Putin Keluarkan Kebijakan Luar Negeri Baru Utamakan "Dunia Rusia"
Merdeka.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menetapkan kebijakan luar negeri baru berdasarkan konsep “Russian world” atau Dunia Rusia kemarin. Kebijakan baru yang dipandang konservatif untuk membenarkan upaya mengintervensi negara lain demi melindungi warga Rusia.
Dikutip dari laman Reuters, Selasa (6/9), kebijakan ini mengharuskan Rusia untuk “melindungi, menjaga dan memajukan tradisi dan cita-cita Dunia Rusia”.
Bagi beberapa pihak, kebijakan baru ini bagaikan strategi "soft power" Rusia untuk memengaruhi negara lain menggunakan daya tariknya, seperti melalui politik atau agama. Kebijakan ini juga dianggap sebagai upaya pembenaran Rusia untuk menduduki beberapa bagian Ukraina yang ditempati oleh penduduk pro-Rusia.
-
Mengapa tradisi ini dilestarikan? Tradisi itu dilestarikan untuk mengenang penyebar agama Islam di Jatinom, Ki Ageng Gribig.
-
Apa yang Rusman tekankan untuk sukses? Adanya konsistensi bisa membuat usaha berkembang, dengan adanya karyawan usaha kita bisa tetap buka pagi misalnya jam 7, ketika itu sudah ada pelanggan yang datang. Tapi kalau tidak konsisten, ada pelanggan dan melihat toko masih tutup, dia akan lari ke toko lain,' ucapnya
-
Apa saja yang harus diamankan? Sebelum mudik, periksa semua pintu dan jendela untuk memastikan semuanya terkunci dengan aman. Gunakan gembok tambahan jika perlu dan pastikan tidak ada akses yang bisa dimanfaatkan oleh pencuri.
-
Apa tradisi utama ruwahan? Seluruh rangkaian acara sudah bisa dilakukan di awal bulan syaban, sampai mandi merang yang merupakan air arang batang padi di akhir bulan dan beberapa hari menuju salat tarawih pertama.
-
Bagaimana cara menjaga keberagaman budaya di Indonesia? Satu di antara cara menjaga keberagaman sosial budaya adalah dengan menerapkan toleransi antarkelompok masyarakat.
-
Mengapa penting untuk menjaga kelestarian lingkungan? Penting bagi kita untuk memahami bahwa kerusakan alam akibat ulah tangan manusia memiliki dampak yang sangat nyata bagi kehidupan dan memerlukan tindakan nyata untuk menjaga kelestarian alam.
Kebijakan baru itu turut ungkapkan “Federasi Rusia memberikan dukungan kepada rekan senegaranya yang tinggal di luar negeri dalam pemenuhan hak-hak mereka, untuk memastikan perlindungan kepentingan mereka dan pelestarian identitas budaya Rusia mereka”.
“Hubungan Rusia dengan rekan senegaranya di luar negeri memungkinkannya untuk memperkuat citranya (Rusia) di panggung internasional sebagai negara demokratis yang berjuang untuk menciptakan dunia multi-kutub (dunia tanpa kekuatan utama)” lanjut kebijakan itu.
Kebijakan ini mencerminkan usaha Presiden Putin untuk melindungi 25 juta warga Rusia yang tersebar di negara-negara bekas Uni Soviet semenjak keruntuhannya pada 1991.
Hingga kini, Rusia tetap meluaskan pengaruhnya kepada negara-negara bekas Uni Soviet, suatu upaya yang selalu ditentang oleh negara-negara Barat.
Kebijakan baru ini juga akan membawa Rusia mendekatkan diri ke negara-negara lain, seperti negara-negara Slavia, China, India, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika.
Selain itu, kebijakan ini juga mendorong Rusia untuk mendekatkan diri kepada dua negara pecahan Georgia setelah invasinya pada 2008, yaitu Abkhazia dan Ossetia.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rusia menyatakan bahwa doktrin nuklir terbarunya harus dipahami sebagai peringatan bagi negara-negara Barat.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Putin mengingatkan pentingnya belajar Bahasa Inggris.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia menanggapi aksi pembakaran Alquran di Swedia.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaPutin mengusulkan kunci penyelesaian konflik Israel-Palestina adalah membentuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi I DPR Meutya Hafid menilai pertemuan Prabowo dan Putin sebagai bentuk konsistensi Politik Luar Negeri Indonesia yang bebas aktif.
Baca SelengkapnyaKetua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, perang Rusia-Ukraina mengisyaratkan pertahanan negara harus dimaknai sebagai konsep holistik.
Baca SelengkapnyaTrump sering kali menekankan prinsip "America First".
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo mendatangi Istana Kremlin untuk bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaSetelah 30 menit melakukan penerbangan, Putin memuji TU-160M sebagai pesawat yang andal dan modern.
Baca Selengkapnya