Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Putin: Barat Sedang Jatuh, Masa Depan Ada di Asia

Putin: Barat Sedang Jatuh, Masa Depan Ada di Asia vladimir putin. ©Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS

Merdeka.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan ekonomi global telah dirusak oleh negara-negara Barat melalui usaha mereka yang sia-sia dan agresif untuk menjaga dominasinya. Bagi Putin, usaha itu hanya akan membangkitkan kekuatan negara-negara Asia di masa depan.

Dikutip dari The Strait Times, Rabu (7/9), peringatan ini disampaikan Putin sebab Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah menjatuhkan sanksi besar bagi negaranya semenjak invasi ke Ukraina pada Februari lalu. Bahkan Putin mengungkapkan jika pandemi bukan lagi ancaman bagi dunia, maka sanksi-sanksi Baratlah yang mengancam ekonomi global.

Putin menyampaikan pernyataan itu kepada peserta Forum Ekonomi Timur hari ini yang diselenggarakan di Vladivostok dan turut dihadiri oleh orang nomor 3 Partai Komunis China, Li Zhanshu.

Bagi Putin, negara-negara Barat sedang memaksakan kehendaknya pada dunia namun kekuatan mereka sedang melemah karena pertumbuhan global sekarang berada di Asia.

"Saya berbicara tentang demam sanksi Barat, dengan upaya agresif dan beraninya untuk memaksakan model perilaku di negara lain, untuk merampas kedaulatan dan menaklukkan sesuai keinginan mereka," kata Putin.

"Perubahan yang tidak dapat kembali dan bahkan telah terjadi di seluruh hubungan internasional," lanjut dia.

"Peran negara dan wilayah dunia yang dinamis dan menjanjikan, terutama kawasan Asia-Pasifik, telah meningkat secara signifikan," ungkap Putin.

Pernyataan Presiden Putin ini mengisyaratkan perubahan fokus Rusia, yang awalnya di Barat kini menuju Timur. Dua hari lalu, Presiden Putin menetapkan kebijakan luar negeri baru yang membawa Rusia untuk lebih dekat ke negara-negara Asia.

Fokus kepada Timur juga telah menguntungkan Rusia, di mana China setuju untuk membeli gas Rusia yang dibayar dengan 50 persen mata uang Rubel Rusia dan dan 50 persen Yuan China .

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang

Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Tak Main-main, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Ancam Amerika karena Mau Sebar Rudal di Jerman
Tak Main-main, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Ancam Amerika karena Mau Sebar Rudal di Jerman

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati
Ketidakpastian Global Mereda, Bos BI: Tetap Perlu Hati-Hati

Ekonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.

Baca Selengkapnya
FOTO: Makin Mesra, Putin-Xi Jinping Janjikan 'Era Baru' dan Kompak Kutuk Amerika Serikat
FOTO: Makin Mesra, Putin-Xi Jinping Janjikan 'Era Baru' dan Kompak Kutuk Amerika Serikat

Putin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen
Ada Ketegangan Geopolitik, BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9 Persen

Ekonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.

Baca Selengkapnya
Analisis IMF Jika Donald Trump Kembali Berkuasa: Akan Ada Guncangan Ekonomi Tambahan
Analisis IMF Jika Donald Trump Kembali Berkuasa: Akan Ada Guncangan Ekonomi Tambahan

Hal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026
Di ISF 2024, Sri Mulyani: Situasi Ekonomi Global Sedang Tidak Baik hingga 2026

Situasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya
Ekonomi Dunia Masih Terpuruk di 2024, Sri Mulyani Ungkap Penyebanya

Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.

Baca Selengkapnya
Ekspor Elektronik Asia Tenggara Melambat Imbas Perekonomian Negara Maju Merosot
Ekspor Elektronik Asia Tenggara Melambat Imbas Perekonomian Negara Maju Merosot

Ekonomi kawasan Asia Tenggara diramal turun karena kinerja eskpor tergangggu.

Baca Selengkapnya
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia

Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Prediksi Indonesia Masuk Negara Perekonomian Terkuat di ASIA, Setara China dan India
Jokowi Prediksi Indonesia Masuk Negara Perekonomian Terkuat di ASIA, Setara China dan India

Namun, menurut Jokowi, untuk menuju tiga negara yang memiliki kekuatan ekonomi di Asia, masih dihadapkan dengan berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya