Pria Bersenjata Busur dan Panah Tewaskan Lima Orang di Norwegia
Merdeka.com - Polisi Norwegia kemarin mengatakan seorang pria dengan busur dan anak panah menewaskan lima orang dan melukai dua lainnya di kota Kongsberg, Norwegia tenggara.
Tersangka kini sudah ditangkap, tetapi motif di balik serangan pada masih belum pasti, jelas polisi.
"Pria itu telah ditangkap. Dari informasi yang kami miliki, orang ini melakukan tindakan ini sendirian," kata kepala polisi Oyvind Aas kepada wartawan, seperti dilansir laman Aljazeera, Kamis (14/10).
-
Siapa yang melakukan aksi penembak misterius? Masyarakat dan Media saat itu menyebut para eksekutor sebagai Petrus atau Penembak Misterius. Mereka yakin ada aparat negara di belakang aksi ini. Namun saat itu pemerintah menyangkal.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
Menurut polisi, tersangka berjalan di sekitar kota menembaki orang-orang dengan panah. Polisi Norwegia mengatakan mereka akan menyelidiki apakah serangan itu merupakan tindakan terorisme.
"Mengingat bagaimana peristiwa berlangsung, wajar untuk menilai apakah ini serangan teroris," jelas Aas dalam konferensi pers.
"Pria yang ditangkap belum diwawancarai dan masih terlalu dini untuk mengatakan apapun mengenai motifnya."
"Saya mengerti banyak orang yang takut, tetapi penting untuk menekankan polisi sekarang memegang kendali," jelas Perdana Menteri Erna Solberg dalam jumpa pers malam tadi.
Serangan itu terjadi di "area yang luas" di Kongsberg, sebuah kota berpenduduk sekitar 28.000 orang, jelas polisi.
Polisi disiagakan atas serangan itu sekitar pukul 18.30 waktu setempat dan menangkap tersangka sekitar 20 menit kemudian. Lokasi kejadian terletak 80 kilometer sebelah barat daya Ibu Kota Oslo.
Polisi mengatakan tersangka telah dibawa ke kantor polisi di kota terdekat Drammen namun tidak memberikan rincian lain tentang pria itu.
Setelah serangan tersebut, direktorat polisi mengatakan segera memerintahkan petugas di seluruh negeri untuk membawa senjata api. Polisi Norwegia biasanya tidak bersenjata, tetapi petugas memiliki akses ke senjata api dan senapan bila diperlukan.
"Ini adalah tindakan pencegahan ekstra. Polisi sejauh ini tidak mengindikasi adanya perubahan tingkat ancaman nasional," jelas direktorat polisi dalam sebuah pernyataan.
Polisi mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah, dan beberapa lingkungan ditutup, dengan tayangan televisi menunjukkan ambulans dan polisi bersenjata di daerah tersebut. Helikopter dan tim penjinak bom juga dikerahkan ke lokasi kejadian.
Kekerasan bersenjata jarang terjadi di Norwegia, tetapi negara itu telah mengalami serangan dari kelompok ekstrem kanan.
Anders Behring Breivik melakukan serangan ganda yang menewaskan 77 orang pada 22 Juli 2011. Breivik pertama kali meledakkan bom di Ibu Kota Oslo di sebelah gedung kantor perdana menteri, kemudian melakukan penembakan di kamp musim panas para pemuda kelompok sayap kiri di Pulau Utoya.
Pada Agustus 2019 pria mengaku seorang neo-Nazi, bernama Philip Manshaus melepaskan tembakan ke sebuah masjid di pinggiran Oslo tanpa ada yang terluka parah. Sebelumnya dia menembak mati saudara tirinya, yang diadopsi dari China. Jaksa menyebut insiden itu sebagai "tindakan rasis".
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan pelaku utama dalam peristiwa pembacokan tersebut dijerat dengan Pasal 338.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaPolisi menanggung biaya pengobatan korban selama di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca SelengkapnyaKepolisian belum bisa merinci berapa banyak pelaku yang terlibat dalam penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca Selengkapnya