Putin Tuduh Barat Berencana Bunuh Jurnalis TV Rusia Tapi Berhasil Digagalkan
Merdeka.com - Badan mata-mata Rusia berhasil menggagalkan upaya pembunuhan terhadap jurnalis TV ternama Rusia. Diduga pembunuhan ini direncanakan Barat, seperti diungkapkan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin.
"Pagi ini, Badan Keamanan Federal menghentikan kegiatan kelompok teroris yang berencana menyerang dan membunuh satu jurnalis TV Rusia terkenal," kata Putin kepada jaksa penuntut, dikutip dari Al Arabiya, Selasa (26/4).
"Mereka bergerak untuk melakukan teror, mempersiapkan pembunuhan jurnalis kita," lanjut Putin.
-
Siapa polisi yang menggagalkan percobaan pembunuhan? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut. Diketahui petugas polisi itu bernama Brigadir Helmi Setiyawan.
-
Apa yang dilakukan bule Rusia itu? Bule asal Rusia diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Bagaimana Rusia unggul? Keunggulan 1-0 Rusia bertahan hingga jeda pertandingan.Di babak kedua, Vietnam mencoba tancap gas. Mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan dari Rusia.Namun apes, di menit ke 61 VU Van Thanh membuat gol bunuh diri sehingga Vietnam tertinggal 2-0 dari Rusia. 15 menit berselang, gawang Vietnam kembali bobol oleh aksi Tamerlan Musayev.Skor 3-0 menutup pertandingan yang digelar di My Dinh National Stadium, Hanoi tersebut.
-
Dimana bule Rusia itu diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Siapa yang menghapuskan Prusia? Penghapusan Prusia terjadi pada 25 Februari 1947 melalui dekrit Dewan Kontrol Sekutu, badan pemerintahan Jerman dan Austria yang diduduki pasca-Perang Dunia II.
-
Siapa yang ditembak mati saat mencoba membunuh Trump? Pria bersenjata, yang ditembak mati oleh agen Dinas Rahasia, diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania.
Namun Putin tidak menyertakan bukti untuk memperkuat klaimnya. Reuters belum bisa memverifikasi tuduhan Putin ini.
Putin mengatakan Barat berusaha menghancurkan Rusia dari dalam tapi upaya semacam itu akan gagal. Badan Intelijen AS (CIA), lanjutnya, mengarahkan upaya untuk menghancurkan Rusia dan memberi saran pada pemerintah Ukraina.
Putin juga menyebut media asing dan media sosial dimanfaatkan Barat untuk menjelek-jelekkan Angkatan Bersenjata Rusia. Dia menyatakan tindakan seperti itu harus dihentikan.
Sementara itu, kantor berita Interfax menyampaikan anggota kelompok nasionalis ditangkap otoritas Rusia. Kelompok itu bertindak atas perintah mata-mata Ukraina, berencana membunuh jurnalis Rusia, Vladimir Solovyev.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya FBI menuding ancaman bom di TPS saat pemilu presiden berasal dari Rusia.
Baca SelengkapnyaBenarkah Presiden Putin berpidato dengan Bahasa Arab, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca SelengkapnyaSetelah 30 menit melakukan penerbangan, Putin memuji TU-160M sebagai pesawat yang andal dan modern.
Baca SelengkapnyaPeskov juga memperingatkan bahwa konflik Hamas-Israel berisiko meluas ke wilayah lain.
Baca SelengkapnyaPutin mengusulkan kunci penyelesaian konflik Israel-Palestina adalah membentuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca SelengkapnyaTerjadi upaya pembunuhan kedua terhadap Donald Trump pada Minggu di Trump International Golf Club West Palm Beach.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca SelengkapnyaOtoritas Ukraina melarang penggunaan Telegram di kalangan militer dan orang-orang yang berkaitan dengan keamanan nasional.
Baca Selengkapnya"Sejauh ini tidak ada ancaman yang dianggap kredibel," kata FBI, Rabu (6/11).
Baca Selengkapnya