Presiden Rusia Vladimir Putin Divaksinasi Covid-19, Nama Vaksin Dirahasiakan
Merdeka.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin telah disuntik vaksin Covid-19. Pada Selasa, kantor berita RIA mengutip Kremlin melaporkan, setelah divaksinasi, Presiden Putin merasa sehat.
Putin divaksinasi di saat pemerintah terus mendorong warganya untuk disuntik vaksin untuk mencegah penularan Covid-19.
Namun seperti dikutip dari Al Arabiya, Rabu (24/3), Kremlin tak mengungkapkan vaksin apa yang disuntikkan ke dalam tubuh presiden tersebut. Walaupun awalnya Kremlin mengatakan Putin disuntik menggunakan vaksin buatan Rusia yang memang dipilih sendiri oleh presiden.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Bagaimana cara kerja vaksin kanker Rusia? Vaksin adalah obat medis berbasis biologis,' ujar Kaprin. Dalam wawancara dengan Radio Rossiya, ia juga menegaskan bahwa obat ini dikembangkan untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar, melanoma (kanker kulit), dan glioblastoma (kanker otak).
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin kanker Rusia? Direktur Jenderal Pusat Penelitian Medis Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia, Andrey Kaprin, menyampaikan 'Rusia telah mengembangkan vaksin mRNA sendiri untuk kanker, yang akan didistribusikan secara gratis kepada pasien.'
-
Mengapa vaksin kanker Rusia gratis? 'Ini bukan vaksin untuk orang-orang tertentu saja. Ketika teknologinya matang, biaya untuk negara diperkirakan sekitar 300 ribu rubel, tetapi pasien akan mendapatkannya tanpa biaya.'
-
Kenapa mpox bukan efek samping vaksin COVID-19? Jadi, penyakit Mpox ini tidak dapat dikatakan karena efek samping dari vaksin COVID-19. Itu tidak ada hubungannya,' tegas Syahril.
Tidak seperti para pemimpin dunia lainnya yang disiarkan televisi nasional secara langsung saat divaksinasi, namun Putin memilih melakukannya tanpa sorotan kamera.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyampaikan Putin divaksinasi pada 23 Maret dengan salah satu dari tiga vaksin yang tersedia.“Dia merasa sehat dan akan tetap bekerja seperti biasa besok,” jelasnya, dikutip dari Deutsche Welle.
Dia juga sebelumnya menyampaikan rakyat Rusia harus mempercayai pemerintah karena Putin “tidak suka” disuntik langsung di depan kamera, seperti pemimpin dunia lainnya.
Rusia memproduksi beberapa vaksin Covid-19, salah satu vaksin yang telah disetujui penggunaannya yaitu Sputnik V. Sebelumnya kemanjuran vaksin ini sempat diragukan walaupun sejumlah negara telah menyetujui penggunaan vaksin ini.
Akhir Februari lalu, para ilmuwan memberi lampu hijau untuk vaksin Rusia Sputnik V, mengatakan vaksin itu hampir 92 persen efektif melawan Covid-19 berdasarkan berdasarkan hasil uji coba tahap akhir yang ditinjau oleh rekan sejawat (peer-review) yang diterbitkan di jurnal kedokteran internasional The Lancet.
Para ahli mengatakan, hasil uji coba Fase III berarti dunia memiliki senjata efektif lainnya untuk melawan pandemi mematikan dan membenarkan sampai batas tertentu keputusan Moskow untuk meluncurkan vaksin sebelum data akhir dirilis.
Hasil ini, disusun oleh Gamaleya Institute di Moskow yang mengembangkan dan menguji vaksin, sejalan dengan data kemanjuran yang dilaporkan pada tahap awal uji coba, yang dilaksanakan di Moskow sejak September.
"Tetapi hasil yang dilaporkan di sini jelas dan prinsip ilmiah vaksinasi telah ditunjukkan," kata para ilmuwan, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, dalam komentar yang dibagikan oleh The Lancet.
Dalam The Lancet, para peneliti yang dipimpin Denis Logunov dari Gamaleya Institute mengatakan, hasil tersebut berdasarkan data dari 19.866 sukarelawan, yang seperempat dari mereka menerima plasebo.
Sejak uji coba dimulai di Moskow, ada 16 kasus Covid-19 bergejala di antara orang yang telah divaksin, dan 62 orang di antara kelompok plasebo, kata para ilmuwan.
Ini menunjukkan rejimen dua sosis vaksin - dua suntikan berdasarkan dua vektor virus berbeda, diberikan dengan selang waktu 21 hari - 91,6 persen efektif melawan Covid-19 bergejala.
Rusia menyetujui vaksin tersebut pada Agustus, sebelum uji coba skala besar dimulai. Dinamakan Sputnik V, sebagai penghormatan kepada satelit pertama di dunia, yang diluncurkan oleh Uni Soviet.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaRusia mengklaim bahwa mereka telah berhasil menemukan vaksin kanker yang akan bisa diakses secara gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaSosok Putin jadi-jadian ini mengajukan pertanyaan saat konferensi pers tahunan.
Baca SelengkapnyaSeorang DJ yang menetap di Prancis diduga adalah anak yang tidak diakui oleh Vladimir Putin.
Baca SelengkapnyaMomen pelantikan Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia periode ke-5 berlangsung mewah di Istana Kremlin, Moskow.
Baca SelengkapnyaDia dilahirkan di Leningrad, sebuah kota yang sekarang bernama Saint Petersburg.
Baca SelengkapnyaPutin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Baca SelengkapnyaBenarkah Presiden Putin berpidato dengan Bahasa Arab, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaVaksin kanker akan mulai didistribusikan awal tahun 2025.
Baca SelengkapnyaPeskov juga memperingatkan bahwa konflik Hamas-Israel berisiko meluas ke wilayah lain.
Baca SelengkapnyaThe Economist tidak pernah mengeluarkan sampul berita Joe Biden dan Putin bermain catur
Baca SelengkapnyaPutin mengunjungi Chechnya pertama kali setelah 13 tahun.
Baca Selengkapnya