Prancis Selidiki Dua Murid 12 Tahun Diduga Dukung Pembunuhan Guru
Merdeka.com - Dua anak berusia 12 tahun kini sedang diselidiki oleh polisi Prancis karena dicurigai mendukung terorisme atas komentar mereka ketika acara penghormatan kepada guru Samuel Patty yang tewas dipenggal kepalanya bulan lalu.
Dilansir dari laman Al Arabiya, Rabu (4/11) Jaksa penuntut di kota timur Strasbourg mengatakan, kedua siswa tersebut memberikan komentar ketika acara mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati kematian Samuel Paty.
Jaksa juga mengatakan kedua anak itu tampaknya menyarankan selama diskusi di kelas bahwa Paty pantas mati karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad yang telah diterbitkan ulang oleh mingguan satir Charlie Hebdo.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menjadi korban santet? 'Semua permukaan eksterior dari guci awalnya tertutup teks yang mengandung lebih dari 55 nama yang diukir, puluhan di antaranya sekarang hanya bertahan sebagai huruf-huruf terpisah yang mengambang atau coretan pensil yang samar,' jelas Lamont.
-
Siapa yang menyerang sekolah PBB? Serangan tersebut ditujukan ke Sekolah Abu Hussein yang disponsori Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di kamp pengungsi Jabalia, kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Kapan dua bocah ini meninggal? Bocah ini meninggal pada masa kolonisasi Eropa awal di Amerika Selatan dan temuan ini memberikan pengetahuan baru terkait wabah cacar di kawasan tersebut.
Mereka menambahkan, dua insiden serupa juga dilaporkan melibatkan anak-anak berusia delapan dan sembilan tahun yang mendorong penyelidikan dari lembaga kesejahteraan sosial.
Menteri Dalam Negeri Gerard Darmanin mengatakan, 66 penyelidikan atas dugaan dukungan terorisme telah digelar sejak kematian Paty pada 16 Oktober, setelah peringatan kepada pengawas ekstremisme daring Prancis, Pharos.
“Interogasi sering kali melibatkan kaum muda, berusia 12 hingga 16 tahun yang suka memakai bahasa yang sangat menjijikkan,” jelas Darmanin kepada parlemen Prancis.
"Seringkali komentar dan citra mencerminkan kekerasan ekstrim 'yang diilhami oleh kelompok Negara Islam (ISIS) yang sangat mengkhawatirkan',” tambahnya.
Paty dibunuh bulan lalu dekat sekolahnya di luar Paris oleh seorang pria Chechnya berusia 18 tahun setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.
Reporter Magang: Galya Nge
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan itu mengakibatkan luka lebam di bagian paha dan alat kelamin korban.
Baca Selengkapnyaserangkaian pemeriksaan yang dilakukan terhadap pelaku, saksi dan ahli, E merupakan pelaku tunggal melakukan perbuatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.
Baca SelengkapnyaSantri Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu di Jambi Mengadu ke Hotman Paris
Baca SelengkapnyaKasus perundungan ini sudah dilaporkan orang tua korban ke pihak guru, tetapi tidak direspons.
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban, Elna Febiastuti mengatakan pihaknya melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual ini ke Polresta Yogyakarta pada Senin (8/1).
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan ke pesantren yang berada di Kecamatan Candung itu sejak awal Juli.
Baca SelengkapnyaMajelis hakim menyampaikan vonis 15 tahun kepada kedua terdakwa, sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum
Baca SelengkapnyaKasus pengeroyokan bermula dari kesalahpahaman terkait keanggotaan korban dalam Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), salah satu perguruan silat.
Baca SelengkapnyaAndri menjelaskan saat ini kedua pelaku ditahan di Polres Tebo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Selengkapnya