Presiden Brasil Jair Bolsonaro Ogah Divaksin Walaupun Pernah Dites Positif Covid-19
Merdeka.com - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro pada Kamis malam mengatakan dia tidak akan divaksin virus corona. Pernyataannya menyiratkan keraguan terhadap program vaksinasi yang diharapkan banyak pihak dapat mengakhiri pandemi.
Dalam pernyataan yang disiarkan langsung melalui berbagai saluran media sosial, pemimpin sayap kanan itu menambahkan Kongres tidak akan memaksa warga Brasil divaksin.
"Sudah saya sampaikan saya tidak akan divaksin. Itu hak saya,” jelasnya seperti dikutip dari Aljazeera, Jumat (27/11).
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Siapa yang menyatakan bahwa mpox bukan efek samping vaksin? Juru bicara Kementerian Kesehatan, Mohammad Syahril, menjelaskan bahwa mpox dan Covid-19 merupakan dua penyakit yang berbeda.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
Bolsonaro berulang kali mengatakan warga Brasil tidak diwajibkan untuk divaksinasi saat vaksin Covid-19 telah tersedia secara luas. Pada Oktober lalu, dia berseloroh di Twitter vaksinasi hanya diperlukan untuk anjingnya.
Dia juga memuji hydroxychloroquine, obat anti-malaria yang tidak terbukti efektivitasnya untuk pengobatan Covid-19, mengatakan dia meminum obat itu ketika didiagnosis positif terinfeksi virus corona pada Juli lalu.
Pada bulan yang sama, WHO menarik hydroxychloroquine dari uji coba pengobatan skala besar karena tidak mengurangi tingkat kematian pada orang yang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19.
Remehkan Pemakaian Masker
Dalam komentar terbarunya, Bolsonaro menyatakan keraguannya tentang keefektifan pemakaian masker untuk menahan penularan virus.
Padahal para ilmuwan telah menunjukkan masker mencegah tetesan dan aerosol menyebar ke udara, sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menekankan pentingnya masker dalam mencegah penyebaran penyakit oleh orang-orang yang tidak memiliki gejala dan tidak tahu mereka terinfeksi virus.
Banyak negara di seluruh dunia juga telah mewajibkan warganya memakai masker di tempat umum sesuai anjuran WHO seperti di angkutan umum, toko, atau tempat tertutup lainnya.
Sejauh ini, Brasil memiliki jumlah kematian akibat Covid-19 tertinggi kedua di dunia.
Reporter Magang: Galya Nge
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Ganjar, semua pihak juga ikut netral dalam menghadapi pemilu serentak 2024.
Baca Selengkapnya