Pria Amerika pergi kerja jalan kaki 33 kilometer tiap hari
Merdeka.com - James Robertson, 56 tahun, pria asal Kota Detroit, Amerika Serikat, harus pergi bekerja dengan menempuh perjalanan sejauh 33 kilometer selama delapan jam bolak-balik dalam cuaca apa pun.
Selama sepuluh tahun Robertson tak pernah absen sehari pun dari bekerja. Selama lima hari dalam sepekan dia berangkat dari rumahnya di Detroit menuju pabrik tempat dia bekerja di Rochester Hills, Michigan, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (3/2).
Dia mulai pergi bekerja dengan berjalan kaki setelah mobil Honda Accordnya rusak pada 1988. Dengan upah hanya Rp 130 ribu per jam dia mengatakan tidak mampu membeli mobil.
-
Dimana pria itu bekerja? Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), insiden ini dengan cepat menjadi postingan tren teratas di platform media sosial China Weibo pada tanggal 19 September.
-
Dimana anak ini bekerja? Tiga anak berdiri di persimpangan sudut Jalan Taman Siswa, Yogyakarta.
-
Siapa yang memiliki dedikasi? Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali bertemu dengan individu-individu yang memiliki dedikasi tinggi, yang mampu menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi sekitarnya.
-
Di mana artis ini berkarir? Prestasi para artis Tanah Air di industri hiburan memang menjadi hal yang tak diragukan lagi. Bagaimana tidak, bakat dan keahlian mereka telah membawa kesuksesan dan reputasi yang gemilang sehingga dikenal oleh banyak orang.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Dimana pemuda itu bekerja? Pada Minggu malam, biro pegawai negeri Suzhou, sebuah kota di Provinsi Anhui bagian barat daya, mengumumkan penerimaan rekrutmen kedua untuk tahun ini.
Di kota yang terkenal dengan produsen mobilnya, Robertson justru tak punya kendaraan dan tak ada bus yang bisa mengantarkannya ke tempat bekerja atau ke lokasi lain.
"Saya punya karyawan yang jarak rumahnya hanya 10 menit dari pabrik, tapi mereka pernah bilang tidak bisa masuk kerja. Dia (Robertson) tak pernah absen sehari pun. Saya pernah melihatnya datang dengan pakaian basah kehujanan," kata bos RObertson, Todd Wilson kepada Detroit Free Press.
Robertson mengatakan dia sanggup berjalan jauh karena rajin menenggak minuman ringan sebanyak dua liter air dan minuman bersoda saban hari.
"Saya banyak tidur di akhir pekan. Tapi saya tak bisa membayangkan jika tidak bekerja," kata dia.
Di saat dia pulang pada malam hari, Robertson kerap menempuh perjalanan dalam dingin dan gelap.
Bukan hanya gaji yang dia butuhkan selama bekerja, Robertson mengatakan dia juga merasa senang berada di antara teman-teman kerjanya yang sudah dia anggap keluarga sendiri.
Setelah mengetahui kisah hidupnya, orang-orang kemudian menggelar kampanye di Internet buat menggalang dana bagi Robertson. Penggalangan dana itu langsung bisa meraup sumbangan sebesar Rp 530 juta hanya dalam beberapa jam. Kini nasib Robertson bisa berubah.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Janji adalah hutang, ungkapan ini rupanya dipegang teguh oleh Prajurit TNI Serma Buang Waroka.
Baca SelengkapnyaMereka memilih untuk berangkat ke Mekkah dengan gowes sepeda.
Baca SelengkapnyaHal ini seakan menggambarkan realitas para pekerja yang harus melawan jarak untuk mencapai impian mereka.
Baca SelengkapnyaKisah pria ini viral hingga ditonton sebanyak 7 juta kali di media sosial.
Baca SelengkapnyaPria berusia 1 abad ini tak ingin berpangku tangan dan masih ingin bekerja selama dia mampu.
Baca SelengkapnyaKisah perjalanan pria meraih kesuksesan di perantauan.
Baca SelengkapnyaIa sudah lama ingin daftar haji, tapi baru tercapai saat usianya 94 tahun.
Baca SelengkapnyaTak ada keraguan bahkan gengsi dari wanita tersebut saat dirinya selalu menemani suaminya bekerja.
Baca SelengkapnyaUsai jalan depan ruamhnya di aspal, pria ini melakukan nazar dengan jalan merangkak sejauh 1 KM menuju balai desa.
Baca SelengkapnyaIa mengaku sudah 11 hari melakukan perjalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaDari generasi ke generasi, usaha bubur ini turun-temurun, menjadi bukti ketekunan dan dedikasi keluarga dalam mempertahankan usaha ini.
Baca SelengkapnyaSetiap orang punya cara tersendiri untuk berjuang melanjutkan hidup.
Baca Selengkapnya