Pria ini Baru Sembuh dari Covid-19 setelah Satu Tahun Lebih, Ini Sebabnya
Merdeka.com - Seorang pasien yang terinfeksi Covid-19 berhasil sembuh setelah terpapar virus itu selama 411 hari. Karena sembuh setelah lebih dari satu tahun dan satu bulan, pria itu diyakini sebagai salah satu pasien yang paling lama terinfeksi Covid-19.
Berdasarkan penjelasan dari ahli di Guy’s and St. Thomas’s NHS Foundation Trust dan King’s College London, Inggris, pria berusia 59 tahun itu awalnya tidak dapat menyingkirkan tanda-tanda virus Covid-19 dari tubuhnya sebelum melewati berbagai pengobatan.
Pria itu diketahui memiliki imun tubuh lemah setelah menjalani transplantasi ginjal yang membuatnya lebih terancam dengan kematian dan penyakit serius akibat Covid-19. Untuk menyembuhkan pria itu, tim dokter menganalisis genetika dan jenis virus yang menginfeksinya.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
Pria itu kemudian diberikan campuran antibodi penetralisir yaitu Regeneron. Antibodi itu diketahui ampuh untuk melawan varian awal virus Covid-19.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan Jurnal Clinical Infectious Diseases, pria yang dinyatakan positif Covid-19 pada Desember 2020 itu berhasil sembuh karena campuran obat antibodi itu.
Meski gejala Covid-19 hilang, namun pasien itu masih dinyatakan positif setelah melewati tes spasmodis hingga Januari 2022 lalu. Demikian dikutip Express, Senin (7/11).
Dr Luke Snell dari Guy’s and St. Thomas menyatakan campuran antibodi itu tidak mempan untuk melawan Covid-19 varian baru. Pria itu pun beruntung karena hanya terinfeksi virus Covid-19 varian awal.
“Beberapa varian baru virus kebal terhadap semua perawatan antibodi yang tersedia di Inggris dan Eropa. Beberapa orang dengan sistem kekebalan yang lemah masih berisiko sakit parah dan terinfeksi terus-menerus,” jelas Dr. Snell.
Sebelumnya pasien yang sistem imunnya lemah diketahui lebih sulit untuk sembuh dari Covid-19. Virus pun dapat bertahan lama di tubuh pasien. Virus yang lama pun dapat bermutasi di dalam tubuh pasien. Varian-varian baru dapat muncul karena mutasi.
Bahkan para ahli menyatakan jika varian Omicron yang menyebar pada 2021 lalu terjadi karena mutasi itu.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, tidak ada imbauan atau persiapan khusus bagi puskesmas dan rumah sakit dalam menangani HMPV.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengumumkan, terdapat enam kasus pneumonia misterius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, masyarakat tak perlu khawatir karena virus tersebut berbeda dengan Covid-19.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca Selengkapnya