Putin: Jet kami ditembak karena Turki lindungi bisnis minyak ISIS
Merdeka.com - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mengulang tudingan serius kepada pemimpin Turki. Pekan lalu, pemimpin Rusia ini menuding Presiden Reccep Tayyip Erdogan sebagai politikus yang menjalin hubungan dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Kemarin (30/11) saat berpidato di sela KTT Perubahan Iklim di Paris, Prancis, Putin kembali menyerang Erdogan, dikaitkan insiden jatuhnya jet tempur Rusia di perbatasan Suriah.
Orang nomor satu di Rusia ini menyatakan Sukhoi Su-24 itu dijatuhkan jet tempur Turki, karena bisa mengganggu bisnis minyak para militan khilafah. Menurutnya, Turki adalah makelar yang menjual minyak dari kilang jarahan itu secara resmi di pasar internasional.
-
Apa yang dikatakan Putin tentang Trump? 'Saat dia bersiap memasuki, atau ketika sudah berada di dalam Ruang Oval, kami menyadari bahwa terkadang pernyataan yang disampaikan memiliki nada yang berbeda. Oleh karena itu, kami melakukan analisis secara mendalam, mengamati, dan akan menarik kesimpulan berdasarkan kata-kata serta tindakan tertentu,' ungkap Peskov.
-
Apa yang diklaim Rusia terkait kanker? Rusia telah mengumumkan kemajuan signifikan dalam upaya mereka untuk menciptakan vaksin untuk kanker.
-
Bagaimana Rusia unggul? Keunggulan 1-0 Rusia bertahan hingga jeda pertandingan.Di babak kedua, Vietnam mencoba tancap gas. Mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan dari Rusia.Namun apes, di menit ke 61 VU Van Thanh membuat gol bunuh diri sehingga Vietnam tertinggal 2-0 dari Rusia. 15 menit berselang, gawang Vietnam kembali bobol oleh aksi Tamerlan Musayev.Skor 3-0 menutup pertandingan yang digelar di My Dinh National Stadium, Hanoi tersebut.
-
Dimana rudal ditembakkan? Meski tak diketahui jaraknya, namun tampak rudal tersebut mampu membidik dari jarak yang cukup jauh dan menjangkau tentara Israel.
-
Siapa yang didukung Putin? Putin mengatakan dia lebih suka Joe Biden ketimbang Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat November mendatang.
-
Siapa PM Inggris yang mengutuk serangan Rusia? Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer baru saja dilantik pada Jumat (5/7) lalu oleh Raja Charles III. Starmer sah terpilih usai Partai Buruh memenangkan 412 suara dari 650 kursi di parlemen pada Pemilu, Kamis (4/7). Dirinya akan menggantikan Perdana Menteri Inggris sebelumnya, Rishi Sunak.
"Kami mempelajari fakta-fakta bahwa jet kami ditembak jatuh untuk mengamankan jalur pengiriman minyak dari Suriah ke Turki, yang bisa langsung menghubungkan minyak itu ke kapal tanker," kata Putin seperti dilansir Kantor Berita AFP.
Politikus mantan agen intelijen KGB ini mengatakan pihaknya semakin yakin Turki main mata dengan ISIS. "Informasi yang kami terima memastikan minyak yang dihasilkan dari wilayah pendudukan ISIS dipasok dalam skala industri ke Turki," imbuh Putin.
Selain Rusia, tudingan Turki menggandeng ISIS dilontarkan pula oleh pimpinan militer Suriah yang loyal pada Presiden Basyar al-Assad. Turki dituding mengirimkan senjata dan amunisi, dengan bayaran minyak mentah ataupun artefak berharga yang dijarah para militan di Palmyra.
Peta ladang minyak jarahan ISIS ©2015 Financial Times
Informasi praktik barter antara Turki dan ISIS ini sebetulnya sejak lama disebar oleh wartawan surat kabar Cumhuriyet, Can Duncar, bersama jurnalis senior Erdem Gul. Keduanya ditangkap kejaksaan Istambul poada 26 November tahun lalu.
Duncar dan Gul dianggap membantu organisasi teroris, menyebarkan rahasia negara, dan menjadi mata-mata untuk negara asing. Jika dianggap bersalah, keduanya bisa dipenjara maksimal 45 tahun. Para wartawan ini melaporkan temuan di perbatasan, bahwa banyak truk berbondong-bondong membawa senjata dan amunisi memasuki kawasan Suriah.
Ketika pekan lalu dituding Moskow menjalin kontak dengan ISIS, Erdogan meradang. "Silakan Rusia membuktikan, jangan asal bicara. Kalau tuduhan itu benar, Tayyip Erdogan siap mundur kapanpun," kata Erdogan saat diwawancarai France24.
Rusia resmi memberi sanksi ekonomi berlapis pada Turki sejak akhir pekan lalu, mulai dari membatasi impor, mengampanyekan pengurangan wisata ke Turki, hingga menunda kebijakan bebas visa. Menanggapi reaksi Rusia, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu berkukuh pihaknya tidak akan meminta maaf.
Dia mengatakan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mendukung aksi jet F-16 Rusia menembak jatuh Sukhoi yang berpatroli di perbatasan Suriah. Tindakan itu masuk kategori hak mempertahankan kedaulatan, karena radar membuktikan jet Rusia melanggar wilayah udara Turki kendati cuma 17 detik.
"Tidak ada negara bisa memaksa kami meminta maaf," kata Davutoglu.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca SelengkapnyaSebagai salah satu sekutu dekat Iran, Rusia tak tinggal diam atas rencana balasan Israel.
Baca SelengkapnyaPutin mengusulkan kunci penyelesaian konflik Israel-Palestina adalah membentuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca SelengkapnyaSetelah melakukan kunjungan kilat ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, Putin menerima kedatangan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaBerikut momen keren Putin skakmat Presiden Kazakstan saat piidato anti nuklir.
Baca SelengkapnyaBela Israel, AS "Umumkan Perang" dengan Pasukan Houthi Yaman di Laut Merah
Baca SelengkapnyaSetelah 30 menit melakukan penerbangan, Putin memuji TU-160M sebagai pesawat yang andal dan modern.
Baca SelengkapnyaTujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaBabak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaKapal kargo bermuatan ribuan ton pupuk itu secara perlahan tenggelam di Laut Merah setelah diserang rudal oleh pasukan Houthi Yaman bulan lalu.
Baca Selengkapnya