Presiden China Perintahkan Militer Bersiap untuk Perang
Merdeka.com - Presiden China, Xi Jinping memerintahkan pasukan bersenjata negaranya meningkatkan pelatihan seluruh pasukan dan bersiap perang, karena meningkatnya ketegangan antara Beijing dan beberapa negara lain.
Berbicara di sela pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional pada Rabu, Xi memuji kontribusi militer China dalam melawan epidemi virus corona tapi juga menyerukan pasukan bersenjata meningkatkan latihan.
"Penting untuk mengeksplorasi cara-cara latihan dan bersiap untuk perang karena upaya pengendalian epidemi telah dinormalisasi," kata Xi sebagaimana dilaporkan kantor berita pemerintah China, Xinhua.
-
Mengapa alat militer China penting? Awalnya teknologi ini dianggap hanya sekedar mimpi belaka. Para ilmuwan mengatakan hal ini akan menyebabkan 'perubahan besar dalam seni perang'.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Apa alat canggih militer China? Tim ilmuwan dari Beijing mengatakan untuk pertama kalinya mereka berhasil menciptakan alat dengan kemampuan pemantauan dan analisis spektrum elektromagnetik secara real-time, bandwidth lebar, dan mulus, sehingga musuh tidak bisa berada di tempat terbuka selama konflik berlangsung.
-
Bagaimana alat militer China bekerja? Menurut para peneliti, militer China bisa menggunakan teknologi ini untuk mendeteksi dan mengunci sinyal musuh dengan kecepatan yang belum pernah ada sebelumnya, memecahkan kode parameter fisik dari sinyal-sinyal ini hampir seketika, dan secara efektif menekannya – sambil memastikan kelancaran aliran komunikasi mereka sendiri.
-
Siapa yang pimpin pasukan? Tim Sparta yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi langsung melakukan pengadangan.
-
Kapan Pertempuran Wuhan dimulai? Pertempuran Wuhan yang dikenal oleh orang Tiongkok sebagai Pertahanan Wuhan dan oleh orang Jepang sebagai Perebutan Wuhan, adalah sebuah pertempuran berskala besar dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
"Penting untuk mempersiapkan pertempuran bersenjata, dengan fleksibel melakukan pelatihan pertempuran bersenjata, dan meningkatkan kemampuan militer kita untuk menunjukkan tugas-tugas militer," lanjutnya, dilansir dari Press TV, Kamis (28/5).
Xi mengatakan lebih lanjut, militer harus memikirkan skenario terburuk, bersiap untuk melindungi kedaulatan nasional, dan melindungi stabilitas negara.
Hubungan Tegang
Seruan ini datang di tengah terganggunya hubungan China dengan India terkait masalah perbatasan dan meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat dan Australia terkait pandemi virus corona.
AS dan Australia menyerukan penyelidikan terkait asal usul virus corona. Sejak epidemi virus corona muncul di kota Wuhan, China, akhir Desember lalu, Beijing dan Washington bersitegang terkait asal usul virus.
Presiden AS, Donald Trump mengklaim memiliki bukti virus corona diciptakan di laboratorium kedokteran di Wuhan. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dalam beberapa kesempatan menuding China tak transparan dan tak jujur terkait pandemi virus corona.
China membantah tudingan AS dan mengklaim telah menangani wabah secara terbuka, transparan, dan bertanggung jawab dalam menginformasikan kepada WHO dan negara-negara terdampak.
Isu terbaru, AS dan China bersitegang terkait Taiwan dan Hong Kong.
Terpisah, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China, Wu Qian, mengatakan ketergantungan Taiwan pada pasukan asing untuk mempercepat rencana pemisahan diri dari China mengancam keamanan nasional China.
"Keamanan dalam negeri China dan kepentingan asing juga menghadapi ancaman nyata yang sama," ujar Wu pada Rabu.
"China harus berpikir jernih jika terkait pertahanan nasional dan bersiap untuk hal berbahaya di waktu damai."
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.
Baca SelengkapnyaBuntut China mengerahkan puluhan jet tempurnya ke wilayah perbatasan, militer Taiwan menggelar latihan perang di Stasiun Utama Taipei pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaIni disampaikan Kim Jong-un di hadapan para mahasiswa universitas militer terbesar di Korea Utara.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un dengan tegas menyerukan pasukan militernya untuk bersiap menghadapi segala bentuk provokasi dan ancaman dari musuh.
Baca SelengkapnyaKunjungan Kim Jong-un ke lokasi pelatihan tentara ini menjadi sinyal Korea Utara untuk siap berperang.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial yang mengklaim pasukan tentara China disiapkan untuk menyerang Indonesia
Baca SelengkapnyaChina Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaSaat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pabrik senjata Korea Utara.
Baca Selengkapnya