Profesor Malaysia: Setiap Tahun Kabut Asap Datang Menyerang
Merdeka.com - Setiap tahunnya, masalah kabut asap selalu melanda Sumatra, Kalimantan, hingga menyeberang ke Malaysia. Tak ayal, perdebatan soal isu lingkungan ini kerap mengisi hubungan antara Indonesia dengan Malaysia.
"(Masalah) akan dilupakan begitu hujan datang dan kabut menghilang," keluh Prof Dr Maketab Mohamed dari Universiti Teknologi Malaysia, seperti yang dikutip oleh The Star, Jumat (13/9).
Maketab menekankan, pemerintah Indonesia dan Malaysia perlu mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah tahunan ini.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Siapa pelaku pembakaran di Tanjung Priok? Pengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran Seorang paman bernama DZ (53), tega menghabisi nyawa remaja perempuan berinisial AZH (15) yang juga merupakan keponakannya di Jalan Sunter Permai Raya, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
-
Bagaimana cara Kementerian LHK dan Astra menangani lingkungan? Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari KLHK, Agus Justianto, menjelaskan Festival LIKE digelar sebagai rangkuman kerja-kerja korektif pemerintah di bidang lingkungan, iklim, kehutanan, dan EBT.
-
Bagaimana mengurangi gas rumah kaca? Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menginvestasikan dan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan hidroenergi.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama? Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dr Sandi Nugroho, mengatakan sebagai garda terdepan dalam mengelola dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Divisi Humas Polri berupaya menyesuaikan tren kekinian generasi milenial melalui peningkatan digitalisasi informasi, melalui aplikasi Portal Humas Presisi, yang merupakan rumah besar bagi seluruh aplikasi dan platform online yang dimiliki Divhumas Polri.
"Kami juga menandatangani perjanjian ASEAN tentang polusi asap lintas batas bertahun-tahun lalu. Ada apa dengan (perjanjian) itu?" katanya.
Beberapa waktu lalu, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Indonesia Siti Nurbaya Bakar membantah tuduhan bahwa kabut asap yang melanda Malaysia berasal dari Indonesia. Merasa tidak terima, Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim Yeo Bee Yin menjawab bantahan tersebut dengan data-data pendukung.
"Biarkan data yang berbicara," tegasnya.
Presiden Green Earth Society P. Sivakumar mengatakan, pemerintah Indonesia dan Malaysia harus mengakhiri sikap saling menyalahkan. Menurutnya, kedua negara harus fokus pada akar permasalahan lingkungan ini, yaitu pembakaran hutan gambut selama musim kemarau.
"Kabut asap sangat memengaruhi kesehatan, sekolah, pariwisata, dan ekonomi negara kita," ujar Sivakumar.
Ia juga mendesak pemerintah Malaysia dan Indonesia untuk menetapkan hukuman lebih tegas kepada para perusak lingkungan.
Mendukung pendapat Sivakumar, Presiden Asosiasi Lingkungan Malaysia, Prof Dr Ahmad Ismail mengungkapkan, kabut asap yang melanda Malaysia tahun ini bukan masalah baru. Bahkan, menurutnya masalah mengenai kabut asap sudah dibahas secara mendalam oleh semua tingkatan.
"Pertanyaannya sekarang adalah seberapa jauh keputusan yang diambil untuk menyelesaikan masalah," ujarnya.
Ismail menegaskan, perlu ada solusi dari kedua belah pihak. Baik itu solusi jangka panjang, maupun jangka pendek agar masalah lingkungan ini segera terselesaikan.
Dia menyarankan agar departemen pemerintah terkait mengadakan pertemuan untuk mempertimbangkan situasi lingkungan saat ini. Dengan demikian, pemerintah dapat segera memberi tanggapan.
Sementara itu, Juru Bicara Departemen Lingkungan menyatakan,"Prioritas utama kami adalah menghentikan sepenuhnya pembakaran terbuka."
Dikutip dari laman The Star, juru bicara yang tidak disebut namanya itu juga mengatakan bahwa Malaysia telah melakukan yang terbaik untuk memerangi aksi pembakaran lahan. Dia menambahkan, upaya tersebut juga melibatkan banyak pihak.
Bukan hanya Malaysia yang disulitkan dengan bencana kabut asap, tapi juga di Tanah Air. Seperti yang terjadi di Palembang misalnya. Kabut pekat membatasi jarak pandang hanya mencapai 300 meter. Akibatnya pendeknya jarak pandang, setidaknya lima penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang tertunda.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Baca SelengkapnyaKarhutla di Kalsel kini menjadi prioritas penanganan semua pihak
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaPuluhan personel dikerahkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaPemadaman karhutla juga menggunakan alat berat dan helikopter
Baca SelengkapnyaMemasuki musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan dilaporkan terjadi Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaPara pelaku terlibat dalam 16 kasus kebakaran hutan dan lahan pada Januari-Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaBantuan ini merupakan salah satu wujud aksi kepedulian korporasi kepada masyarakat serta upaya dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Baca Selengkapnya