Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Prancis Membara, Kerusuhan Dipicu Ketidakadilan

Prancis Membara, Kerusuhan Dipicu Ketidakadilan Demo BBM di Prancis. ©2018 REUTERS/Stephane Mahe

Merdeka.com - Kepulan asap membubung di sekitar Champs-Ellysees, Paris, Prancis, Sabtu lalu. Warga menggelar demo besar-besaran menolak kenaikan pajak bahan bakar hingga berujung bentrok dengan polisi. Sejumlah bangunan dan toko dirusak dan dibakar.

Demonstrasi ini dimulai sejak 17 November lalu ketika para sopir kendaraan mendukung gerakan 'rompi kuning' yang mengumpulkan lebih dari 280 ribu orang di seantero Prancis untuk menggelar unjuk rasa menolak kenaikan pajak bahan bakar. Presiden Prancis Emmanuel Macron awal tahun ini mengumumkan kenaikan pajak bahan bakar sebagai bagian dari rencana Prancis untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil tak terbarukan.

Kenaikan pajak ini akan membuat harga bahan bakar naik sebanyak 30 sen per galon dan akan terus meningkat hingga tahun depan. Saat ini harga bahan bakar minyak di Prancis sudah mencapai USD 7,06 per galon atau sekitar Rp 27.000 per liter.

Gerakan 'rompi kuning' memblokir jalan raya dan jalan tol, membakar mobil, dan bentrok dengan polisi.

Kerusuhan Sabtu lalu disebut-sebut sebagai yang terparah selama beberapa dekade. Sekitar 133 orang luka, termasuk aparat keamanan, dan 412 ditangkap. Kementerian Dalam Negeri mengatakan 37.000 petugas keamanan dikerahkan, ditambah 30.000 petugas pemadam kebakaran, dan 30.000 aparat dari kementerian untuk menangani unjuk rasa itu.

Namun kerusuhan kian menyebar ke seantero negeri.

'Pasukan rompi kuning' memblokir akses menuju 11 pusat pengisian bahan bakar Total, perusahaan energi Prancis, hingga menyebabkan 75 dari 2.2000 pom bensin mengalami kelangkaan. Pemerintah juga memperkirakan sejumlah toko dan restoran mengalami kerugian hingga 20-50 persen dari pendapat mereka sejak demo berlangsung.

demo bbm di prancis

demo bbm di prancis ©AFP

Jeff Lightfoot, pengamat Prancis dari lembaga peneliti Atlantic Council di Washington, Amerika Serikat, mengatakan ada dua alasan mengapa banyak rakyat Prancis tidak senang dengan Macron.

Yang pertama, dia tidak punya basis politik. Dia adalah teknokrat asal Paris yang memanfaatkan suara-suara tidak puas terhadap partai politik Prancis dan meraih kemenangan pada Mei 2017. Dia tidak mendapat sokongan memadai dari rakyat di luar perkotaan.

Rakyat memandang Macron adalah bagian dari elit yang tidak memahami bagaimana cara mereka hidup atau menurunnya kinerja industri tradisional yang menghantui kota kecil dan membatasi peluang mereka. Buat mereka Macron adalah presidennya orang kaya.

"Kami tinggal di balik gunung," kata Marco Pavan, 55 tahun, yang sudah menjadi sopir truk dan taksi di sekitar Besancon selama 30 tahun, seperti dikutip dari laman the Washington Post, Sabtu (1/12). "Tak ada bus atau kereta sebagai angkutan. Kami harus punya mobil."

Alasan kedua, apesnya bagi Macron adalah ekonomi Prancis kini sedang lemah.

Pertumbuhan ekonomi Prancis berjalan lambat. Hanya di beberapa kota besar seperti Paris saja pertumbuhan ekonomi berjalan mendingan. Di beberapa daerah yang terjadi sebaliknya. Warga di pelosok Prancis sangat bergantung dengan mobil sebagai angkutan dan itu yang menyebabkan mereka marah ketika harga BBM akan naik. Dengan kata lain, menurut sosiolog dan aktivis anti-kemiskinan, ada jurang pembangunan di perkotaan dan di daerah.

Benoit Coquard, pengamat dari Institut Nasional Penelitian Agronomi di Dijon mengatakan masalahnya juga ada standar ganda.

Yang jadi perdebatan adalah warga kelas menengah dan bawah di Prancis diminta untuk membayar sementara perusahaan besar dan orang kaya pajaknya diringankan, kata Coquard. Harga bahan bakar dan harga kebutuhan hidup naik di saat yang sama pemerintah memangkas pajak bagi orang kaya.

