Prancis Membara, Kerusuhan Dipicu Ketidakadilan
Merdeka.com - Kepulan asap membubung di sekitar Champs-Ellysees, Paris, Prancis, Sabtu lalu. Warga menggelar demo besar-besaran menolak kenaikan pajak bahan bakar hingga berujung bentrok dengan polisi. Sejumlah bangunan dan toko dirusak dan dibakar.
Demonstrasi ini dimulai sejak 17 November lalu ketika para sopir kendaraan mendukung gerakan 'rompi kuning' yang mengumpulkan lebih dari 280 ribu orang di seantero Prancis untuk menggelar unjuk rasa menolak kenaikan pajak bahan bakar. Presiden Prancis Emmanuel Macron awal tahun ini mengumumkan kenaikan pajak bahan bakar sebagai bagian dari rencana Prancis untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil tak terbarukan.
Kenaikan pajak ini akan membuat harga bahan bakar naik sebanyak 30 sen per galon dan akan terus meningkat hingga tahun depan. Saat ini harga bahan bakar minyak di Prancis sudah mencapai USD 7,06 per galon atau sekitar Rp 27.000 per liter.
-
Bagaimana reaksi pengendara mobil saat diprotes? Pengemudi mobil itu justru membuka kaca sambil mengeluarkan pistolnya.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa dampak demo buruh pada lalu lintas? Banyaknya massa berimbas arus lalu lintas di Bekasi dan sekitarnya pada Kamis (30/11).
Gerakan 'rompi kuning' memblokir jalan raya dan jalan tol, membakar mobil, dan bentrok dengan polisi.
Kerusuhan Sabtu lalu disebut-sebut sebagai yang terparah selama beberapa dekade. Sekitar 133 orang luka, termasuk aparat keamanan, dan 412 ditangkap. Kementerian Dalam Negeri mengatakan 37.000 petugas keamanan dikerahkan, ditambah 30.000 petugas pemadam kebakaran, dan 30.000 aparat dari kementerian untuk menangani unjuk rasa itu.
Namun kerusuhan kian menyebar ke seantero negeri.
'Pasukan rompi kuning' memblokir akses menuju 11 pusat pengisian bahan bakar Total, perusahaan energi Prancis, hingga menyebabkan 75 dari 2.2000 pom bensin mengalami kelangkaan. Pemerintah juga memperkirakan sejumlah toko dan restoran mengalami kerugian hingga 20-50 persen dari pendapat mereka sejak demo berlangsung.
demo bbm di prancis ©AFP
Jeff Lightfoot, pengamat Prancis dari lembaga peneliti Atlantic Council di Washington, Amerika Serikat, mengatakan ada dua alasan mengapa banyak rakyat Prancis tidak senang dengan Macron.
Yang pertama, dia tidak punya basis politik. Dia adalah teknokrat asal Paris yang memanfaatkan suara-suara tidak puas terhadap partai politik Prancis dan meraih kemenangan pada Mei 2017. Dia tidak mendapat sokongan memadai dari rakyat di luar perkotaan.
Rakyat memandang Macron adalah bagian dari elit yang tidak memahami bagaimana cara mereka hidup atau menurunnya kinerja industri tradisional yang menghantui kota kecil dan membatasi peluang mereka. Buat mereka Macron adalah presidennya orang kaya.
"Kami tinggal di balik gunung," kata Marco Pavan, 55 tahun, yang sudah menjadi sopir truk dan taksi di sekitar Besancon selama 30 tahun, seperti dikutip dari laman the Washington Post, Sabtu (1/12). "Tak ada bus atau kereta sebagai angkutan. Kami harus punya mobil."
Alasan kedua, apesnya bagi Macron adalah ekonomi Prancis kini sedang lemah.
Pertumbuhan ekonomi Prancis berjalan lambat. Hanya di beberapa kota besar seperti Paris saja pertumbuhan ekonomi berjalan mendingan. Di beberapa daerah yang terjadi sebaliknya. Warga di pelosok Prancis sangat bergantung dengan mobil sebagai angkutan dan itu yang menyebabkan mereka marah ketika harga BBM akan naik. Dengan kata lain, menurut sosiolog dan aktivis anti-kemiskinan, ada jurang pembangunan di perkotaan dan di daerah.
Benoit Coquard, pengamat dari Institut Nasional Penelitian Agronomi di Dijon mengatakan masalahnya juga ada standar ganda.
Yang jadi perdebatan adalah warga kelas menengah dan bawah di Prancis diminta untuk membayar sementara perusahaan besar dan orang kaya pajaknya diringankan, kata Coquard. Harga bahan bakar dan harga kebutuhan hidup naik di saat yang sama pemerintah memangkas pajak bagi orang kaya.
"Mengapa orang kecil yang harus membayar, sedangkan yang besar tidak?" kata Pavan. "Orang merasa tidak adil, dan entah ini akan sampai kapan."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah Gerakan Rompi Kuning di Prancis disinggung oleh Gibran Rakabuming Raka saat berdebat dengan Mahfud Md.
Baca SelengkapnyaMacron kemarin menyebut media sosial dan video games berperan dalam memperparah kerusuhan di Parncis
Baca SelengkapnyaBentrokan pecah ketika para buruh berkumpul di pusat-pusat kota untuk menyampaikan aspirasi terkait hak-hak mereka.
Baca SelengkapnyaKekacauan yang berlangsung selama tiga malam ini menewaskan sedikitnya 4 orang. Prancis pun menetapkan keadaan darurat di pulau itu.
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak di Prancis malah melakukan penggalangan dana untuk polisi pelaku pelaku penembakan remaja 17 tahun.
Baca SelengkapnyaKerusuhan semakin memanas dan meluas ke berbagai kota di Prancis.
Baca SelengkapnyaMassa dari berbagai aliansi ini bersuara lantang menolak Pemilu curang.
Baca SelengkapnyaSerangan sabotase ini memicu kekhawatiran menjelang upacara pembukaan Olimpiade yang dipusatkan di sepanjang jalur Sungai Seine, Paris.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.
Baca Selengkapnya4.000 Tentara Prancis Bantu Israel Lawan Hamas di Gaza
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa berujung bentrokan berdarah antara pengunjuk rasa dan polisi itu dipicu oleh rencana kenaikan pajak.
Baca SelengkapnyaSelama Bastille Day, rakyat Prancis merayakan dengan berbagai kegiatan yang mencerminkan semangat kebangsaan dan persatuan.
Baca Selengkapnya