Puluhan Tengkorak Tanpa Kepala Ditemukan dalam Kuburan Massal Abad ke-5 SM
Merdeka.com - Arkeolog menemukan kuburan massal di Vrable, Slovakia, berisi 38 tengkorak tanpa kepala.
Penggalian dilakukan tim dari Collaborative Research Centre (CRC) di Universitas Kiel dan Institut Arkeologi Akademi Sains Slovak, yang telah melakukan penelitian di situs Vráble-Ve'lke Lehemby tersebut. Situs ini merupakan salah satu permukiman Neolitik Awal di Eropa Tengah, dikutip dari laman Heritage Daily, Kamis (19/1).
Vráble-Ve'lke Lehemby diduduki antara tahun 5.250-4.950 Sebelum Masehi (SM), terdiri dari 313 rumah di tiga desa. Di barat daya tiga permukiman tersebut dikelilingi oleh parit sepanjang 1,3 kilometer yang sepertinya berfungsi sebagai tapal batas, bukan untuk tujuan pertahanan atau perlindungan.
-
Dimana tengkorak itu ditemukan? Tengkorak ini ditemukan di pemakaman kota kuno Lato, yang mengarah pada penemuan-penemuan arkeologi menakjubkan di seluruh wilayah itu.
-
Dimana tengkorak ini ditemukan? Ahli menemukan empat tengkorak aneh di tempat pembuangan sampah, berlokasi di reruntuhan Iglesia Colorada, sebuah desa Inca kuno di kaki bukit Andes, Peru.
-
Siapa yang menemukan tengkorak? Arkeolog menemukan tengkorak seorang gadis Yunani kuno yang berasal dari sekitar tahun 400 sampai 300 SM.
-
Dimana tengkorak ditemukan? Saat ini, tengkorak tersebut menjadi bagian dari Koleksi Duckworth milik Universitas Cambridge.
Arkeolog menemukan 38 kerangka saat menggali parit tersebut, yang tampaknya menjadi kuburan massal dengan luas 15 meter persegi.
Kecuali jasad anak kecil, semua kerangka yang ditemukan telah dimutilasi atau tanpa kepala. Sebelumnya pada 2021, ditemukan juga beberapa kuburan lainnya yang jasad-jasadnya telah dimutilasi.
"Dalam kuburan massal dengan penempatan serampangan, identifikasi individual biasanya berdasarkan tengkorak kepala, jadi bagi kami temuan tahun ini secara khusus menunjukkan situasi penggalian yang menantang," jelas Martin Furholt dari Universitas Kiel.
Temuan ini memunculkan banyak pertanyaan.
Beberapa tulang berada di luar posisi anatomisnya yang diduga jasad itu dijejalkan dengan paksa ke bagian tengah lubang agar bisa menampung jasad lainnya. Beberapa kerangka juga memiliki serviks tulang belakang pertama yang utuh, yang mengindikasikan kepala jasad itu telah dipotong dengan hati-hati, bukan dengan kekerasan.
"Mungkin tampak jelas untuk mengasumsikan pembantaian dengan mengorbankan manusia, mungkin ada kaitannya dengan gagasan magis atau keagamaan. Konflik seperti perang mungkin juga berperan, contohnya, konflik antar warga desa, atau bahkan di dalam permukiman besar itu. Apakah orang-orang ini korban pemburu kepala, atau apakah sesama warga desa mereka mempraktikkan kultus kematian khusus yang tidak ada kaitannya dengan kekerasan antar seseorang?" jelas ketua proyek penggalian, Dr Maria Wunderlich.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mausoleum atau makam megah ini berasal dari era Golden Horde atau Gerombolan Emas.
Baca SelengkapnyaKerangka tanpa kepala ini adalah korban pembantaian kejam di Zaman Neolitikum.
Baca SelengkapnyaPara pekerja sangat kaget ketika menemukan kuburan massal ini.
Baca SelengkapnyaSejak lama orang ada yang percaya dengan keberadaan vampir. Manusia zaman dulu meyakini makhluk pengisap darah itu adalah sosok yang berbahaya.
Baca SelengkapnyaSaat menggali di taman istana, arkeolog menemukan makam dua bocah.
Baca SelengkapnyaStruktur makam yang ditemukan arkeolog berbeda dari pemakaman kuno pada umumnya.
Baca SelengkapnyaArkeolog juga menemukan tumpukan kayu bakar bekas kremasi.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan situs pemakaman massal di Desa Koszyce, Polandia.
Baca SelengkapnyaPemakaman kuno ini berisi 100 lebih kuburan, di mana jasad dimakamkan dengan posisi unik.
Baca SelengkapnyaKuburan kuno ini milik suku Goth, yang mendiami wilayah Polandia utara ribuan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMahasiswa arkeologi dari Universitas Bournemouth, Inggris, menemukan pemakaman Zaman Perunggu ketika sedang menggali lokasi pemukiman prasejarah.
Baca SelengkapnyaIlmuwan merasa kagum dengan penemuan helm abad keenam itu. Mengapa?
Baca Selengkapnya