Protes Kesewenangan Pemerintah Arab Saudi, Tiga Tahanan Politik Mogok Makan
Merdeka.com - Tiga tahanan politik terkemuka Arab Saudi; narablog Raif Badawi, aktivis Khaled al-Omari, dan pengacara juga aktivis HAM Waleed Abu al-Khair, melakukan mogok makan di penjara untuk memprotes kondisi di dalam tahanan mereka dan sel isolasi dimana mereka ditahan.
Akun "Prisoners of Conscience" di Twitter, yang memantau situasi para tahanan politik Arab Saudi, mengatakan pada Minggu malam bahwa Abu al-Khair dan Badawi mulai mogok makan pada 11 Desember lalu sebagai protes penempatan mereka di dalam sel isolasi. Demikian dilansir dari laman Alaraby, Selasa (24/12).
Akun tersebut mengatakan Khaled al-Omair mulai mogok makan pada Minggu malam kemarin untuk memprotes penahanannya yang sewenang-wenang dan UU "anti terorisme" yang dijadikan dasar penahanannya.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Siapa saja tahanan Palestina yang dipenjara? Mereka yang ditangkap setelah 7 Oktober ini termasuk 37 jurnalis. Asosiasi dukungan tahanan Palestina dan hak asasi manusia Palestina, Addameer, melaporkan sebagian besar jurnalis ini menjalani tahanan administratif, yang berarti mereka ditahan tanpa batas waktu tanpa menghadapi pengadilan atau dakwaan.
-
Mengapa tahanan Palestina dipenjara? 'Kejahatan utama yang diduga dilakukan oleh tahanan ini adalah melempar batu, yang dapat dikenakan hukuman penjara 20 tahun bagi anak-anak Palestina,' demikian laporan yang diterbitkan pada Juli oleh organisasi hak anak, Save the Children.
-
Apa yang terjadi pada tahanan Palestina? Dikutip dari The Guardian (27/11), menurut Masyarakat Tahanan Palestina, ada 7.200 tahanan yang ditahan Israel, termasuk 88 wanita dan 250 anak-anak berusia di bawah 17 tahun.
-
Dimana warga Palestina ditahan? Investigasi selama tiga bulan yang dilakukan oleh New York Times yang diterbitkan pada 6 Juni mengungkapkan pelecehan seksual dan penyiksaan sistematis yang dilakukan terhadap warga Palestina yang ditahan di pangkalan militer Sde Teiman di Israel selatan.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
Raif al-Badawi menulis di blognya tentang liberalisme politik dan ditangkap pada 2012 atas tuduhan menistakan Islam melalui jaringan elektronik. Saat ini dia telah menjalani hukuman penjara 10 tahun, dan juga dijatuhi hukuman 1000 cambukan dan dicambuk secara terbuka 50 kali pada tahun 2015.
Kuasa hukumnya Waleed Abu Al-Kheir, yang mendirikan Pemantau HAM di Arab Saudi juga ditangkap pada 2014 dan dihukum penjara 15 tahun atas tuduhan "merusak rezim dan pejabat" dan "menghasut opini publik".
Awal bulan ini, Amnesty International mengecam Arab Saudi karena perlakuannya yang “keterlaluan” terhadap Abu al-Khair, yang telah melakukan mogok makan sebelumnya untuk memprotes kesewenang-wenangan kerajaan tersebut.
Khaled al-Omair, yang mulai mogok makan pada Minggu, dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada 2008 karena mencoba mengkoordinir demonstrasi menentang perang Israel di Gaza yang dimulai pada 27 Desember tahun itu. Setelah dibebaskan pada 2017 (enam bulan setelah hukumannya berakhir), ia ditangkap kembali pada 2018 setelah mengajukan pengaduan ke Pengadilan Kerajaan terhadap seorang petugas penjara yang menyiksanya.
Al-Omair menyelundupkan pesan yang ditulis di atas tisu berisi, Saya dengan ini menyatakan bahwa saya akan melakukan mogok makan dari hari Minggu 22 Desember 2019 sampai saya dibebaskan tanpa syarat dan tanpa batasan, karena saya ditahan lebih lama dari periode hukum tanpa dakwaan dan tanpa dibawa ke pengadilan, dan tanpa memperoleh hak saya yang dijamin oleh hukum. "
"Saya juga menyatakan bahwa saya menolak untuk mengakui Undang-Undang Anti-Terorisme dan undang-undang serupa lainnya karena mereka dirancang untuk membungkam siapa pun dengan pendapat yang berbeda dari pendapat pemerintah," tambahnya.
Dia juga mengatakan telah mencoba beberapa kali untuk bertemu dengan perwakilan Komisi Hak Asasi Manusia Saudi dan Penuntutan Publik tetapi permintaannya ditolak, dan "dengan segera meminta" wawancara dengan seorang utusan Dewan HAM PBB.
Ribuan tahanan politik tersiksa di penjara Saudi. Arab Saudi tak hanya menangkap aktivis, tapi juga termasuk ulama reformis dan aktivis perempuan dan hak asasi manusia. Beberapa menjalani hukuman penjara yang panjang dan yang lain menghadapi hukuman mati dengan tuduhan palsu dan tidak jelas. Para tahanan juga meninggal dalam tahanan karena perlakuan buruk dan kelalaian medis.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaJemaah umrah asal Aljazair dan Inggris mengaku ditangkap oleh otoritas Saudi ketika menunjukkan solidaritas dan berdoa untuk warga Gaza di Palestina.
Baca SelengkapnyaDoa Imam Masjid Nabawi Usai Salat Picu Kontroversi, Begini Isinya
Baca SelengkapnyaSaudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaInsinyur Palestina mengalami gangguan jiwa usai ditahan Israel selama 7 bulan. Pria cerdas itu kini pikirannya justru seperti anak kecil.
Baca SelengkapnyaMoazaz Obaiat, pria Palestina yang sempat dipenjara oleh otoritas Israel baru saja dibebaskan.
Baca SelengkapnyaDi lokasi, kondisi para tahanan yang tak lain merupakan warga Palestina begitu miris.
Baca SelengkapnyaKementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan dua warga Saudi dieksekusi di Makkah karena membunuh orang tua dan saudara mereka.
Baca SelengkapnyaArteria dan Ashabul Kahfi ketika dalam perjalanan menuju Masjidil Haram, mobil yang ditumpangi keduanya kembali dikejar Askar.
Baca SelengkapnyaMereka diamankan lantaran tidak bisa menunjukkan visa haji sebagai syarat masuk ke Kota Suci Mekkah.
Baca SelengkapnyaSaat ini total terjadi tiga kasus haji tanpa visa resmi dengan melibatkan puluhan orang.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita pria Palestina dapat keajaiban doa saat kelaparan di penjara Israel.
Baca Selengkapnya