Putin ternyata kagumi Donald Trump, sebut sang capres 'bertalenta'
Merdeka.com - Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin, mengungkapkan kekaguman pada sosok bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. Di sela-sela jumpa pers tahunan, di Ibu Kota Moskow tadi malam (17/12), orang nomor satu Rusia itu membicarakan sosok Trump ketika ditanya wartawan, siapakah menurutnya yang pantas menjadi pemimpin baru AS.
Awalnya, Putin tak langsung menjawab. Dia menyerang Washington lebih dulu, yang menurutnya suka mencampuri urusan negara lain. "Sebenarnya bukan kebiasaan kita untuk mengatakan siapa yang pantas menjadi presiden. Rusia beda dari AS yang selalu berusaha mempengaruhi pilih si ini, pilih itu," ujarnya seperti dilansir Kantor Berita AFP.
Namun selanjutnya, Putin mengatakan sosok Donald Trump memang mencuri perhatian. Pengusaha tajir yang bikin heboh karena mengusulkan pelarangan orang Islam masuk AS itu dianggap Putin sosok bertalenta.
-
Bagaimana muslim Amerika akan mempengaruhi pemilu? Oposisi dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menjadi ancaman bagi Electoral College presiden dalam pemilihan yang akan datang.
-
Apa yang dikatakan Putin tentang Trump? 'Saat dia bersiap memasuki, atau ketika sudah berada di dalam Ruang Oval, kami menyadari bahwa terkadang pernyataan yang disampaikan memiliki nada yang berbeda. Oleh karena itu, kami melakukan analisis secara mendalam, mengamati, dan akan menarik kesimpulan berdasarkan kata-kata serta tindakan tertentu,' ungkap Peskov.
-
Siapa yang didukung Putin? Putin mengatakan dia lebih suka Joe Biden ketimbang Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat November mendatang.
-
Apa pendapat Putin tentang Biden? Putin menyebut kepemimpinan Biden akan menguntungkan Rusia karena presiden AS itu 'lebih berpengalaman, mudah ditebak, dan sosok politikus gaya lama.'
-
Apa dampak penolakan muslim Amerika terhadap Biden? Belum pasti apakah pemilih muslim akan mengalihkan dukungan mereka secara besar-besaran dari Biden, namun perubahan kecil dalam dukungan bisa memiliki dampak pada negara bagian-negara bagian di mana Biden meraih kemenangan dengan selisih tipis pada 2020.
-
Kenapa muslim Amerika menolak Biden? 'Konferensi #AbandonBiden 2024 ini dibuat sebagai latar belakang dari pemilihan presiden 2024 yang akan datang dan keputusan untuk menarik dukungan terhadap Presiden Biden karena ketidaksetujuannya untuk menyerukan gencatan senjata dan melindungi warga tak bersalah di Palestina dan Israel,' kata kelompok tersebut kepada kantor berita Axsio dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Aljazeera, Ahad (3/12).
"Dia politikus yang cerdas, luar biasa, dan tidak diragukan lagi memang bertalenta," kata Putin.
"Tentu saya tidak bisa menentukan laik tidaknya Trump menjadi presiden AS, itu tergantung para pemilih. Namun kita harus mengakui dialah pemimpin dalam perjalanan menuju pilpres Amerika sementara ini," imbuhnya.
Mendengar pujian dari Moskow, Trump mengaku tersanjung. Dia pun menyatakan sosok Putin adalah sosok terhormat. Seandainya terpilih, Trump berjanji akan menjalin hubungan erat dengan Rusia.
"Saya selalu merasa Rusia dan AS harus bekerja sama dengan baik dalam mengalahkan terorisme dan mengembalikan perdamaian dunia," kata Trump beberapa jam setelah konferensi pers Putin.
Kecocokan Putin maupun Trump sudah pernah diulas media massa AS, karena sifat mereka memang mirip. Dua-duanya tak ragu bicara ceplas-ceplos di forum resmi. Lebih jauh lagi, kedua politikus beda negara ini sama-sama membenci Presiden Barack Obama.
Dalam survei terakhir, popularitas Trump yang mengandalkan sentimen antimuslim dan antiimigran meroket di kalangan warga AS konservatif. Dia berpeluang besar menghadapi Hillary Clinton, yang mewakili Partai Demokrat.
Trump didukung 41 persen pemilih Partai Republik, meninggalkan rival-rivalnya sesama bakal capres. Dukungan ini jauh di atas Ted Cruz, saingan kuatnya, yang hanya didukung 14 persen pemilih.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaBegini reaksi Elon Musk bersemangat klaim Donald Trump menang pilpres AS.
Baca SelengkapnyaPutin juga mendoakan agar Prabowo selalu diberi kesehatan dan kesuksesan.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin masuk masjid dan mencium serta memeluk Alquran. Ini videonya.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menuliskan harapan ke depan terkait kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat semakin erat.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPutin mengunjungi Chechnya pertama kali setelah 13 tahun.
Baca SelengkapnyaDia dilahirkan di Leningrad, sebuah kota yang sekarang bernama Saint Petersburg.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia menanggapi aksi pembakaran Alquran di Swedia.
Baca SelengkapnyaPendiri KawalPemilu Ainun Najib juga mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMomen pelantikan Vladimir Putin sebagai Presiden Rusia periode ke-5 berlangsung mewah di Istana Kremlin, Moskow.
Baca Selengkapnya