil - yang warganya juga dihukum mati Indonesia untuk melakukan tekanan politik.

"Kami akan mengambil tindakan bersama negara-negara terkait, Australia dan Brasil, untuk memastikan tak ada eksekusi," kata Hollande.

Hollande rencananya menemui PM Australia, Tony Abbott, pada 27 April mendatang membahas isu hukuman mati Indonesia.

Atas ancaman ini, Menteri Luar Negeri Retno L.P Marsudi bergeming. Dia menilai hukuman mati yang digelar Indonesia bukanlah keputusan politik. "Ini adalah pelaksanaan hukum Indonesia."

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Rafah
Jokowi: Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke Rafah

Serangan itu menambah penderitaan rakyat Palestina

Baca Selengkapnya
FOTO: Kacau Balau! Kerusuhan Pecah di Kaledonia Baru, Toko Dijarah hingga Mobil-Mobil Dibakar
FOTO: Kacau Balau! Kerusuhan Pecah di Kaledonia Baru, Toko Dijarah hingga Mobil-Mobil Dibakar

Kekacauan yang berlangsung selama tiga malam ini menewaskan sedikitnya 4 orang. Prancis pun menetapkan keadaan darurat di pulau itu.

Baca Selengkapnya
Prancis Umumkan Tidak Akan Tangkap Netanyahu, Ini Alasannya
Prancis Umumkan Tidak Akan Tangkap Netanyahu, Ini Alasannya

Mahkamah Internasional mengeluarkan surat penangkapan untuk Netanyahu pada 21 November atas kejahatan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya
4.000 Tentara Prancis Bantu Israel Lawan Hamas di Gaza
4.000 Tentara Prancis Bantu Israel Lawan Hamas di Gaza

4.000 Tentara Prancis Bantu Israel Lawan Hamas di Gaza

Baca Selengkapnya
FOTO: Sosok Presiden Argentina yang Menyerukan Masjid Al-Aqsa Dibongkar Bikin Hamas Murka dan Mengutuk Keras Javier Milei
FOTO: Sosok Presiden Argentina yang Menyerukan Masjid Al-Aqsa Dibongkar Bikin Hamas Murka dan Mengutuk Keras Javier Milei

Presiden Argentina, Javier Milei, telah menyerukan penghancuran Masjid Al-Aqsa.

Baca Selengkapnya
Aksi Lantang Menlu Retno Menyuarakan 'Bela Palestina' di Forum Internasional
Aksi Lantang Menlu Retno Menyuarakan 'Bela Palestina' di Forum Internasional

“Berapa banyak lagi nyawa harus dikorbankan sebelum DK mengambil langkah?” tanya Menlu.

Baca Selengkapnya
Konflik Palestina dan Israel, Menlu Retno Minta Eropa Dukung Gencatan Senjata di Jalur Gaza
Konflik Palestina dan Israel, Menlu Retno Minta Eropa Dukung Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Pentingnya pengakuan negara-negara di dunia terhadap Palestina dan dukungan untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya
FOTO: Massa Aksi Kamisan Desak Hentikan Kriminalisasi Haris-Fatia
FOTO: Massa Aksi Kamisan Desak Hentikan Kriminalisasi Haris-Fatia

Massa Aksi Kamisan mendesak penegak hukum untuk menghentikan kriminalisasi terhadap pembela HAM, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.

Baca Selengkapnya
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama

Pentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bertemu Menlu AS di Yordania, Bahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Prabowo Bertemu Menlu AS di Yordania, Bahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Indonesia menyambut baik diadopsinya Resolusi DK PBB 2735 yang diusulkan Presiden AS Biden dengan proposal tiga fase untuk gencatan senjata permanen di Gaza.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Israel akan Sangat Terkucil Bila Tidak Memberi Gencatan Senjata ke Palestina
Prabowo: Israel akan Sangat Terkucil Bila Tidak Memberi Gencatan Senjata ke Palestina

Beberapa negara dunia khususnya di belahan Eropa sudah mengakui dan mendukung Palestina.

Baca Selengkapnya
Persekongkolan Jahat, Para Pemimpin Negara Arab Terungkap Minta Israel Kalahkan Hamas
Persekongkolan Jahat, Para Pemimpin Negara Arab Terungkap Minta Israel Kalahkan Hamas

Para pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Baca Selengkapnya