Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rakyat Zimbabwe Demo Rusuh karena Harga BBM Naik 150 persen

Rakyat Zimbabwe Demo Rusuh karena Harga BBM Naik 150 persen demo kenaikan harga bbm di zimbabwe. ©theadvocate

Merdeka.com - Unjuk rasa yang berujung bentrokan antara massa dengan aparat keamanan di Zimbabwe membuat polisi melepaskan tembakan gas air mata dan peluru tajam.

Rakyat Zimbabwe sudah tiga hari menggelar aksi turun ke jalan untuk menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai 150 persen.

Bentrokan tersebut menjadi situasi terburuk di negara Afrika selatan itu pasca pemilu tahun lalu. pada waktu itu enam warga sipil ditembak mati oleh polisi.

Dikutip dari The Guardian pada Selasa (15/1), selain di ibu kota Harare, bentrokan juga dilaporkan terjadi di Bulawayo, sebuah kota di wilayah selatan negara itu. Polisi berusaha membubarkan kelompok-kelompok pemuda yang menyalakan api di jalan-jalan, menciptakan blokade, dan dalam beberapa kasus, turut menjarah toko-toko.

Di Chitungwiza, kota satelit di selatan Harare, sebuah kantor polisi dikepung oleh massa yang mengamuk, dan suara tembakan otomatis dilaporkan terdengar.

Kondisi tidak jauh berbeda terjadi di kawasan pemukiman kumuh Mabvuku, tidak jauh dari pusat ibu kota, di mana empat warga sipil dilaporkan mengalami luka tembak oleh polisi.

Akar dari bentrok yang meluas itu adalah ketidakpuasan rakyat Zimbabwe terhadap keputusan pemerintah dalam menaikkan harga BBM sebesar 150 persen pada Sabtu 12 Januari.

Hal tersebut kian diperparah dengan fakta bahwa harga barang-barang kebutuhan harian --mayoritas diimpor-- telah melonjak lebih dulu, mengikuti tingkat inflasi yang kian tidak terkendali.

Kekalutan politik dalam negeri Zimbabwe juga diketahui tidak banyak berubah sejak Robert Mugabe digulingkan oleh militer --setelah berkuasa 37 tahun-- pada 2017 lalu. Sang diktator meninggalkan utang negara dalam jumlah besar, kekurangan pasokan uang tunai, dan infrastruktur yang hancur.

"Kami sudah cukup menderita," kata Philani Nyoni, seorang penulis yang turut serta dalam protes di Bulawayo. "Pemerintah sekarang sadar bahwa kami tidak senang dengan kebijakan bodoh mereka seperti kenaikan harga bahan bakar."

Sementara itu, Presiden Emmerson Mnangagwa --pendukung partai Zanu-PF yang berkuasa-- yang mengambil alih kekuasaan dari Mugabe dengan memenangkan pemilu pada bulan Juli, tidak dapat menghasilkan perubahan ekonomi yang dijanjikannya kepada para pemilih dan investor.

Meski pemilu 2018 tidak dirusak oleh jenis kekerasan seperti yang dialami di bawah kekuasaan Mugabe, namun muncul dugaan terjadi penyimpangan selama penghitungan suara, sehingga menguntungkan pihak Mnangagwa dan Partai Zanu-PF.

Terkait aksi protes, pemerintah Zimbabwe justru menuduh demonstran berupaya mendorong agenda "perubahan rezim" politik, dan terlibat dalam "kegiatan politik subversif".

"Sudah jelas bahwa ada rencana yang disengaja untuk merusak dan menantang tatanan konstitusi yang berlaku," kata seorang juru bicara pemerintah, Nick Mangwana, dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam.

Dia mengatakan pemerintah akan "menanggapi dengan tepat" terhadap "semua orang yang telah berkonspirasi untuk menumbangkan perdamaian, hukum dan ketertiban di negara ini".

Mnangagwa diketahui telah berupaya menghidupkan kembali ekonomi Zimbabwe yang sakit, dan saat ini sedang bepergian di Asia dan Eropa dalam upaya untuk menarik investasi asing sebanyak-banyaknya.

