Produsen robot AS kecam distributor Malaysia bikin iklan hina TKI
Merdeka.com - Neato Robotics mengaku terkejut iklan produk mereka, yakni RoboVac, memicu kemarahan publik Indonesia. Perusahaan asal Kota California, Amerika Serikat ini mengecam pariwara yang dibuat distributor Malaysia tersebut.
Juru bicara Neato Barbara Krause menyatakan RoboVac Malaysia yang berlokasi di Petaling Jaya, Selangor, bukan distributor resmi robot penyedot debu mereka. Materi iklan tersebut tidak pernah dikonsultasikan kepada manajemen Neato.
"Neato juga merasa terganggu dengan adanya iklan tersebut. Perusahaan kami mendukung pelarangan sepenuhnya terhadap persebaran iklan itu," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada merdeka.com, Jumat (6/2).
-
Siapa yang menciptakan robot ini? Para peneliti di Universitas Tianjin di Tiongkok telah menciptakan robot yang dikendalikan oleh sel otak manusia.
-
Bagaimana Robot bisa membuat manusia merasa tidak nyaman? Beberapa teori ilmiah menyatakan bahwa manusia merasa tidak nyaman ketika menyadari fitur yang tidak sesuai, seperti mata yang realistis tetapi kulit yang tidak realistis.
-
Apa yang dilakukan oleh robot ini? Ketika dipasangkan dengan elektroda pada chip komputer, ia mampu melakukan enkode dan dekode agar wadah mekanisnya dapat menyelesaikan sejumlah tugas.
-
Siapa yang menciptakan Robot AI? Para ilmuwan dari Technical University of Denmark (DTU), menciptakan model AI yang bernama Life2vec.
-
Robot apa yang dipamerkan? Sebuah robot dipamerkan dalam acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat (5/1/2024).
-
Siapa pembuat robot 'bunuh diri' tersebut? Robot itu dibangun oleh startup robot California, Bear Robotics.
Neato menyatakan Corvan Technology Sdn Bhd memegang lisensi tunggal impor produk-produk robot penyedot debu sejak Februari 2012. Sedangkan iklan yang beredar dibuat tanpa seizin Corvan yang dimiliki pengusaha negeri jiran bernama Kevin Lee.
Selain liar, distributor ini tidak memiliki hak untuk menggunakan merek dagang RoboVac secara sepihak, termasuk untuk kepentingan promosi lewat banner.
Selain itu, materi iklan yang merendahkan pembantu rumah tangga Indonesia tersebut berlawanan dengan semangat pabrikan robot ini.
"Kami menerapkan standar etik yang kuat dan kami menghormati setiap manusia dari bangsa manapun. Tujuan kami membuat robot untuk memudahkan hidup manusia," kata Barbara.
Akibat iklan itu, Kementerian Luar Negeri mengirim nota protes ke Pemerintah Malaysia. Pembuat pariwara tersebut telah dilaporkan ke Kepolisian Selangor.
Sekadar mengingatkan, banner yang bikin heboh itu bertuliskan "Leading RoboVac Specialist, Fire Your Indonesian Maid NOW". Bila diterjemahkan bebas menjadi "pecat pembantu rumah tanggamu asal Indonesia sekarang, ganti dengan produk RoboVac."
LSM Migrant Care memprotes keras iklan tersebut. Mereka menyebut konten banner itu penghinaan karena PRT dari Indonesia disamakan dengan barang. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aplikasi Temu tidak hanya meresahkan Eropa, masyarakat Asia juga mengkritik produk-produk dan sistem kerja Temu.
Baca SelengkapnyaKnalpot after market atau knalpot lokal ini, sering disalahartikan sebagai knalpot brong yang tidak memiliki standar.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal ini berkaitan dengan perlindungan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan jutaan pekerja yang terlibat di sektor tersebut.
Baca SelengkapnyaTokopedia kehilangan ruh-nya sebagai platform-nya UMKM l
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi memblokir aplikasi TEMU.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, Hippindo mendesak pemerintah untuk memperbaiki regulasi terkait impor yang diatur dalam Permendag Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMartin mengingatkan, jangan sampai ada dominasi pasar di berbagai sektor bisnis dikuasai oleh satu konglomerasi.
Baca SelengkapnyaPerusahaan tersebut merupakan peserta pameran pertahanan Defence Service Asia (DSA) yang berlangsung di Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menkominfo Budi Arie Setiadi untuk membenahi masalah perdagangan digital atau e-commerce di media sosial.
Baca SelengkapnyaPredatory pricing merupakan praktik penetapan harga di bawah biaya produksi.
Baca SelengkapnyaYamaha NMax yang dimiliki WNI tersebut adalah generasi kedua yang belum dilengkapi dengan fitur Turbo
Baca SelengkapnyaPerusahaan mengoleksi data produk yang laris manis di suatu negara, untuk kemudian diproduksi di China.
Baca Selengkapnya