Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Presiden Ukraina Peringatkan Dunia Terancam Krisis Pangan karena Perang

Presiden Ukraina Peringatkan Dunia Terancam Krisis Pangan karena Perang volodymyr zelenskyy. ©AFP

Merdeka.com - Invasi Rusia di Ukraina yang masih berlangsung saat ini tidak hanya menciptakan krisis di Ukraina, tapi juga dampaknya dapat meluas ke seluruh dunia. Menurut Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, perang ini dapat mengancam krisis pangan dunia.

Pasalnya, Ukraina adalah salah satu penghasil gandum terbesar di dunia. Ukraina mengekspor sekitar 10 juta ton gandum per tahun. Selain gandum, Ukraina juga penghasil minyak biji bunga matahari terbesar di dunia.

Namun setelah perang pecah, pasukan Rusia menguasai pelabuhan di Laut Hitam dan memblokir rute perdagangan.

Orang lain juga bertanya?

"Rusia telah menutup akses ke pelabuhan-pelabuhan kami di Laut Hitam dan menduduki sebagian garis pantai Laut Azov. Sebagian besar rute perdagangan Ukraina telah diblokir," jelasnya dalam forum virtual yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Jumat (27/5).

Akibatnya, lanjut Zelenskiy, produksi gandum Ukraina tidak bisa dikirim ke pasar internasional. Hal ini menyebabkan lonjakan harga di dalam negeri dan beberapa negara eksportir gandum harus menghentikan ekspor mereka untuk untuk mencegah krisis pangan di dalam negeri.

Dia menyampaikan, menurut estimasi PBB, 40 juta sampai 50 juta orang terancam kelaparan tahun ini. Dia memperingatkan, kelaparan juga bisa membawa bencana yang lebih besar, seperti kekacauan politik dan menghancurkan kehidupan sosial masyarakat.

"Bencana itu semakin dekat. Anda bisa mengecek harga-harga di toko dan Anda akan lihat ada kenaikan," ujarnya.

Dia menambahkan, krisis ini akan menambah penderitaan masyarakat miskin dan kelas menengah ke bawah serta bisa memicu kekacauan politik di di beberapa wilayah dunia.

Dalam forum yang dipandu mantan Duta Besar Indonesia untuk AS yang juga pendiri FCPI, Dino Patti Jalal, Zelenskiy juga membeberkan kehancuran akibat invasi Rusia yang dimulai sejak 24 Februari itu. Dia menyebut pasukan Rusia telah menggunakan sekitar 200.000 rudal berbagai jenis dan menghantam berbagai infrastruktur vital, termasuk gudang penyimpanan makanan.

"Lebih dari 600 institusi kesehatan, rumah sakit, rumah sakit bersalin telah dihancurkan," ujarnya.

Selain itu, pasukan Rusia juga telah menghancurkan ribuan infrastruktur pendidikan mulai dari TK sampai universitas. Selain itu, rumah ibadah seperti gereja dan masjid juga menjadi sasaran gempuran Rusia.

Pada Kamis (26/5), sembilan orang tewas di Kharkiv karena serangan artileri Rusia. Seorang bayi lima bulan yang digendong ayahnya juga terkena ledakan saat memasuki sebuah gedung.

"Dan ibunya terluka parah," kata Zelenskiy.

"Itu realita yang kami alami sejak 24 Februari," lanjutnya.

Zelenskiy juga menyampaikan perang ini akan berakhir jika dunia bersatu untuk menentang segala bentuk agresi. Dia juga meminta masyarakat Indonesia mendoakan terciptanya perdamaian di dunia.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi: Satu Negara Maju di Eropa Anak Sekolah Sudah Tak Sarapan karena Kekurangan Pangan
Jokowi: Satu Negara Maju di Eropa Anak Sekolah Sudah Tak Sarapan karena Kekurangan Pangan

Jokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Jokowi Disoraki Petani, Ceritakan Sulitnya Bahan Pupuk dari Rusia Akibat Perang
VIDEO: Momen Jokowi Disoraki Petani, Ceritakan Sulitnya Bahan Pupuk dari Rusia Akibat Perang

Presiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah

Baca Selengkapnya
Di Depan Relawan, Jokowi Ungkap Dua Faktor Utama Masalah Pangan hingga Harga Beras Naik
Di Depan Relawan, Jokowi Ungkap Dua Faktor Utama Masalah Pangan hingga Harga Beras Naik

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masalah pangan dalam negeri masih terjadi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain
Jokowi Sebut Pupuk Langka Imbas Perang Ukraina-Rusia, Ganjar: Ada Sumber Bahan Pupuk Negara Lain

Ganjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan

Baca Selengkapnya
BPS: Harga Cabai dan Gula Sudah Naik dari Awal November 2023
BPS: Harga Cabai dan Gula Sudah Naik dari Awal November 2023

Rata-rata harga cabai merah pada pekan pertama di bulan November 2023 mencapai Rp53.998 per Kg.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Disoraki Petani, Ceritakan Sulitnya Bahan Pupuk dari Rusia Akibat Perang
VIDEO: Jokowi Disoraki Petani, Ceritakan Sulitnya Bahan Pupuk dari Rusia Akibat Perang

Jokowi bersyukur karena Indonesia mengkonsumsi nasi dari beras, bukam gandum.

Baca Selengkapnya
Prabowo Soroti Perang Ukraina dan Gaza: Pengaruhi Produksi Pangan, Politik Tak Stabil
Prabowo Soroti Perang Ukraina dan Gaza: Pengaruhi Produksi Pangan, Politik Tak Stabil

Prabowo memandang perkembangan dinamika geopolitik dan geostrategis global yang begitu cepat pengaruhnya terhadap suatu negara.

Baca Selengkapnya
Masa Depan Industri Kelapa Sawit di Tengah Ketidakpastian Global
Masa Depan Industri Kelapa Sawit di Tengah Ketidakpastian Global

Ketidakpastian global memberikan pengaruh terhadap industri sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Dulu Negara Pengekspor Gula Terbesar di Dunia, Kini Malah Jadi Pengimpor
Indonesia Dulu Negara Pengekspor Gula Terbesar di Dunia, Kini Malah Jadi Pengimpor

residen Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula.

Baca Selengkapnya
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Di Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri

Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.

Baca Selengkapnya
Ganjar Optimis RI Jadi Lumbung Pangan Dunia: Bulog Harus Dikembalikan ke Fungsi Awal
Ganjar Optimis RI Jadi Lumbung Pangan Dunia: Bulog Harus Dikembalikan ke Fungsi Awal

Ganjar meyakini, Indonesia berpotensi jadi lumbung pangan dunia.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Meroket, Sri Mulyani Khawatir Menggerus Masyarakat Paling Miskin
Harga Beras Meroket, Sri Mulyani Khawatir Menggerus Masyarakat Paling Miskin

Masyarakat Indonesia sangat tergantung dengan komoditas ini, kenaikan harga beras semakin menghimpit masyarakat paling miskin.

Baca Selengkapnya