Kondisi Ekonomi Masih Memburuk

Sementara itu, upaya awal pemerintah dalam menstabilkan ekonomi Zimbabwe, menurut beberapa pengamat, tampaknya telah memperburuk situasi. Sebagian besar kebijakan yang diambil oleh Mnangagwa memicu devaluasi besar-besaran atas mata uang pengganti dan elektroniknya.

Zimbabwe meninggalkan mata uangnya sendiri pada 2009, setelah dihancurkan oleh hiperinflasi dan mengadopsi dolar dan mata uang lainnya seperti pound sterling dan rand Afrika Selatan.

Rakyat Zimbabwe dihantui oleh kenangan buruk akan dolar Zimbabwe, yang menjadi tidak bernilai ketika inflasi melonjak mencapai 500 miliar persen pada 2008, tingkat tertinggi di dunia untuk negara yang tidak berperang. Kondisi itu membuat tabungan dan dana pensiun masyarakat setempat terbuang percuma.

Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter
Akibat Ada Peristiwa Penembakan di Puncak Jaya Papua, Masyarakat Rela Antre Beli BBM Meskipun Mahal Rp100/Liter

Warga Puncak Jaya mengalami kelangkaan BBM karena adanya penembakan oleh KKB dan jalanan yang terputus akibat longsor.

Baca Selengkapnya
Buruh Demo Kenaikan UMK 2024, Sejumlah Jalan Arteri di Bekasi Macet
Buruh Demo Kenaikan UMK 2024, Sejumlah Jalan Arteri di Bekasi Macet

massa buruh menggelar aksi di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di bawah Flyover Summarecon Bekasi

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Beras Mahal, Emak-Emak Berdaster Geruduk Bawaslu Tuntut Dugaan Politisasi Bansos Diusut Tuntas
FOTO: Harga Beras Mahal, Emak-Emak Berdaster Geruduk Bawaslu Tuntut Dugaan Politisasi Bansos Diusut Tuntas

Mereka mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, setelah pelaksanaan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Massa Buruh Geruduk Balai Kota Jakarta Tuntut Kenaikan UMP 15 Persen
FOTO: Aksi Massa Buruh Geruduk Balai Kota Jakarta Tuntut Kenaikan UMP 15 Persen

Mereka meminta kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 sebesar 15 persen.

Baca Selengkapnya
Dulu Penghasil Migas Terbesar, Bolivia Kini Krisis Minyak hingga Terancam Hancur
Dulu Penghasil Migas Terbesar, Bolivia Kini Krisis Minyak hingga Terancam Hancur

Warga Bolivia putus asa dengan kondisi mereka yang kini krisis bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Bensin Kompak Naik, Ini Perbandingan BBM Pertamina dan Vivo hingga BP AKR
Harga Bensin Kompak Naik, Ini Perbandingan BBM Pertamina dan Vivo hingga BP AKR

Kini semua jenis SPBU di Indonesia seperti Pertamina, Shell hingga BP AKR Indonesia menaikkan harga BBM.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tuntut Kenaikan Upah, Ribuan Buruh di Bekasi Nekat Blokade Jalan hingga Lalu Lintas Lumpuh Total
FOTO: Tuntut Kenaikan Upah, Ribuan Buruh di Bekasi Nekat Blokade Jalan hingga Lalu Lintas Lumpuh Total

Demo buruh di Cibitung menyebabkan jalan arteri dari arah Jakarta ke Cikampek dan sebaliknya lumpuh total. Kemacetan mengular berkilo-kilometer.

Baca Selengkapnya
Harga Pertamax Naik Jadi Rp14.000 per Liter, Ternyata Ini Biang Keroknya
Harga Pertamax Naik Jadi Rp14.000 per Liter, Ternyata Ini Biang Keroknya

Pertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Akibat Mahalnya Harga Minyak Dunia
Siap-Siap, Harga BBM Dalam Negeri Berpotensi Naik Akibat Mahalnya Harga Minyak Dunia

Mengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.

Baca Selengkapnya
Gibran Singgung Soal Gerakan Rompi Kuning di Prancis dalam Debat Cawapres, Apa Itu?
Gibran Singgung Soal Gerakan Rompi Kuning di Prancis dalam Debat Cawapres, Apa Itu?

Masalah Gerakan Rompi Kuning di Prancis disinggung oleh Gibran Rakabuming Raka saat berdebat dengan Mahfud Md.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik

Arifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.

Baca Selengkapnya