Pyongyang bantah berikan bantuan pada Assad
Merdeka.com - Pemerintah Korea Utara membantah pihaknya membantu Presiden Suriah Basyar al-Assad dalam konflik di negara itu. Kantor berita milik pemerintah Ibu Kota Pyongyang melalui juru bicara kementerian luar negeri mengatakan itu tuduhan palsu dan tak beralasan.
Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Sabtu (16/11), Korea Utara tegas mendukung masalah Suriah harus bisa diselesaikan dengan damai. "Mereka mengatakan kami mendukung Assad hendak merusak citra pemerintah kami. Justru penyebar fitnah ini yang tidak suka perdamaian di Suriah," ujar pernyataan juru bicara tidak disebutkan namanya itu.
Dalam setahun belakangan memang muncul laporan merinci hubungan kerjasama antara Korea utara dan Suriah. Teknisi dari Pyongyang dikabarkan membantu reaktor nuklir Suriah hingga 2007.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
-
Kenapa pekerja Korea Selatan di Indonesia hina warga Indonesia? Dalam pesan yang dibagikan, terlihat beberapa pekerja Korea Selatan melontarkan kata-kata kasar bernada hinaan dan merendahkan orang Indonesia.'Kulitnya hitam, paling jelek di Asia Tenggara dan punya obsesi,' tulis salah satu anggota Indosarang menggunakan bahasa Korea.
-
Siapa yang memimpin Korea Utara? Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) saat ini ialah Kim Jong-un. Dia mengambil alih kekuasaan sebagai orang nomor satu pada tahun 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.
-
Apa yang turun di Korea? Hasilnya hampir seluruh negara mengalami tren kenaikan, kecuali Thailand.Merujuk data KTO yang dilansir The Korea Times, periode Januari-April 2024, hanya 119.000 wisatawan Thailand yang menghabiskan waktu di Korea.
-
Apa yang dilakukan Korea Utara pada 13 April 2023? Korea Utara mengumumkan uji coba sebuah rudal balistik antar-benua (ICBM) baru berbahan bakar padat, Hwasong-18 pada 13 April 2023.
-
Bagaimana Korea Utara meluncurkan rudal antarbenua? Akan ada silo, gerbong kereta, kapal selam, dan peluncur rudal bergerak.
Surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo juga melansir dan mengutip seorang sumber dari kerjasama diplomatik itu Korea Utara memberikan teknologi senjata kimia ke Suriah.
Baca Juga:Warga Korea Utara dihukum mati sebab lihat drama Korea SelatanKelompok Kristen Amerika sebar Injil lewat balon di Korea UtaraKorea Utara punya komputer tablet tandingan mirip iPadIndonesia pererat kerjasama dengan Korea Utara (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai balasan atas serangan tersebut, Kim Jong-un memerintahkan militer Korea Utara untuk membombardir wilayah Korea Selatan dengan balon sampah dan tinja.
Baca SelengkapnyaIntelijen Korea Selatan mengungkapkan bahwa Hamas menggunakan senjata Korea Utara. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Kim Jong-un dalam pidatonya di hadapan majelis rakyat tertinggi.
Baca SelengkapnyaIsrael Sebut Hamas Pakai Senjata dari Negara Asia Ini
Baca SelengkapnyaBalon-balon berisi tinja dan sampah tersebut diduga untuk balas dendam terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim oleh para aktivis Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 120 negara menyetujui adanya resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Korea Selatan merupakan sama-sama negara dengan berkekuatan menengah (middle power).
Baca SelengkapnyaSeoul langsung mengeluarkan peringatan nasional kepada warganya setelah insiden ini.
Baca SelengkapnyaDukungan Kim Jong-un untuk Palestina ini diungkapkan Direktur Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 13 anggota Dewan Keamanan memberikan suara mendukung rancangan resolusi singkat tersebut, yang diajukan oleh Uni Emirat Arab pada hari Jumat.
Baca SelengkapnyaDalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPenyetelan lagu-lagu K-pop ke Korea Utara dianggap salah satu propaganda efektif.
Baca Selengkapnya