Rahasia Hizbullah sanggup tandingi Israel
Merdeka.com - Peperangan di Timur Tengah seakan tidak pernah berakhir selama setengah abad terakhir. Namun, saat kawasan selatan Libanon bergejolak, Pasukan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa bergerak cepat berupaya meredam situasi.
Pada Minggu (20/12) dini hari, Hizbullah menembakkan tiga roket katyusha ke kawasan Galilea, Israel. Militer Zionis membalasnya dengan mengirim 10 roket kelas menengah ke Lembah Bekaa, markas para militan Syiah itu.
Komandan Pasukan Perdamaian PBB untuk wilayah Libanon, Luciano Portolano, menyatakan pihaknya berusaha mencari pemicu saling tembak roket itu.
-
Kenapa Israel menyerang di Lebanon? Dua sumber keamanan mengatakan serangan itu menargetkan pertemuan antara pejabat Hamas dan faksi Islam Sunni Jama'a Islamiya di Lebanon.
-
Apa yang dilakukan Israel di Beirut? Israel membombardir wilayah selatan Beirut dan sekitarnya termasuk rumah sakit terbesar di Lebanon, Rumah Sakit Rafik Hariri pada Senin malam.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Israel dan Palestina? Pada akhir perang pada Juli 1949, Israel menguasai lebih dari dua pertiga bekas Mandat Inggris, sementara Yordania menguasai Tepi Barat dan Mesir menguasai Jalur Gaza.
-
Bagaimana konflik Israel dan Palestina dimulai? Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas.
-
Kapan serangan terbaru Israel terjadi? Hamas mengonfirmasi serangan ini pada Selasa, menuding pemerintahan Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab atas kelanjutan perang 'pemusnahan' terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
-
Siapa yang menyerang Hamas? Israel melancarkan gempuran ke Gaza.
"Kami harus menangkap pihak yang melepaskan roket pertama kali supaya insiden serupa bisa dihindarkan," ujarnya.
Kontingen Pasukan Perdamaian PBB dari Indonesia termasuk yang kini harus waspada memantau situasi di perbatasan Adaisseh, selatan Libanon.
Pasukan perdamaian PBB dari unsur TNI berjaga di Libanon (c) 2015 REUTERS/Karamallah Daher
Adu roket ini adalah insiden kedua tahun ini, setelah pada 28 Januari Hizbullah menembakkan roket ke perbatasan Sheeba. Dua tentara Zionis dan satu personil pasukan perdamaian PBB tewas, sedangkan tujuh lainnya luka-luka.
Dari semua faksi kelompok bersenjata di Timur Tengah, sejauh ini baru Hizbullah yang sanggup menahan kekuatan tempur Israel. Jika dua pihak itu bertikai, seperti terakhir kali terjadi pada 2006, maka perang yang melelahkan berisiko kembali terulang. Skenario itu, menurut analis militer, sebisa mungkin dihindari oleh petinggi Zionis di Tel Aviv.
Untuk insiden kemarin, Hizbullah mengakui melakukan provokasi lebih dulu dengan menembakkan roket ke wilayah Israel. Serangan ini diklaim sebagai balasan atas tindakan jet tempur Zionis membom apartemen di Distrik Jaramana, Ibu Kota Damaskus, Suriah, sehari sebelum kedua pihak baku tembak roket.
Apartemen itu adalah markas Komandan Hizbullah Samir Kantar, yang terlibat perang di Suriah membantu sekutunya, Basyar al-Assad, dua tahun terakhir. Kantar tewas bersama delapan orang lainnya akibat pemboman tersebut.
Mendiang Komandan Hizbullah Samir Kantar terbunuh di Suriah (c) 2015 Merdeka.com
Israel membantah mengirim jet ke Suriah sekadar untuk membunuh petinggi Hizbullah. Namun para militan yang didanai Iran ini meyakini tak ada tersangka lain dalam pemboman tersebut, kecuali jet tempur sekutu yang dipandu informasi dari Tel Aviv, atau justru kiriman langsung petinggi Zionis.
"Jika Israel berpikir membunuh Samir Kantar bisa menyelesaikan masalah, kami jamin mereka keliru. Mereka akan menghadapi masalah-masalah baru," kata Petinggi Hizbullah Hasyim Safeiddine, seperti dilansir Aljazeera, Selasa (22/12).
Di Ibu Kota Beirut, Libanon, ribuan orang berkumpul memanjatkan doa bersama mengenang Kantar. Kantar adalah sosok yang dihormati, karena salah satu tokoh Libanon yang berani melawan penjajahan Israel pada 1982. Ketika dia membunuh seorang polisi Zionis, Kantar dipenjara 30 tahun. Selepas bebas pada 2008, dia segera mendapat posisi tinggi di Hizbullah.
Dukungan publik inilah yang membuat Hizbullah bisa bertahan tiga dekade melawan Israel. Bahkan, dibanding Hamas atau Fatah dari kawasan penjajahan Palestina, Dewan Jihad Hizbullah selangkah lebih maju melawan kekuatan Zionis.
Hizbullah (secara harfiah artinya 'Partai Allah') adalah sayap politik dan paramiliter yang dipersenjatai Iran. Dibentuk pada 1982, misinya adalah membebaskan kawasan Libanon yang saat itu dijajah Israel. Iran 'meminjamkan' setidaknya 5 ribu pasukan Garda Nasional untuk menyokong Hizbullah yang masih kekurangan anggota.
Hizbullah memperoleh pasokan ribuan roket buatan Rusia, kemewahan yang pada 1980-an tak dimiliki organisasi perlawanan Israel lainnya. Serangan sporadis dengan gaya gerilya dilakukan Hizbullah pada personil militer Israel.
Hasilnya, organisasi yang berbaiat pada Teheran itu bak kecoak. Pada 1989, Israel menghancurkan markas besar Hizbullah di Marrakeh, tapi (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel membunuh Nasrallah melalui serangan udara ke Beirut pada Sabtu (28/9).
Baca SelengkapnyaSeorang jurnalis berbasis di Beirut menceritakan pengalamannya menyaksikan perang pada 2006 ketika Israel menyerang Lebanon.
Baca SelengkapnyaPasukan penjajah Israel gagal menyusup ke Lebanon melalui darat karena terus dihadang pejuang Hizbullah.
Baca SelengkapnyaTanpa Pakai Rudal atau Roket, Hizbullah Hancurkan Dua Sistem Iron Dome Israel
Baca SelengkapnyaVIDEO Rudal Hizbullah Hancurkan Iron Dome Israel Senilai Rp 810 Miliar
Baca SelengkapnyaMarkas besar ini berada di pusat kota Tel Aviv, lokasi kantor Kementerian Pertahanan dan kepala staf militer.
Baca SelengkapnyaVideo yang memperlihatkan situs-situs penting di Israel dirilis Hizbullah pada Selasa (18/6).
Baca SelengkapnyaHizbullah juga menyerang markas militer Israel pada Minggu (11/8).
Baca SelengkapnyaIsrael dan Hizbullah Lebanon saling balas serangan roket.
Baca SelengkapnyaIntelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah
Baca SelengkapnyaKebakaran ribuan hektar lahan hutan di perbatasan Israel sempat membuat militer zionis kalang kabut memadamkan api.
Baca SelengkapnyaSerangan Hizbullah pada Minggu (22/9) dini hari merupakan balasan atas serangan teror pager Israel di Lebanon pekan lalu.
Baca Selengkapnya