"Mengapa orang kecil yang harus membayar, sedangkan yang besar tidak?" kata Pavan. "Orang merasa tidak adil, dan entah ini akan sampai kapan."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gibran Singgung Soal Gerakan Rompi Kuning di Prancis dalam Debat Cawapres, Apa Itu?
Gibran Singgung Soal Gerakan Rompi Kuning di Prancis dalam Debat Cawapres, Apa Itu?

Masalah Gerakan Rompi Kuning di Prancis disinggung oleh Gibran Rakabuming Raka saat berdebat dengan Mahfud Md.

Baca Selengkapnya
Macron Sebut 'Video Games' Penyebab Kerusuhan di Prancis
Macron Sebut 'Video Games' Penyebab Kerusuhan di Prancis

Macron kemarin menyebut media sosial dan video games berperan dalam memperparah kerusuhan di Parncis

Baca Selengkapnya
FOTO: Bentrok Buruh dan Polisi Warnai Aksi May Day di Berbagai Negara
FOTO: Bentrok Buruh dan Polisi Warnai Aksi May Day di Berbagai Negara

Bentrokan pecah ketika para buruh berkumpul di pusat-pusat kota untuk menyampaikan aspirasi terkait hak-hak mereka.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kacau Balau! Kerusuhan Pecah di Kaledonia Baru, Toko Dijarah hingga Mobil-Mobil Dibakar
FOTO: Kacau Balau! Kerusuhan Pecah di Kaledonia Baru, Toko Dijarah hingga Mobil-Mobil Dibakar

Kekacauan yang berlangsung selama tiga malam ini menewaskan sedikitnya 4 orang. Prancis pun menetapkan keadaan darurat di pulau itu.

Baca Selengkapnya
Aneh, Polisi yang Tembak Mati Remaja 17 Tahun Malah Dapat Penggalangan Dana Sampai Rp24 Miliar
Aneh, Polisi yang Tembak Mati Remaja 17 Tahun Malah Dapat Penggalangan Dana Sampai Rp24 Miliar

Sejumlah pihak di Prancis malah melakukan penggalangan dana untuk polisi pelaku pelaku penembakan remaja 17 tahun.

Baca Selengkapnya
Kerusuhan Semakin Meluas di Prancis Setelah Polisi Tembak Mati Seorang Pemuda di Lampu Merah
Kerusuhan Semakin Meluas di Prancis Setelah Polisi Tembak Mati Seorang Pemuda di Lampu Merah

Kerusuhan semakin memanas dan meluas ke berbagai kota di Prancis.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Situasi Terkini Demo Panas Depan KPU, Massa Sampai Bakar Ban
VIDEO: Situasi Terkini Demo Panas Depan KPU, Massa Sampai Bakar Ban

Massa dari berbagai aliansi ini bersuara lantang menolak Pemilu curang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kereta Cepat Prancis Hadapi Serangan Sabotase Jelang Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Ratusan Ribu Penumpang Terlantar
FOTO: Kereta Cepat Prancis Hadapi Serangan Sabotase Jelang Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Ratusan Ribu Penumpang Terlantar

Serangan sabotase ini memicu kekhawatiran menjelang upacara pembukaan Olimpiade yang dipusatkan di sepanjang jalur Sungai Seine, Paris.

Baca Selengkapnya
FOTO: Derita Warga Parung Panjang Imbas Protes Supir Truk: Jalanan Lumpuh dan Macet Berkilo-kilometer
FOTO: Derita Warga Parung Panjang Imbas Protes Supir Truk: Jalanan Lumpuh dan Macet Berkilo-kilometer

Sejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.

Baca Selengkapnya
4.000 Tentara Prancis Bantu Israel Lawan Hamas di Gaza
4.000 Tentara Prancis Bantu Israel Lawan Hamas di Gaza

4.000 Tentara Prancis Bantu Israel Lawan Hamas di Gaza

Baca Selengkapnya
FOTO: Horornya Bentrokan Berdarah di Kenya, Pengunjuk Rasa Dipukuli hingga Ditembak Mati Polisi
FOTO: Horornya Bentrokan Berdarah di Kenya, Pengunjuk Rasa Dipukuli hingga Ditembak Mati Polisi

Aksi unjuk rasa berujung bentrokan berdarah antara pengunjuk rasa dan polisi itu dipicu oleh rencana kenaikan pajak.

Baca Selengkapnya
14 Juli Peringati Bastille Day, Menjadi Awal Mula Revolusi Prancis
14 Juli Peringati Bastille Day, Menjadi Awal Mula Revolusi Prancis

Selama Bastille Day, rakyat Prancis merayakan dengan berbagai kegiatan yang mencerminkan semangat kebangsaan dan persatuan.

Baca Selengkapnya